Part 50 [He was gone]

13.1K 893 664
                                    

Pemain: Arli Juan Moreno
Shelly Cassandra

No Copas No Bully No Baper!!!

Happy reading...

Shit!! Tidur Arli! Masih ada hari esok. Jangan pikirkan apa pun lagi. Prioritasmu Lily. Just Lily.

Sekitar dua jam kemudian Arli yang sudah terlelap dikagetkan suara berisik yang sangat keras dari lantai atap yang hanya menyisahkan satu lantai darinya.

Gemuruh suara berisik itu menyadarkan dirinya lagi begitu juga Shelly. Suara itu sangat keras. Seperti suara helikopter yang sedang mendarat di helipad. Sepertinya juga Arli tahu suara baling helikopter tersebut bukan hanya satu, entah ada berapa.

"Ali bukannya itu suara helikopter?" suara Shelly terdengar penasaran dan bingung. "Apa itu orangmu Ali?"

Arli tidak berpikir lagi dia segera turun dari ranjang dan mengenakan kemeja. Mengambil pistol yang di selipkan di bawah bantal kepala.

Untuk sesaat Shelly melotot melihat pistol itu tersimpan di bawah bantal tapi setelah itu Shelly bergegas turun dari tempat tidurnya.

"Ali kenapa kamu nyimpan pistol di bawah bantal?"

"Stay here," titahnya tetap fokus memandang ke atas dan jendela. "I will be right back."

Shelly menggeleng sambil melangkah mengikuti Arli di belakangnya. "Aku ikut."

"NO!" tegasnya dengan mata yang tajam menatap Shelly.

"Tapi--aku--" Shelly ketakutan dia hampir menangis.

Arli sadar dia baru saja menakuti istrinya dengan sigap pria bertubuh tegap proposional tersebut mendekati Shelly dan membelai pipinya.

"Sorry aku tidak bermaksud membentakmu tadi. Tapi ku-mohon mengerti, aku tidak tau itu siapa."

Arli mengecup pipi Shelly.

Cup!

"I just want you to be safe, that's all."

"But Ali--" Shelly menggeleng lagi.

"Please understand, Lily." Wajah Arli memelas.

"I'm scared!" pekik Shelly. "Aku hanya ingin di dekatmu. Aku tidak takut jika di sampingmu."

Arli menunduk lalu menggeleng. "My goodness!"

Detik berikutnya dia kembali melihat Shelly dan menautkan jari-jarinya yang besar dengan jari mungil Shelly. Menggenggamnya sangat erat lalu keluar dari kamar.

"Jangan jauh dariku."

Kata tegas Arli di balas senyuman dan anggukan Shelly, "Yes, of course."

Arli menoleh memandang Shelly heran. Matanya penuh tanda tanya tapi dia enggan menanyakan apa pun lagi.

"What?" Shelly tahu Arli sedang melihat penuh tanya ke arah wanita itu tapi Arli tidak ingin menjawab karena fokusnya sedang menuju atap gedung hotel tersebut.

***

Pintu terakhir di atas atap gedung terbuka. Arli melangkah keluar begitu juga Shelly. Mereka melihat lurus ke depan. Benar dugaan Arli helikopter tersebut bukan hanya satu tapi ada tiga.

Helikopter yang lumayan besar tersebut sudah akan mengudara lagi di langit yang masih berkabut dini hari.

"Ali helikopter siapa itu?" tanya Shelly memekik sambil melindungi wajahnya dari rambutnya yang kian berterbangan.

Project Big Boss / PBB [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang