Part 29 [Senyum Shelly]

23.5K 993 1.3K
                                    

Pemain: Shelly Cassandra
               Arli Juan Moreno

No Copas No Bully

"JANGAN PANDANGI ISTRIKU LEBIH DARI SATU DETIK YUDA!!"

Yuda sedikit tersentak memalingkan wajahnya dari menatap Shelly, membalikkan badan dan menundukkan wajah berjalan mendahului Arli, sedangkan Arli tanpa melihat Shelly melangkah menyusul Yuda dari belakang dengan wajah yang tidak lagi bersahabat.

Di luar kamar sudah ada Ion dan Mett yang berdiri tepat di depan pintu.

"Aku pergi! Aku ingatkan untuk berjaga sampe aku kembali, ngerti kalian!" titah Arli tepat di hadapan Ion dan Mett.

"Yes sir!" Mett dan Ion serentak berkata dan mengangguk paham.

Di dalam lift menuju lantai dasar Yuda yang sedari tadi bungkam akhirnya mengatakan yang mengganjal isi hatinya.

"Big Boss," serunya dengan rasa hormat. "Saya---"

"Nanti saja kalo mau bahas kerjaan di meja rapat direksi Yud," potong Arli dingin tanpa melihat ke arah Yuda di sampingnya.

"Saya bukan mau membahas masalah meeting hari ini Big Boss," seru Yuda membuat Arli akhirnya menoleh ke arahnya.

"So what Yud?"

"Nyonya Shelly,"  jawab Yuda datar.

"Apa aku sedang bertanya tentang dia?" Arli balik bertanya dengan ekspresi yang semakin tidak senang.

"Big Boss saya cu---"

"Jawab saja pertanyaanku!" nada suara Arli meninggi tidak ingin di bantah.

"Depresi," jawab Yuda dengan mimik wajahnya yang tetap tenang jauh dari gugup dan rasa takut.

"What the fuck you mean?" maki Arli tidak lagi bisa menahan emosinya. Dia menarik kerah jas hitam Yuda dengan kasar.

Ting!

Bersamaan dengan tangan Arli yang masih mencengkeram erat kerah jas Yuda pintu lift terbuka lebar. Lalu Arli melepas tangannya dari jas Yuda dan melangkah keluar dari dalam lift berdua dengan Yuda.

Saat satu langkah keluar dari pintu lift yuda kembali bersuara.

"Bebaskan Nyonya Shelly Big Boss."

Degh!

Kalimat Yuda bagai hantaman palu yang sangat keras di hatinya. Menghantam sangat sakit.

Seketika jantung Arli berdetak sangat cepat secepat matanya yang langsung melirik tajam ke arah Yuda.

"Apa kau bilang?" cicit Arli sangat marah.

Arli melangkah berdiri tepat di hadapan Yuda.

"Kau sadar yang kau ucapkan barusan hah!?"

"Kau ingin aku membebaskan Lily begitu!"

"Menceraikannya!"

"Lalu membiarkan dia bersama masa lalunya begitu!"

Yuda akhirnya menghela napas berat mendengar rentetan-rentetan kata Arli yang berasumsi bodoh terhadap maksud ucapannya tadi.

"Big Boss maksud saya biarkan Nyonya Shelly keluar bebas dari kamarnya! Bukan keluar dari kehidupan Big Boss."

Arli terdiam. Dahinya berkerut. Arli berpikir mencoba mengerti omongan Yuda barusan.

"Kau?"

"Terus-terusan mengurung Nyonya Shelly di dalam kamar hanya akan membuatnya semakin tertekan. Lama-lama Nyonya Shelly bisa depresi lagi seperti dulu. Seharusnya Big Boss pikirkan itu?"

Project Big Boss / PBB [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang