Part 24

3.9K 490 45
                                    

Happy reading.....

Ismail memeluk tubuh istrinya yang rapuh, pantas saja Dewi tega mencoba mengganggu Ismail, karena dihati wanita itu hanya ada kebencian yang tak beralasan. Patricia sudah berhenti menangis dan kini sudah terlelap tidur karena kelelahan.

Ismail jadi penasaran kenapa Jason tidak mencintai Dewi? Sepertinya dia harus mencari tahu dan berusaha membuat mereka bisa saling mencintai, apa lagi yang menjadi korban adalah Patricia, gadis yang malang.

Patricia mengerjapkan matanya, dia mengalami mimpi buruk yang membuat tidurnya terganggu.

"Kenapa sayang?"

"Kau belum tidur?"

Ismail menggelengkan kepalanya.

"Maaf."

"Untuk apa?"

"Kau pasti memikirkan ibuku."

Ismail tersenyum lalu mengelus kepala istrinya dengan lembut.

"Saya hanya ingin kamu tetap berbakti pada ibumu, seburuk apapun karena dia sudah melahirkanmu."

"Iya sayang."

Mereka pun terdiam hanyut dalam pikiran masing-masing

"Ismail..."

"Heum?"

"Maukah kau mengantarku besok pada seseorang?"

"Siapa?"

"Paman Joseph, dia ada di Kalibata."

"Baiklah sayang."

Patricia mengeratkan pelukannya lalu mengecup pipi Ismail.

*****

Patricia menatap paman Joseph yang tampak bahagia mendapatkan kunjungan dari keponakannya.

"Maaf ya waktu pernikahanmu Paman tak bisa hadir, paman waktu itu masih di Jerman."

"Tak apa Paman, emh... paman ini suami Patricia, Ismail."

"Hai, terima kasih sudah mau membahagiakan keponakanku ini."

"Sudah tugas saya Paman."

Joseph memperhatikan Patricia yang tampak gelisah.

"Ada yang bisa paman bantu?" Patricia menatap Ismail lalu pria itu mengangguk, Patricia menatap pamannya lalu menghela napas.

"Boleh Patricia menanyakan sesuatu? Patricia yakin Paman pasti mengetahuinya."

"Tentang apa?"

"Mami dan Papi yang di jodohkan."

Wajah Joseph tampak berubah serius, dia berpikir sudah saatnya Patricia tahu soal orang tuanya.

"Mami sudah menceritakan tapi ada yang aneh."

" Aneh?"

"Kenapa Papi tidak mencintai Mami?"

Joseph tertawa lalu mengusap kepala Patricia.

"Paman kira mereka sudah bisa saling mencintai." Patricia meremas roknya.

"Papi-mu seharusnya menikahi Daniar, namun Daniar mengira jika dia di jodohkan dengan pria lain. Dia menolak dan membiarkan Dewi yang menikah dengan Papi-mu. Daniar terkejut saat mengetahui jika yang dinikahi adiknya adalah pria yang selama ini dia cintai dan Daniar pun mengkonsumsi obat hingga over dosis dan meninggal."

"Apa Papi tahu?"

Joseph menggelengkan kepala.

"Jason tahunya Dewi yang di jodohkan, dia tak tahu jika Daniar sempat menolak di jodohkan hingga dia menikahi adiknya."

"Kenapa bisa begitu?"

"Papi-mu orang yang keras, aku mencoba memberitahunya namun dia tak mau mendengar dan memusuhiku."

Patricia tersenyum kecut lalu mengangguk paham.

"Terima kasih paman."

"Sama-sama, kita makan siang bersama ya? Paman sudah memesankan tempat di restoran paman."

"Terima kasih paman." Patricia bahagia bisa memiliki paman sebaik Joseph, setidaknya ada keluarga yang lain yang masih bisa bersikap hangat kepada dirinya.

******

Jason terkejut mendengar laporan jika Patricia tadi siang menemui adiknya dan menanyakan prihal masa lalunya. Apa maksud Dewi? Apa Dewi ingin menghasut Patricia agar membencinya?

Jason segera pulang dan menemui istrinya, Dewi tampak sedang menyantap makan malamnya dan menatap dirinya dengan tatapan tak berdosa.

"Apa yang sudah kamu katakan pada Patricia?"

"Maksud kamu?"

"Patricia menemui adikku dan menanyakan masa lalu kita!"

"Anak itu cepat tanggap juga."

Braaak!!

Jason memukul meja makan hingga piring yang ada di atas meja berserakan.

"Kamu..."

"Patricia sudah dewasa, tanpa aku beritahu pun dia sudah bisa melihat bagaimana pernikahan orang tuanya yang hidup secara masing-masing!"

"Kita memang tidak saling mencintai."

"Lantas apa masalahnya?"

"Aku tak suka kamu meracuni pikiran anak kita!"

"Eh, siapa yang meracuni? Aku hanya mengatakan yang sebenarnya bahwa sejak awal memang tak ada cinta diantara orang tuanya dan kau menyesal, tak pernah menganggap bahwa anak itu ada. Apa lagi anak itu berjenis kelamin perempuan tak seperti yang kamu harapkan!"

Plaak!!!

Jason menampar Dewi membuat perempuan itu terisak, rasa sakit hati Dewi kian menjalar.

"Papi, Mami..." Patricia yang baru saja datang tampak terkejut melihat orang tuanya bertengkar.

"Jangan ikut campur!" Patricia terdiam mendapat bentakan keras dari ayahnya.

"Aku menceraikanmu Dewi dan seharusnya aku melakukan itu sejak dulu. Kemasi barang-barangmu!"

Dewi pun melangkah pergi meninggalkan ruang makan.

"Papi, kenapa Papi usir Mami?"

"Itu bukan urusanmu!"

"Tapi..."

"Cukup Patricia!" Bentak Jason, seketika pandangan Patricia memburam, dia merasa tubuhnya melemas dan ringan. Tiba-tiba seseorang memeluknya dari belakang dan semua menjadi gelap.

Tbc

Menurut kalian, Jason lebih baik berpisah dengan Dewi, atau rujuk?

Next part aku kasih konflik lagi dan akan mengajukan pertanyaan yang sama ya hehe...

Thanks for reading muaaah....

MualafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang