XXXVIII. Our Happy Ending

422 43 17
                                    


Jungkook menggenggam erat telapak Chaeyoung mengangguk dan tersenyum menghangatkan.

"Ayo!" Hoseok mengajak mereka keluar dari bandara setelah semuanya mengikuti sensor wajah dan mengambil koper mereka di tempat khusus setelah turun dari pesawat.

Chaeyoung dan Jungkook berjalan lambat di belakang sedang Namjoon dan Hoseok jauh memimpin di depan. Kali ini mereka tidak di dampingi oleh bodyguard hanya karena mengira disini lebih aman dari pada di bandara Korea. Dapat dilihat sebentar lagi mereka akan melewati pintu dan suasananya masih aman-aman saja.

Jungkook bisa melihat di sebelum pintu keluar ada pria paruhbaya yang memegang kertas bertuliskan nama 'Namjoon'

Namjoon langsung menghampiri pria itu dan terlihat berbicara sebentar sebelum akhirnya mereka keluar dari dalam bandara. Semuanya baik-baik saja saat Namjoon dan Hoseok keluar, tapi setelah Jungkook dan Chaeyoung yang hanya memakai masker di wajah, seketika suasana menjadi ramai tak terkendali. Mereka yang beberapa orang hanya mondar-mandir di depan bandara berkumpul, juga orang-orang yang berada dalam kafe yang berhadapan dengan bandara di seberang jalan sana satu-persatu keluar menghampiri dan mengerumungi mereka.

Chaeyoung melirik kanan-kiri. Sedang Namjoon dan Hoseok berlari mendekat menarik Jungkook yang masih berpegang erat dengan Chaeyoung.

Chaeyoung terpaku, ia dengar jelas mereka berteriak, Chaeyoung yakin pasti semuanya sama dengan para penggemar di Korea. Salah satu dari mereka yang mengenakan mantel hitam itu mendorong Chaeyoung hingga membuat yang lainnya ikut menyerbu juga. Chaeyoung seakan pasrah, itu menyakitkan tapi apa yang harus dia lakukan, mereka pasti penggemar yang merasa dikecewakan.

Jungkook mendapati kejadian itu, ia menepis tangan Namjoon dan menarik Chaeyoung. Ia menepis tangan para penggemar yang mulai menjambak rambut wanitanya. Dan saat Jungkook akan melangkah sebuah kertas sama yang terisi kerikil mengenai wajahnya, itu cukup sakit tapi tidak apa-apa ia harus mengamankan Chaeyoung.

Orang-orang itu semakin liar, semakin gencar, mereka berteriak tanpa henti membuat orang-orang dalam bandara juga ikut keluar untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Saat itu Chaeyoung nyaris menenggelamkan wajahnya di depan dada Jungkook. Sayangnya ia menoleh lagi saat beberapa orang meneriakkan namanya dengan menggunakan bahasanya sendiri. Untunglah Chaeyoung tidak mengerti jika ia mengerti mungkin itu akan jadi bahan pikirannya lagi, ia bisa depresi jika terus-terus di hujat seperti ini.

Membuktikan keliaran mereka. Saat Chaeyoung kembali menoleh ia melihat beberapa orang yang menerobos kerumunan, melemparkan beberapa biji telur yang hanya mengenai sudut pipi kiri dan mantel bagian depan yang di kenakan Chaeyoung. Tak tahan lagi, Chaeyoung tidak punya pilihan lain selain menumpahkan air matanya, meminta belas kasihan mereka semua.

Untunglah Jungkook dan Namjoon juga Hoseok tak bisa menghadapi mereka yang dominan perempuan itu. Para staff di bandara serta satpam penjaga, dengan sukarela membantu mereka, menerobos kerumunan dan membantu Chaeyoung dan yang lain masuk ke dalam mobil.

Perlahan-lahan mobil yang mereka naiki melaju pergi, yang Chaeyoung lakukan adalah menutup wajahnya dengan kedua tangan dan menangis tanpa suara. Namjoon dan Hoseok yang duduk di jok belakang berpandangan dengan Jungkook, Jungkook tak tahu apa yang akan ia lakukan, ia pikir itu juga salahnya karena tidak berfikir jauh dan meminta seorang bodyguard untuk menjemput.

Sampai pada akhirnya Chaeyoung melepas sendiri mantelnya. Menyisakan kaos agak ketat dan celana jeans. Ia membuka tas tentengan coklatnya mengambil sapu tangan didalam sana. Lantas ia mencoba membersihkan noda bekas telur itu dan menyeka air matanya juga.

Chase [JJK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang