Kim Yerim meletakkan barang-barang bos-nya di atas meja sofa, ia kemudian menatap sekilas sang bos yang sudah merebahkan diri di ranjang. Ingin memberi tahu kan sesuatu namun tak berani, itulah yang ia rasakan, sehingga ia memutuskan pamit untuk pulang setelah mengantarkan sang bos untuk perfomance di salah satu acara tv.Kini Chaeyoung berbaring sendiri, sesekali mengusap perutnya. Ia lapar sekarang. Chaeyoung beranjak mengambil jaket dan masker, keluar dari apartemen. Sampai di lantai bawah dengan lift, sekarang tujuannya adalah mini market depan sekedar membeli cemilan atau mie instan.
Chaeyoung melepas tudung jaket dari kepalanya, menatap mini market yang sudah tutup.
"Kalau tahu gini mending gue delivery." ucapnya dengan wajah kusut.
Ia menatap ponselnya yang menunjukkan sebuah map. "Mini market yang paling dekat di depan perumahan di sana." ucap Chaeyoung lagi, seraya melangkah.
Ia sampai di mini market cukup sepi, masih buka dan seorang kasir yang menyapanya dengan senyuman.
"Jaketnya di buka Kak." ucap kasir itu.
Chaeyoung melepas jaketnya dan meletakkan di tempat khusus.
"Kak Chaeyoung! Minta tanda tangannya dong Kak." pinta Kasir itu, sedikit histeris. Ia mengambil pulpen dan kertas yang sebelumnya berada di rak.
Chaeyoung tersenyum canggung dan mengangguk, gadis kasir itu pun melangkah tidak sabar menuju ke arahnya.
"Namanya siapa?" tanya Chaeyoung.
"Chaeryeong Kak," jawab gadis kasir itu.
"Hampir sama yah nama kita." ucap Chaeyoung seraya tersenyum manis dan memberikan secarik kertas yang sudah tertulis 'Hello Admirer Chaeryeong, nice to meet you from me. Love Chae.' serta tanda tangannya.
"Makasih yah Kak Chae," ucap gadis itu.
Chaeyoung mengangguk.
"Kak Chaeyoung mau beli apa?" tanya Chaeryeong.
"Snack mungkin dan mie, soda juga." jawab Chaeyoung.
"Sebentar yah Kak aku ambilin dulu. Kakak tunggu disini saja."
Chaeyoung mengangguk, kemudian Chaeryeong melangkah ke rak penuh cemilan-cemilan.
Chaeyoung menunggu, ia merogoh kantongnya mengambil benda pipih dan memainkannya. Ia membaca dirrect message dari para penggemarnya, membuatnya tersenyum.
Hingga ia merasakan seseorang yang meniup rambut hingga telinga sebelah kiri nya, ia risih tentu saja, dan saat berbalik....
"Jeon Jungkook?" kaget Chaeyoung.
Ekspresi yang sama di tunjukkan Jungkook saat pertemuan mereka tadi pagi.
Chaeryeong yang muncul kembali dengan ternganga melihat pemandangan di depannya, dua superstar berada di mini market yang ia jaga. Masih shock dengan kedatangan Jungkook, si male new artist yang ramai di perbincangkan di media sosial.
"Bungkusin dong semuanya." pinta Chaeyoung.
Chaeryeong mengangguk. Kemudian dengan cepat mengemas ke dalam plastik beberapa camilan yang sudah di bayar oleh Chaeyoung sejak tadi.
Chaeryeong memberikan plastik berisi makanan yang di beli oleh Chaeyoung dan langsung di raih oleh Jungkook, saat hendak mengambil pulpen dan kertas ia sudah mendapati Jungkook dan Chaeyoung sudah keluar dan hendak menyeberang jalan.
"Yah lambat." ia menghembuskan nafas pasrah.
---
"Mari," Chaeyoung hendak mengambil plastik belanjaannya yang di tenteng oleh Jungkook, namun Jungkook menjauhkan plastik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chase [JJK] ✔
Fanfiction[Completed] Awalnya Son Chaeyoung dan Jeon Jungkook baik-baik saja. Mereka berkenalan seperti orang-orang pada umumnya dan menjalin pendekatan. Status Son Chaeyoung yang seorang aktris bahkan tidak berpengaruh pada komunikasi mereka, mereka baik-ba...