XXII. Everything Has End

240 38 15
                                    


Halaman dormitory boyband asuhan MY yang begitu luas, air mancur dan lampu taman. Disini tidak buruk, Seokjin membawa Chaeyoung ke tempat ini.

"Ada apa lagi?" tanya Chaeyoung, intonasi suara yang bergetar. "Mau ngerusak dunia gue lagi? Dan pergi begitu saja?"

Seokjin memejamkan mata lalu menarik Chaeyoung kedalam pelukannya. "Gue kangen sama lo." ungkap Seokjin. Setiap detik berlalu, semakin erat pula dekapannya, sementara Chaeyoung tidak tahu lagi, air matanya sudah merembes membasahi pipinya. Ia sangat ingin melepas dekapan Seokjin, membebaskan diri lalu mengolok pria itu, namun ia sama sekali tak berdaya. Pelukan Seokjin adalah hal yang ia damba-dambakan selama ini, ia ingin merasakannya lagi setelah terakhir kali melakukannya saat berada di pulau Sumba.

Seokjin perlahan melerai pelukan, ia menangkup pipi Chaeyoung dan menyeka air matanya. "Sama seperti Jungkook, lo tumbuh jadi orang yang sangat cantik, bu Sohe pasti senang disana." ujar Seokjin, ia tersenyum tipis.

Chaeyoung menahan tangan Seokjin, menjauhkannya dari wajahnya, ia kemudian menatap penuh rasa kecewa. "Sejujurnya gue benci banget sama lo. Tetapi gue enggak bisa membohongi diri gue sendiri, separuh hati gue udah gue simpan untuk lo." jujur Chaeyoung. "Tolong kasih gue penjelasan kenapa tiba-tiba lo pergi dari kehidupan gue." tambah Chaeyoung.

"Simpan hati lo itu untuk Jungkook, gue bukan hanya nyakitin lo dengan pergi begitu saja, gue juga menghianati lo dengan mencintai cewek lain selain lo." ungkap Seokjin, menguatkan diri.

"Menghianati gue?"

Seokjin mengangguk mantap. "Gue punya tunangan, Im Nayeon. Perempuan yang di bawah oleh Jungkook ke lokasi syuting."

Chaeyoung menganga tak percaya. Sebrengsek itu kah Seokjin? "Bedebah!"

"Enggak masalah, hina gue sepuas lo, salahin gue sepuas lo. Tetapi gue ingin menjelaskan satu hal sama lo karena gue enggak mau lo pandang terlalu jahat."

Dua tahun lalu.

"Jauhi anak saya, kalau perlu jangan muncul di hadapannya lagi." Son Kang Hee berujar dengan angkuhnya.

"Saya mencintai anak anda, saya tidak akan menjauhinya." Seokjin yang amat ramai pemberitaan negatif saat itu dengan beraninya melawan Son Kang Hee, seorang medusa di dunia nyata.

"Baiklah, lakukan samaumu. Kamu mau tetap disini kan? Silahkan!" Kang Hee beranjak dengan anggunnya.

"Dua minggu saja saya kuat berada disini, di tahanan ini. Setelah itu saya akan menemui Chaeyoung dan membawanya pergi dari anda." ucap Seokjin nyaris berteriak.

Kang Hee menatap meremehkan. "Baiklah, setelah keluar dari sini. Agensi yang menaungimu yang lebih layak di sebut lubang tikus itu tidak akan ada lagi. Kau tahu aku kan? Aku tidak akan melepaskanmu begitu saja."

Mata Seokjin membulat, ia tak menyangka Kang Hee akan menyinggung tentang agensinya yang hampir di ujung tanduk. Dengan begitu, Kang Hee akan dengan mudahnya memiliki agensi itu karena harga saham pada dasarnya sudah amat rendah.

"Membelinya lalu menghancurkan lalu membuatnya kembali dan menjadi dormitory para trainee ku bagaimana? Rencana yang bagus tidak?" tanya Kang Hee.

Tangan Seokjin terkepal kuat, ia menahan baik-baik emosinya. "Jangan mengaitkan MY dengan masalah sekarang ini." geramnya.

"Jauhi Chaeyoung atau MY hancur!"

Seokjin benar-benar bingung, ia tak tahu apa yang akan ia pilih, tapi yang pasti masing-masing opsi adalah hal yang paling berharga baginya.

Chase [JJK] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang