Tanggung Jawab

4.5K 535 42
                                    

"Oppa, aku mau beli ini boleh?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Jisoo, bersamaan dengan jari sang gadis yang menunjuk sekotak es krim berukuran sedang di lemari es pasar swalayan.

Yoongi menoleh, mengalihkan atensi dari ponselnya sejenak, mengangguk sekilas sebelum kembali menatap layar persegi panjang yang tengah menampilkan sebuah email berisi pekerjaan. Hari ini pasangan pasutri itu melakukan kegiatan belanja bulanan bersama, jangan tanya siapa yang mengusulkan, tentu saja Jisoo. Sedari menginjakkan kaki di sini, Jisoo-lah yang memilih segala macam bahan masakan yang kiranya bisa dimasak olehnya lalu memasukkan ke dalam troli, yah kalaupun bukan dirinya yang memasak, masih ada Yoongi kok yang bersedia melakukannya.

Mengabaikan sikap cuek si suami, Jisoo mengambil kotak es krim tersebut dan memasukkan ke dalam troli, dirinya lalu lanjut melangkah menuju rak berisi makanan ringan. Yoongi itu sebenarnya agak cerewet perihal makanan yang masuk ke tubuh Jisoo, lelaki itu merasa makanan ringan tidak baik dan hanya akan merusak tenggorokan, terlebih yang memakan model Jisoo- tidak akan berhenti mengunyah keripik kalau belum batuk.

Jadi, mumpung Yoongi tengah sibuk dengan ponselnya gadis berkuncir kuda itu tidak ingin melewatkan kesempatan, berjinjit untuk meraih kemasan keripik kentang dengan varian rasa terbaru. Jisoo ini korban iklan, tidak bisa melihat varian rasa baru, ia pasti langsung terpicut untuk membelinya.

Tinggal sedikit lagi tangannya meraih keripik itu, tahu-tahu pergelangan tangannya di cekal membuat Jisoo buru-buru menoleh dan mengakibatkan jidatnya teratuk dada seseorang di hadapannya. "Ih, sia- hehe, oppa." Rasa kekesalannya tiba-tiba menguap digantikan cengiran.

"Aku mengijinkanmu membeli es krim bukannya keripik."

"Aku belum pernah mencoba varian rasanya, oppa. Satu saja ya."

"Tidak ingat kemarin kau baru sembuh batuk?"

"Kalau cuman satu tidak akan batuk."

"Ji, sekarang kau tinggal bersamaku yang otomatis aku bertugas untuk menjaga dan merawatmu. Aku merawatmu dengan caraku sendiri, di mana kau tidak boleh makan makanan itu. Kau mudah terserang batuk. Kalau batuk siapa yang menderita? Kau sendiri'kan."

Jisoo menunduk, tidak menyangka hanya karena perihal keripik kentang jadi sepanjang ini? Wajahnya menunduk dengan bibir mengerucut membuat Yoongi gemas. Tapi ia harus bisa mengontrol diri untuk tidak menyosor sembarangan, ini masih tempat umum dan situasinya ia tengah menegur.

Berdeham sembari menatap ke sembarang arah, Yoongi yang merasa tak tega akhirnya berjalan mendekat dan meraih satu keripik kentang varian terbaru dan menyerahkan pada Jisoo. "Satu dalam sebulan ini."

Jisoo memekik senang, "Terima kasih."

Pupil mata Yoongi membulat akibat gerakan Jisoo yang mencium kilat pipi milik si pemuda.

Jisoo yang berjalan lebih dulu, terdiam usai memasukkan keripik kentang ke dalam troli, memandang bingung Yoongi yang masih bergeming di rak awal. "Oppa, ayo!"

Astaga, Min Yoongi. Ingat umur!

⊱─━━━━✧━━━━─⊰


Setelah merasa semua belanjaan cukup, Yoongi mendorong troli menuju kasir dan berakhir dengan mereka berdua mengantri untuk membayar. Keadaan pasar swalayan yang tidak terlalu ramai membuat antrian berjalan dengan cepat dan kini giliran pasangan pasutri itu.

"Permisi, ini di pisah ya." Ucapan Jisoo membuat Yoongi mengerutkan kening bingung, terlebih saat tangan gadis itu menyingkirkan keripik kentang dan kotak es krim.

"Tidak perlu, di gabung saja." Tangan Yoongi bergerak, dengan posisi merangkul si istri, ia mengeser kembali kedua barang yang dipisahkan, lantas tangannya menimban tangan milik Jisoo saat tahu gadis itu hendak mengeser kembali barangnya.

"Oppa," Yoongi memberikan senyum tipis saat Jisoo menoleh kepadanya, hendak memprotes saat Yoongi menyodorkan kartu kredit miliknya kepada kasir.

"Terima kasih." Yoongi berjalan dengan posisi sebelah tangan merangkul Jisoo dan sebelahnya lagi menenteng barang belanjaan.

Jisoo merasa tidak enak, ia tahu Yoongi sekarang sudah menjadi suaminya tapi'kan makanan tadi Jisoo yang akan memakannya, seharusnya dirinya'kan yang membayar?

"Oppa, kenapa kau yang membayar semuanya?" Tak tahan lagi, Jisoo akhirnya bertanya membuat langkah keduanya terhenti tak jauh dari mobil.

"Justru aku yang harusnya bertanya padamu, kenapa kau memisah barangnya?"

"Karena aku yang akan memakannya."

Yoongi menghela nafas, tak langsung menjawab dan memilih membuka pintu belakang mobil untuk memasukkan kantong kresek belanjaan. Berbalik menghadap Jisoo sepenuhnya, "Jisoo-ah, kau ini bukan orang asing lagi bagiku. Kau istriku dan aku suamimu yang berarti hidup kita sudah satu. Segala sesuatu yang menyangkut dirimu sudah menjadi tanggung jawabku sekarang."

"Tapi Seokjin-oppa memberiku uang. Katanya untuk membeli kebutuhanku." Jisoo menjawab dengan pelan sembari menundukkan kepala,

Yoongi ikut menundukkan sedikit agar dapat melihat wajah milik si gadis, "Uang milik Seokjin bisa kau simpan dan kau gunakan suatu saat nanti, tapi yang pasti saat bersamaku, kau itu tanggung jawabku, dan sekarang kalau menginginkan sesuatu ceritakan padaku ya, bukan pada Seokjin lagi."

"Kenapa?"

Jisoo mendongak dan disambut senyum milik Yoongi, "Karena sekarang margamu bukan Kim lagi, tapi Min."

Percayalah, jantung Jisoo rasanya berdegub tidak karuan hanya karena jawaban sederhana dari bibir milik Yoongi.

===Tbc===

Chapter ini agak cheesy ya? 😣😣 Kali-kali pengen bikin karakter Yoongi yang beda, lembut uwu uwu gimana gitu 🤣🤣

My Little Wife[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang