"Jeon Jungkook!"Sebuah panggilan yang menginterupsi pergerakan Jungkook dan Chaeyoung yang baru saja akan membuka pintu mobil.
Seseorang berhenti berlari, terengah-engah, sampai Jungkook dan Chaeyoung harus menunggu beberapa detik untuk menunggunya mengumpulkan nafas.
"Aku butuh tanda tangan kamu!" ucapnya kemudian.
Chaeyoung dan Jungkook saling menatap sebentar, dapat terlihat jelas ekspresi keheranan Jungkook dengan kaki terangkat sampai Chaeyoung harus berdecak seraya memutar bola mata malas.
"Beresin, gue tunggu di dalam mobil," ucap Chaeyoung, sebelum membuka pintu mobil lalu kemudian masuk.
"Adik aku penggemar berat kamu," ucap orang itu lagi, membuat Jungkook yang berada di depan pintu mobil seberang sana berjalan mendekat.
Jungkook tersenyum simpul saat mengambil secarik kertas dan pulpen dari perempuan itu.
"Ah, Park Lisa," panggil Jungkook.
Park Lisa bertanya dengan alis terangkat, "Iya?"
"Aku butuh punggungmu. Aku kesusahan." ucap Jungkook dengan sengiran lebarnya.
"Ah, iya. Aku harus membantumu ya."
Seketika Park Lisa memutar tubuhnya untuk Jungkook gunakan untuk beralas karena harus menuliskan tanda-tangan serta sapaannya.
"Terima kasih," ucap Park Lisa kala Jungkook memberikan kertas dan pulpen itu kembali.
"Senang bisa di idolakan oleh adikmu, seandainya kami bisa bertemu."
"Kalian bisa bertemu, dia akan sangat senang."
"Kalau begitu aku pergi dulu, Chaeyoung menunggu lama."
"Baiklah, terima kasih." dengan membungkuk sekali dan tersenyum tipis, Jungkook segera kembali, ia melangkah ke tempat sebelumnya lalu membuka pintu dan masuk ke dalam mobil.
Jelas, Chaeyoung sangat kesal. Enggan untuk menatap Jungkook dan memilih menatap lurus kedepan. Ya, Jungkook tahu dia salah karena telah membuatnya menunggu lama dan dia tidak mau mengganggu Chaeyoung dengan berbicara kepada gadis itu.
Mobil melaju, santai dan hening. Hanya terdengar suara decihan yang hampir tak terdengar berkali-kali. Hingga tatapan Chaeyoung beralih pada Jungkook, menatap pria itu layaknya ingin membunuh. "Hei! Lo nyebelin banget sih!" Chaeyoung tiba-tiba bersuara.
Jungkook meminggirkan dan mengerem mobil secara mendadak, membuat Chaeyoung semakin meledak-ledak.
"Lo ngomong ya barusan?" tanya Jungkook tak berdosa.
"Enggak." datar Chaeyoung.
"Kayaknya gue dengar lo ngomong sesuatu tadi," pikir Jungkook.
Dengan ekspresi meledak-ledaknya, ia kini seperti matahari yang juga sudah terbakar, sumpah demi apapun dalam hati Chaeyoung saat ini Jungkook begitu menyebalkan, perlu di garis bawahi Jungkook begitu menyebalkan. "Iyalah Bangsat! Mikirin apa aja sampai enggak dengar gue ngomong, huh?" amuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chase [JJK] ✔
Fanfiction[Completed] Awalnya Son Chaeyoung dan Jeon Jungkook baik-baik saja. Mereka berkenalan seperti orang-orang pada umumnya dan menjalin pendekatan. Status Son Chaeyoung yang seorang aktris bahkan tidak berpengaruh pada komunikasi mereka, mereka baik-ba...