Part 3 [Hukuman untuk Shelly]

51.9K 1.6K 596
                                    

Pemain: Shelly Cassandra
Arli Juan Moreno

No Copas No Bully

"Bagusnya gadis angkuh seperti kau aku apakan?" Arli balik bertanya.

"Apa maksud perkataanmu barusan? Kau mau apa?" Shelly semakin tidak bisa bergerak di bawah kungkungan Arli. "Mundur Li! Aku bilang mundur!"

Rasanya Shelly sungguh tidak nyaman di tambah lagi Arli kelihatan senang sudah berhasil melecehkan Shelly. Wajah Arli seperti biasa terlihat tanpa dosa. Lalu Alis mata Arli kembali naik sebelah melihat tidak peduli pada ucapan gadis itu.

"Aku suka seperti ini Lily-ku."

"Tapi aku gak bangsat! Menyingkir dari tubuhku!" pekik Shelly marah apalagi dengan berani Arli mengusap pipi chubby Shelly.

"Baik," jawab Arli pelan sambil menahan suaranya lalu melanjutkan kata-katanya dengan menatap tajam mata Shelly. "Tapi setelah aku selesai menghukummu Lily-ku."

"Hukum?" cicit Shelly.

Cup!

Arli tidak langsung melumat bibir pink Shelly yang alami. Dia lebih memilih mengecup pipi kiri gadis itu membuat Shelly kaget karena ini untuk pertama kalinya sejak mereka putus setahun yang lalu Arli kembali mengecup pipi Shelly.

"Ini hukumannya karena kau tadi menampar pipiku." ujar Arli lembut.

"Jangan cium pipi-ku bangsat!" Shelly meronta dalam kungkungan Arli. Gadis itu menolak dicium pipinya oleh Arli tapi sayangnya Arli sudah melakukannya terlebih dahulu. "Aku tidak sudi dicium sama kamu!"

"Diam Lily," tekan Arli masih mengunci tubuh Shelly di bawahnya.

"Minggir! Lepaskan aku!" tanpa peduli pada perintah Arli gadis itu terus saja berontak.

"Lily aku bilang diam!"

"Gak!" pekiknya tidak mau kalah.

"AKU BILANG DIAM ATAU KUBUNUH JUGA EDWARD!"

Seketika Shelly terpaku saat mendengar ancaman Arli. Dia terdiam dengan bibir yang gemetar. Shelly bukan takut pada teriakan Arli tapi dia takut akan apa yang dilakukan Arli pada adiknya, Edward.

Mata gadis itu berubah merah, berkaca-kaca seperti sebelum dirinya pingsan, "Ja..jangan adikku."

Arli tahu kelemahan Shelly. Hal utama yang penting di hidupnya setelah Martin adalah keluarganya dan Arli senang menyiksa Shelly melalui kelemahannya itu.

"Kalau begitu jadilah gadisku yang penurut Lily," Arli bagai psikopat membelai rambut hitam Shelly. "Dengan begitu keluargamu akan selamat Lily-ku."

Air mata Shelly tidak kuasa untuk tidak mengalir di kedua pipinya. Tanpa isakan Shelly melihat benci ke arah Arli.

"Kenapa kau tega Ali? Kenapa kau jahat!!" pelik Shelly tepat ke arah wajah dingin Arli.

Arli yang sedari cukup sabar menahan kemarahannya akhirnya kembali bersikap kasar dengan menangkup keras dagu Shelly. Dia melihat Shelly tanpa perasaan kasihan.

"Jangan bertanya jika kau sudah tau jawabannya gadis angkuh!" bentak Arli.

"Kau yang menyebabkan aku begini gadis sombong!" lanjutnya berapi-api.

"Kau permainkan perasaanku dengan cinta palsumu itu!" geram Arli.

"Kau hancurkan aku!" teriak Arli makin keras.

"Kau jadikan aku ajang taruhan jadi..."

Lalu Arli menarik napas dalam dan nada suaranya kembali tenang, "Jadi---nikmati saja balasan dariku sayang."

Project Big Boss / PBB [END]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang