Part 2 [Keangkuhan keduanya]

42.1K 1.7K 524
                                    

Pemain: Shelly Cassandra
Arli Juan Moreno

No Copas No Bully

Setelah bermain dengan tubuh Mika hampir dua puluh menit pemuda dengan wajah tanpa senyum itu beranjak pergi meninggalkan Mika di ruangan kedap suara tersebut.

"Tunggu sayang!" cegah Mika yang sudah membetulkan gaun di tubuh langsingnya.

Tangan Mika terulur bergelut di lengan Arli membuat pria itu menoleh melihat tangannya yang seolah-olah di kunci.

"Kenapa buru-buru? Kita baru selesai bercinta dan kamu mau langsung pergi sayang?" suara Mika merayu sambil tangan kirinya yang membelai menggoda dada Arli tentu saja pemuda itu sudah berpakaian lengkap seperti sebelum bercinta dengan Mika.

Arli menepis tangan kiri Mika tidak kasar tapi mampu membuat cewek itu merasa tidak diinginkan oleh pemuda itu.

"Aku sudah bilang Mika aku sibuk jadi sebaiknya kau pergi atau cari kegiatan yang lain."

Mika terdiam untuk sesaat dia berpikir dan sekali lagi Mika merasa Arli berubah, Mika merasa Arli hanya ingin mempermainkannya, menidurinya setelah itu membuangnya.

Melihat diamnya Mika membuat Arli tidak peduli. Dia menggerakkan kakinya hendak membuka pintu tapi sekali lagi Mika menahan tangan Arli.

"Sayang kamu gak bermaksud menjauhi aku kan?"

Tidak ada nada rayuan hanya terdengar suara lirih gadis itu. Arli melihat Mika dengan mimik wajah datar. Dia tidak peduli jika pada akhirnya kata-katanya menyakiti perasaan gadis itu. Bagaimanapun Arli tidak memiliki perasaan apapun pada siapapun.

"Kalau kau berpikir seperti itu maka jawabanku itu terserah pendapatmu. Dari awal kau sudah tau sifat dan kelakuanku jadi seharusnya kau tau resiko jika menjadi milikku."

"Arli aku---"

"Enough!" tegas Arli. "Aku sudah bilang aku sibuk! Jangan kemari lagi apalagi ke manssion jika bukan aku sendiri yang memintamu, mengerti Mika?"

Mika terdiam melihat sikap keangkuhan Arli. Ada rasa takut yang menjalar di tubuhnya. Gadis itu sedikit menjauhi Arli dia tidak lagi berusaha merayu Arli.

Melihat reaksi Mika yang di nilai Arli  menyerah maka tanpa berkata lagi Arli pergi meninggalkannya sendiri. Tentu saja langkahnya terburu-buru menuju lift. Arli tampak tidak sabaran melihat seseorang yang sedari terus saja menggrogoti pikirannya, Shelly.

Arli menaiki lift menuju lantai tujuh. Lantai tujuh tempat khusus ruangan kerja Arli tidak ada yang boleh memasukinya tanpa seizin dirinya.

***

"Apa mau kalian? Kenapa menghalangi jalanku?!" pekikan keras Shelly seketika membuat langkah kaki Arli semakin melebar.

"Minggir!"

"Aku bilang minggir!" tanpa rasa takut Shelly semakin meninggikan suaranya.

"Apa yang kau bicarakan hah! Minggir atau aku akan hancurkan tempat ini!"

Langkah kaki Arli semakin melebar hingga ke depan pintu ruangannya. Suara Shelly semakin jelas di telinganya.

Ceklik!

Arli membuka pintu dan dengan tanpa rasa takut melihat ke arah Shelly. Membuat semua menoleh ke arah Arli termasuk anak buahnya Yuda.

Project Big Boss / PBB [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang