Part 22 [Kebenaran hati bagian 2]

24.1K 1K 652
                                    

Pemain: Shelly Cassandra
Arli Juan Moreno

No Copas No Bully

Arli menatap bayangannya di cermin, melihat rapi dan gagahnya tubuh tegapnya yang kokoh. Menyisir rambutnya yang gondrong menggunakan jari tangan kanannya sendiri ke belakang kepalanya. Lalu menguncir tepat di atas belakang rambutnya.

 Lalu menguncir tepat di atas belakang rambutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang Arli tampak rapi, sempurna.

Hanya sekilas memandang wajah sempurnanya di cermin sedetik kemudian Arli dengan ekor matanya yang terpantul dari cermin melirik shelly yang masih meringkuk di double king size. Shelly bagai putri tidur yang sangat cantik. Terlelap tidak lagi mengigau seperti hari-hari kemarin.

Arli tersenyum lalu menghampiri Shelly, mengecup lama bibir istrinya itu.

"Kita liburan Lily-ku," bisiknya lembut. "Semoga setelah ini kau sadar Lily-ku, aku sangat berharap kau melihatku lagi, bicara denganku, seperti dulu. Walaupun kau sangat angkuh sekalipun itu lebih baik daripada kau seperti ini."

Cup!

Bibir Arli berpindah mengecup lama kening Shelly. Segala kerinduan dan luka hatinya terasa menumpuk menyesakkan jiwanya. Arli sungguh menyesal karena terus saja menyakiti hati Shelly tanpa memikirkan dampak buruk bagi dirinya sendiri.

"Kalau aku tahu balas dendam sesakit ini aku tidak akan melakukannya Lily, tidak akan," batin Arli perih.

Cup!

Dan lagi bibir Arli berpindah mengecup pipi chubby Shelly. Pipinya yang tembem yang selalu berwarna putih bersih. Tangannya tidak lupa menyentuh lembut pipi istrinya itu. Membelai lembut hingga ke leher Shelly.

Bibir Arli seakan ingin melakukan hal lebih saat itu juga. Menyentuhnya, bermain di tubuhnya, hal yang selalu dilakukannya dulu sebelum Shelly sakit seperti ini.

"Damn!" Arli merutuki pikirannya yang kotor. "Jangan sekarang Arli, Lily masih sakit! Tahan bodoh!"

Karena terlalu fokus pada istrinya Arli tidak menyadari kehadiran Mett, Kevin juga Yuda di depan pintu kamarnya.

"Big boss," seru Yuda sambil melihat jelas Big Boss-nya yang tengah mengecup mesra pipi Shelly.

Arli menoleh, lalu turun dari double king size berdiri tegak tidak mendekat ke tempat Yuda dan yang lainnya berdiri.

"Beres Yud?" tanya Arli tanpa basa-basi.

Yuda mengangguk tanpa senyuman, "Seperti yang Big Boss mau."

"Good," ucapnya tegas lalu berjalan lambat ke arah Yuda. "Jadi Jam berapa penerbanganku hari ini?"

"Setengah jam lagi," jawab Yuda tanpa ragu.

Project Big Boss / PBB [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang