Calon

6.7K 611 6
                                    

Jisoo mengayunkan kedua kakinya sambil bersenandung untuk mengusir rasa bosan, mata kecil tanpa lipatan itu beberapa kali melirik jam di pergelangan tangan, sudah cukup lama ia duduk seorang diri di halte depan sekolah.

Gadis itu mulai dilanda rasa bosan. Ponselnya sudah kehabisan daya, seseorang yang ia tunggu tidak kunjung datang, dan sekarang perutnya meraung minta diisi. Penderitaan yang sangat luar biasa bagi Kim Jisoo.

Gadis itu mengalihkan perhatian dari kendaraan di jalanan pada sekelompok semut yang sedang berbaris di sudut kursi halte, saling membahu untuk mengambil sebuah donat yang terbuang di sana.

"Ugh, semut malang. Kalian harus bersusah payah hanya untuk makan ya." Gumamnya, matanya memicing memperhatikan lebih jelas bagaimana sekelompok hewan kecil tersebut membawa potongan kecil makanan di punggung mereka. Seolah dirinya kini tengah berada dalam kelas biologi dengan fokus mengenai makhluk hidup.

"Aku jadi lapar. Donatnya terlihat enak, pantas saja kalian mau mengambilnya. Para semut, semangat!" Tak lama gadis itu terkekeh sendiri, menyadari ia menyemangati seekor semut, "Aku pasti sudah gila."

"Sudah selesai berbicaranya?" Suara itu membuat Jisoo menoleh cepat, terkejut kala menyadari ada sosok lain yang berdiri tak jauh dari tempatnya duduk.

"O-oppa, sejak kapan ada di sana?"

"Sejak kau berkata 'semut yang malang'." Jisoo merutuk dalam hati, dasar memalukan. "Ayo kita pergi."

Gadis itu mengangguk dan berjalan mengikuti Yoongi dari belakang.

Setelah Seokjin memberikan restu kepada Yoongi -walau dengan agak berat hati- untuk menikahi adiknya, lelaki berkulit pucat itu mulai sibuk mengurus segala macam keperluan pernikahan mereka. Untungnya, Jisoo tidak meminta sesuatu yang berlebihan, ia hanya menginginkan gaun pernikahannya nanti berwarna putih dengan sebuah mahkota kecil di kepala. Yah, sebut saja dia kekanak-kanakan, karna bukankah semua wanita memiliki fantasinya sendiri mengenai bagaimana pernikahan mereka nantinya?

Namjoon memberi saran pada Yoongi untuk tidak perlu mengadakan pesta terlalu mewah karena hanya keluarga dan kerabat dekat yang diundang. Mereka harus menjaga rahasia bahwa sang pengantin wanita masih anak sekolahan. Saran yang tentu saja langsung disetujui oleh kedua keluarga, demi kebaikan Jisoo dan ketenangan hidupnya, pernikahan lantas akan dilaksanakan secara tertutup.

Beruntung Seokjin memiliki koneksi yang luas, jadi mereka dapat memesan sebuah gedung untuk pernikahan dengan cepat, karena biasanya diperlukan waktu hampir satu tahun hanya untuk menyewa gedung. Semua sudah dalam proses, dan hari ini Jisoo serta Yoongi akan melakukan fiting di salah satu butik kenalan ibunya.

"Namjoon ada operasi hari ini dan Seokjin ada rapat, Taehyung tidak ada kabar. Kita akan fiting di temani Mama, tak apa?"

"Iya, tak apa." Jisoo sudah menduganya dari kemarin, ia tahu kedua kakaknya adalah orang yang sibuk dan mereka pasti tidak bisa hadir, sedangkan Taehyung? Ah, sudah biasa ia tidak ada kabar, paling sedang bermain bersama dua temannya yang lain.

"Bagaimana harimu di sekolah?" Yoongi bertanya untuk memecah keheningan sekaligus untuk mengalihkan perhatian Jisoo. Pemuda itu yakin, Jisoo pasti merasa sedih karena ketiga kakaknya tidak ada yang dapat menemani.

Gadis itu menoleh, menatap Yoongi sebentar sebelum mulutnya mulai berceloteh, "Biasa saja, guru mulai memberi banyak soal, katanya untuk kami latihan menyambut ujian nanti. Hari ini juga ada anak baru, ia pindahan dari Busan, aku kasihan padanya."

"Kenapa?"

"Ia tidak punya teman. Ia terlalu pendiam, saat di ajak bicara jawabnya singkat sekali, seperti oppa dulu, tapi bedanya dia tidak marah-marah. Aku sampai bingung bagaimana membuatnya bersuara."

My Little Wife[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang