Part 10

3.5K 433 31
                                    

Komen pembaca yang bikin para lelaki ngiler 🤭 namun bikin perempuan nyesek, di tawarin di poligami 😂

Komen pembaca yang bikin para lelaki ngiler 🤭 namun bikin perempuan nyesek, di tawarin di poligami 😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Komen yang mendalam dan mengingatkan aku pada pelajaran agama tentang cerita nabi Yusuf 😊

Komen yang mendalam dan mengingatkan aku pada pelajaran agama tentang cerita nabi Yusuf 😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini komen yang bikin aku senyum senyum sendiri, Bunda ada ada aja deh 🤗

Ini komen yang bikin aku senyum senyum sendiri, Bunda ada ada aja deh 🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada istilah RAHASIA ARUS BAWAH, keren itu 😂

Thanks buat komennya ya, happy reading...



Sepanjang perjalanan, Patricia hanya bisa memikirkan Ismail. Beberapa kali dia sempat hampir menabrak motor akibat konsentrasinya yang kacau. Namun Allah masih melindunginya, dia bisa sampai ke rumah dengan selamat.

Patricia menatap kebun mawarnya, dia harus mengikhlaskan Ismail. Melepaskan lelaki itu untuk bahagia, karena Patricia sendiri sadar siapa dirinya. Keluarga Ismail tidak menyukainya dan dia tak mau Ismail, orang yang dia sayangi dalam masalah.

Biarlah dia terluka asalkan Ismail bahagia. Patricia berusaha tersenyum, ya dia harus ikut bahagia. Meski dia tidak bisa memiliki lelaki itu setidaknya dia bisa berkorban untuk orang yang dia cinta.

Patricia menatap benda pipih yang sudah lama tidak dia sentuh semenjak datang kembali ke Jakarta. Dia mengambil ponselnya dan menyalakan benda itu. Tampak banyak pesan masuk namun dia abaikan.

Dulu benda ini sangat dia sukai, namun sekarang Patricia merasa malas melihatnya, apa lagi sebagian besar isi pesannya berisi pria hidung belang yang ingin dipuaskannya. Air mata mulai bergenang di pelupuk matanya, rasa sesal dan sakit mulai menyeruak kembali di hatinya.

"Ya Allah kenapa begitu berat? Aku ingin hidup benar saja kenapa begitu sulit?"

Ratap Patricia, dia mematikan ponselnya lalu menangis, menenggelamkan wajahnya di atas bantal.

*****

Ismail terus memimpikan Patricia, gadis itu benar-benar sudah merasuki hati dan pikirannya. Guntur pun diam-diam memperhatikan sikap anaknya yang sering melamun dan murung.

Guntur merasa bingung dengan anaknya, apa dia benar-benar sudah jatuh cinta pada gadis itu? Lalu bagaimana keluarga Maryam? Meski dia belum mengabari lagi kelanjutan ta'aruf mereka karena Guntur mulai ragu melihat tingkah anaknya.

"Pak, jangan ikut-ikutan melamun seperti Ismail!" Tegur Iis yang juga bingung dengan anaknya.

"Bagaimana ini?"

"Kita serahkan semua pada Ismail saja, tanya maunya Ismail lagi."

"Iya bu, tapi ibu setuju anak kita dengan perempuan itu?"

"Ada istilah, lebih baik menjadi mantan pelacur daripada mantan ustad, bukan? Biarkan itu menjadi masa lalu Patricia, yang penting gadis itu sudah benar-benar tobat." Guntur mengangguk setuju.

"Besok bapak akan bicara lagi dengan Ismail." Iis pun mengangguk setuju.

*****

Patricia merasa haus, malam ini udara terasa panas karena musim kemarau mulai melanda Jakarta. Patricia dengan enggan berjalan menuju dapur untuk mengambil air mineral. Awalnya tampak normal, namun setelah mengambil botol minuman di lemari pendingin dan melewati ruang keluarga, Patricia mendengar suara aneh dari ruang televisi.

Patricia berjalan mendekati ruangan itu, lampu dinding tampak menyala sehingga sedikit mencahayai ruangan itu. Dalam keadaan remang-remang, Patricia menangkap sosok yang sedang bergumul dengan kasar di atas sofa. Wanita tua yang tak lain adalah ibunya tengah menahan sakit dan gairah atas perlakuan kasar si lelaki yang tampak mengikat tangan Dewi dengan dasi.

Pria itu sepertinya memasuki lubang anus sang ibu melihat posisi Dewi yang terlalu menungging.

Patricia memperhatikan pria yang sedang meremas payudara Dewi, memelintir dan mencubitnya kasar hingga perempuan itu menjerit kecil. Pria itu meremas-remas daging kenyal itu seperti meremas adonan lalu menariknya kedepan membuat wanita itu semakin merintih karena gairah.

Patricia sepertinya mengenali pria itu, jantung Patricia berdegup kencang saat pria itu menatap ke arahnya.

"Hai cantik!" Sapa pria itu sambil menyeringai, Dewi tampak terkejut dengan sikap lancang kekasihnya kepada putrinya.

Lelaki itu masih menggoyangkan pinggulnya tanpa melepaskan penyatuannya sambil terus menatap Patricia yang tampak shock.

"Kau suka melihatku lagi jalang kecilku?"

"Albertus...."


Tbc

Next part masa lalu Patricia terungkap ya, waktunya menyiksa para tokoh utama 😂

Thanks for reading...

Muaaah....

MualafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang