One Step Closer

4.7K 534 38
                                    

Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, keberangkatan Jisoo dan Yoongi ke Tokyo. Sejak kemarin malam, Jisoo sudah berisik bertanya mengenai tempat wisata apa saja yang ada di Tokyo, apa yang akan mereka lakukan saat sudah sampai di sana, bahkan sampai oleh-oleh apa yang harus dibeli untuk ketiga saudaranya itu.

Perjalanan dari Seoul ke Tokyo tidak terlalu lama, hanya membutuhkan waktu sekitar dua jam dengan menggunakan pesawat terbang. Jisoo mengerutkan kening, telinganya terasa asing dengan bahasa yang terlontar dari mulut Yoongi dan lelaki paruh baya yang diketahui sebagai orang suruhan perusahaan, otaknya apa lagi, masih bekerja untuk menerka-nerka perkataan apa yang mereka ucapkan.

"Dia pak Watanabe. Supir yang dikirim perusahaan." Jisoo tersenyum, memberikan salam usai Yoongi memperkenalkan dirinya pada lelaki paruh baya itu,

"Dia istriku, Min Jisoo." Jisoo masih paham ucapan Yoongi yang ini. Tidak paham juga sih, lebih tepatnya hanya menerka-nerka. Toh, tadi Yoongi sudah memperkenalkan pak Watanabe padanya, pasti sekarang lelaki itu memperkenalkan dirinya.

"Aku tidak menyangka dia istri anda. Maaf, ia terlihat sangatlah muda. Ia juga terlihat cantik." Nah sekarang Jisoo baru bingung, terlebih Yoongi tidak menerjemahkannya dan justru tersenyum kecil sambil melirik Jisoo.

Kalau Jisoo pikir setelah sampai di Jepang dirinya dapat mengitari kota Tokyo itu dengan segera, sayangnya tidak. Harapannya untuk jalan-jalan menyusuri jalanan Tokyo beserta pusat wisata lainnya harus pupus kala Yoongi mendapat panggilan dan membuat pria itu mengundurkan diri untuk melakukan sesi telpon penting dengan petinggi perusahaan di Jepang. Mau tidak mau dan harus mau sebenarnya, Jisoo ditinggal seorang diri dengan anggan-anggan untuk keluar jalan-jalan yang hanya akan ada di kepala. Gadis itu memutuskan untuk berkeliling memasuki tiap ruangan di villa untuk melewati waktu bosan.

Ingin mengajak pelayan wanita di sini mengobrol tapi Jisoo sadar kalau kemampuan berbahasa Jepangnya di bawah rata-rata atau nyaris minus mungkin. Hanya mengerti mengucapkan 'Hallo' dan 'Terima kasih', apa yang mau dibicarakan kalau cuman paham dua kata itu?

Terdapat empat buah kamar tidur di villa milik keluarga Min ini, satu milik ayah dan ibu mertuanya, satu milik Yoongi dan sisanya untuk tamu. Ia sendiri tidur di kamar tamu bersama Yoongi, katanya kasur di kamar miliknya terlalu sempit untuk ditiduri dua orang, dan memang benar adanya, kasur yang sekarang ada di depan mata Jisoo hanya cukup untuk ditiduri satu orang kecuali kalau mau tidur sambil berhimpitan.

Berbicara tentang berhimpitan, ingatan Jisoo tiba-tiba berputar pada kejadian di mana dirinya dan Yoongi kini tidur saling berpelukan atau lebih tepatnya Yoongi yang memeluknya dari belakang. Selepas malam itu, Yoongi menjadi lebih berani, sesekali Jisoo mendapati saat pagi hari tangan milik Yoongi masih bertumpu di perutnya. Yoongi tidak pernah melakukan skinship berlebihan, hanya berpelukan dan ciuman di kening atau pipi sesekali sebelum mereka berpisah. Tindakan kecil segitu saja sudah membuat Jisoo berdebar tidak karuan.

Jisoo melirik sebuah lemari coklat dengan ukiran yang terletak di sudut kamar, terpajang beberapa bingkai foto di sana. Foto Yoongi bersama ayah dan ibu Min saat kelulusan lelaki itu, foto Yoongi dengan teman-temannya yang ternyata terdapat sosok Seokjin di sana, dan sebuah foto Yoongi seorang diri yang menatap kamera dengan wajah datar. Tidak usah kaget lagi sebenarnya, lelaki itu'kan tidak suka tersenyum. Beruntungnya di foto pernikahan mereka yang terpajang di kamar, Yoongi tersenyum. Tapi tunggu, kenapa foto ini terlihat seperti di robek ya? Jisoo menyipitkan mata, kalau diperhatikan dengan lebih detail terdapat garis tidak teratur di sisi kanan foto yang menunjukkan kalau foto itu memang di robek dengan sengaja, tapi kenapa?

"Ji?" Jisoo berjengit kaget saat suara Yoongi memanggil namanya, lelaki itu menatapnya bingung lalu berjalan mendekat, "Kau sedang apa?"

"Tidak ada. Hanya melihat fotomu. Kau sudah selesai menelponnya?"

My Little Wife[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang