Prologue

2K 128 32
                                    

"Enggak ada kata mengejar, kita bakalan jalan bersama dan mensejajarkan langkah."
Jeon Jungkook.


[][][]

Seoul, South Korea.

Son Chaeyoung gadis cantik 18 tahun, anak semata wayang dari Son Kang Hee seorang pemilik salah satu agensi terbesar di Seoul, dan Lee Hyung-sik seorang pegawai biasa di perusahaan Kimcorporation.

Hari ini ia begitu lelah menjalani shooting satu judul drama dan pemotretan untuk kebutuhan brand, beberapa minggu lalu Kimcorporation perusahaan tempat bekerja Ayahnya mengontrak dirinya untuk menjadi brand ambassador produk mereka.

Ia berjalan masuk kedalam Mansion besar yang dibangun sendiri dengan kerja keras ibunya sebagai CEO SOHEentertainment, dengan diikuti oleh asisten pribadinya Kim Yerim.

Chaeyoung dengan langkah terburu-buru-nya tadi ia pelankan karena mendengar suara teriakan yang sangat ia kenal.

"KELUAR DARI RUMAH SAYA!"

"KAMU TIDAK ADA HAK DI SINI!"

"BAHKAN BISA DIKATAKAN SAYA YANG MENAFKAHI KAMU!"

Itu suara Ibunya, apa dia bertengkar lagi dengan Ayahnya?

"Baiklah aku akan pergi, aku tunggu surat cerai darimu, dan iya jaga putriku Chae, asal kamu tahu saja aku begitu mencintai kalian berdua." ucap Lee Hyung-sik, ayah dari Chaeyoung.

"Omong kosong cepat keluar!" usir Kang Hee.

Hyung-sik mengangkat kopernya ia berjalan kearah pintu berharap anak kesayangannya itu tak melihat ia pergi, tapi harapannya itu sia-sia ia membeku saat menatap putrinya didepan pintu rumah dengan air mata yang berjatuhan dipipinya.

"Hei putri kesayangan Ayah, kamu pulang? Bagaimana shooting-mu hari ini?" tanya Hyung-sik seakan tidak terjadi apa-apa.

"Ayah mau keluar dari rumah ini?" tanya Chaeyoung.

"Tidak, aku hanya akan pergi untuk dinas." bohong Hyung-sik.

"Kalau begitu tunggu sebentar," Chaeyoung baru saja akan melangkah masuk.

"Kenapa?"

"Chae akan ikut Ayah." ucap Chaeyoung, membuat Hyung-sik terkejut.

"Tidak 'nak, kamu disini saja." tolak Hyung-sik, halus.

"Enggak usah bohong Ayah, Chae dengar semuanya, Chae benar-benar muak dengan Mama, mari masuk dan perbaiki semuanya kita akan hidup bahagia." cetus Chaeyoung, menarik lengan Ayahnya.

Hyungsik secara perlahan melepaskan tangan anaknya itu. "Jangan melawan Mama, kamu tahu kan Ayah sangat mencintai dia? Ayah akan sangat marah jika kamu melawannya. Masuklah Ayah pergi dulu, Ayah akan sering berkunjung." Pria yang mulai menua itu tersenyum tulus pada putrinya, sedangkan Chaeyoung ia melirik kearah lain menyeka airmatanya, tak sanggup melihat seseorang yang selama ini selalu membuatkannya sarapan, yang mengurus keperluannya semasa sekolah, yang sesekali mengantarnya shooting dan yang membacakannya dongeng sebelum tidur, pergi meninggalkan rumah yang menjadi saksi ia tumbuh hanya dengan kasih-sayang Ayahnya.

Chase [JJK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang