Project Big Boss / PBB [END]✅

Part 26 [Stupid Love]

Pesan sederhana:
Jangan terlalu serius membaca cerita ini karena ini cuma hiburan.

-----------------------------------------------------------

Pemain: Shelly Cassandra
Arli Juan Moreno

No Copas No Bully

Shelly melangkah lambat dia ingin tahu orang yang sedang melakukan perbuatan laknat tersebut. Tangannya yang gemetar sudah di depan pintu siap mendorong pintu tersebut. Dan suara itu semakin jelas terdengar.

Deg!

Deg!

Gerakan tangannya selaras dengan degupan jantungnya yang kian menjadi.

Kreekkk!!

"NYONYA SHELLY!!!"

Tiba-tiba seruan nyaring seseorang di belakangnya membuat Shelly tersentak dan membalikkan badannya seketika.

"Mett!" pekik Shelly tidak terlalu keras. "Kenapa lagi-lagi kamu mengagetkanku?!"

"Maaf Nyonya tapi kenapa Nyonya berdiri di pintu itu?" Mett bertanya seolah bingung melihat tingkah majikannya.

Wajah Shelly berubah malu dia terlihat ragu. Tangan kanannya meremas kuat rok miliknya, "Itu...itu..mmm..aku mendengar suara orang melakukan itu di kamar itu. Aku mau tau itu siapa? Gak apa-apakan?"

Kini wajah Shelly kian merona, memergoki orang yang sedang melakukan perbuatan tidak biasa bukanlah kebiasaannya. Shelly tidak pernah dan sebenarnya Shelly tidak ingin mau tahu siapa yang di dalam sana tapi mengingat suaminya entah ke mana menghilang membuat Shelly penasaran untuk melihat orang yang tengah melakukan adegan hot di kamar belakang tepat Shelly berdiri.

Mett yang melihat wajah gemes Shelly hanya bisa menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal. Baru kali ini Shelly bertingkah imut di depan dirinya dan itu membuat Mett salah tingkah.

"Boleh saja sih," Mett berusaha keras menormalkan cara bicaranya seperti biasa. "Tapi apa Nyonya Shelly tidak bakalan pingsan melihat siapa di dalam sana?"

"Emang siapa yang di dalam kamar itu Mett?" Shelly mulai tidak sabaran. Wajahnya semakin tidak karuan.

"Jangan-jangan itu Ali sama...," batin Shelly menahan perih dan sakit di hati.

***

--Di kamar--

Arli segera mengenakan kembali pakaiannya setelah dia mendengar nyaring suara salah satu anak buahnya dari balik kamar beberapa menit yang lalu.