Part 14

3.3K 461 42
                                    


Happy reading....

Ismail merasa gelisah, pikiran buruk terus berkecamuk. Dia tak bisa melupakan Patricia dan bahkan dia menyesal kenapa tidak memergokinya saja agar Patricia bisa menjelaskan semuanya. Ismail merasa bodoh, tapi siapa yang tak cemburu melihat wanita yang dia cintai di sentuh pria lain dan gadis itu tampak terkulai lemas dan pasrah.

Ismail menatap keluar jendela, dia melihat Maryam melewati rumahnya sambil membawa kantung plastik berisi sayuran. Mungkin dia baru saja pulang belanja dari warung. Ismail menghela napas jika dia berta'aruf dengan Maryam, dia tak mau menjadikan gadis itu pelarian. Maryam tidak bersalah dan Ismail tak mau menderita karena cinta.

Apa Ismail kembali ke Jakarta dan menemui Patricia? Memastikan semua dan jika terbukti gadis itu kembali ke dunia nistanya,maka Ismail akan meminta di untuk tidak mengganggu hidupnya lagi.

Ya, Ismail harus menemui Patrica. Dia pun bergegas membersihkan tubuh bersiap dan pergi ke Jakarta, dia harus menyelesaikan masalahnya dan memutuskan pilihannya untuk menikahi Maryam.

Ismail pun pergi ke Jakarta setelah berpamitan dengan orang tuanya yang tampak heran dengan tingkah Ismail. Namun pria itu tak peduli, dia sudah mantap untuk menemui Patricia.

Namun dia terkejut, rumah Patricia di lintasi garis polisi. Apa yang sebenarnya terjadi? Ismail pun menanyakan pada satpam yang berjaga. Ismail pun shock mengetahui bahwa telah terjadi pemerkosaan dan pembunuhan.

Ismail segera menuju rumah sakit dimana Patricia berada, pikirannya berkecamuk. ternyata benar, apa yang kita lihat tidak selalu sama seperti apa yang sebenarnya terjadi dan seperti apa yang kita pikirkan. Andai Ismail melerainya mungkin Patricia takkan terus di gauli oleh pria itu dengan kasar.

Ismail berjalan menuju ruangan dimana Patricia di rawat setelah dia bertanya pada resepsionis rumah sakit. Jalannya terhenti saat melihat seorang pria paruh baya sedang termenung di hadapan pintu ruangan Patricia. Lelaki itu menatap ke arah Ismail, dan dengan sopan Ismail menyalaminya.

"Assalamualaikum, pak."

"Kamu siapa?"

"Saya.... Saya kekasihnya Patricia."

Wajah Jason pun menegang, Patricia memiliki kekasih?

******

Jason mendengarkan uraian Ismail, dia menceritakan awal pertemuan dengan Patricia. Awalnya Jason kesal, lagi-lagi dia kecolongan. Dia tak sadar selama dua minggu Patricia di culik, beruntung Ismail orang baik. Jika di culik orang jahat? Mungkin Jason sekarang hanya bisa bertemu jasadnya saja.

Air mata Jason menetes, dia benar-benar ayah yang tak berguna dan sangat lalai. Selesai Ismail bercerita, Jason menatap pemuda itu dengan mata sembab.

"Nak, Patricia sudah rusak. Apa Nak Ismail mau menerima anak Bapak apa adanya?" Ismail tersenyum dan mengangguk.

"Ini bukan hal biasa, Patricia sudah diperkosa dan....."

"Pak, tolong jangan buka aib anak bapak sendiri. Demi Allah saya menerima Patricia apa adanya, saya mencintainya karena Allah dan saya ikhlas."

Jason terpanah mendengar ucapan Ismail, namun dia segera menghela napas.

"Seharusnya Bapak marah sama nak Ismail yang sudah membuat anak bapak keluar dari agamanya. Tapi sekarang bapak mengerti kenapa Patricia memilih Islam sebagai agamanya." Ismail tersenyum lega mendengar ucapan Jason.

"Boleh saya menemui Patricia?" Jason pun mengangguk dan mempersilahkan pemuda itu memasuki ruangan anaknya.

Ismail berjalan mendekati tempat tidur Patricia, dia melihat gadis itu sedang terlelap tidur. Wajahnya penuh lebam namun tidak mengurangi kecantikannya. Ismail merasa iba, bagaimana bisa pria bejad itu tega memukuli Patricia? Ismail bersumpah di dalam hatinya, dia akan menikahi dan membahagiakan Patricia. 

"Assalamualaikum Patricia, saya kesini untukmu, untuk menemuimu sayang."

Patricia yang terusik dengan ucapan Ismail perlahan membuka matanya, gadis itu tampak terkejut melihat sosok pria yang dicintainya berada di hadapannya.

"Ismail...."

"Assalamualaikum sayang..."

Patricia merasa bahagia mendapat salam lembut dari Ismail. Andai ini mimpi dia bersumpah tak mau bangun dari mimpi terindahnya.

"Wa'alaikum salam, Ismail-ku." Ismail tersenyum bahagia, ternyata cintanya tidak bertepuk sebelah tangan.

Alhamdulillah ya Allah...


Tbc

Next part masih adegan manis manis ya...

Menurut kalian, siapa yang akan menghalangi cinta Ismail dan Patricia di part selanjutnya?

Thanks for reading.

Muaaaah.....

MualafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang