Keraguan

3K 516 50
                                    

Yoongi membuka matanya perlahan saat merasakan gerakan di kasurnya, dirinya terusik dari tidur singkatnya tapi tak dapat marah kala mengetahui pelakunya adalah istrinya sendiri.

Gadis itu berputar ke sana dan ke sini, nampak gusar mencari posisi yang nyaman untuk tidur, seperti sekarang ini misalnya, ia memposisikan dirinya telentang lalu beberapa menit kemudian menyamping diri ke kiri dan tak lama ke kanan lalu terhenti karna melihat mata Yoongi yang terbuka menatapnya.

"Oppa terbangun ya?" Yoongi mengeleng, menjulurkan tangannya ke puncuk kepala Jisoo,

"Tidak bisa tidur?"

"Iya, tidak tahu kenapa aku tidak mengantuk sama sekali."

"Kemari." Menuruti perintahnya, Jisoo mendekat dan disambut pelukan hangat milik Yoongi. "Coba sekarang pejamkan matamu." Tanpa jawaban sekali lagi mengikuti perintah Yoongi, lelaki itu membantu dengan mengelus surai panjang Jisoo, mencoba membuat si gadis tertidur agar dirinya juga bisa tidur.

Beberapa menit dilalui dengan hanya deru nafas menemani keheningan, Yoongi pikir Jisoo sudah masuk ke alam mimpi makanya ia menghentikan gerakan tangannya dan berniat ikut tidur tapi sebuah suara terdengar,

"Oppa."

"Kau belum tidur juga?" Pertanyaan itu keluar dari mulut Yoongi seperti seorang ayah yang mendadak jengah dengan kelakuan anaknya yang tidak kunjung tidur dan menyebabkan dirinya terjaga, tapi juga tidak bisa marah.

"Tidak bisa tidur."

"Di pejamkan matanya, coba." Mata Yoongi mulai terasa berat, ia benar-benar ingin kembali ke pulau mimpi miliknya tapi lagi-lagi Jisoo mengagalkan perjalanannya itu.

"Aku mau tanya," Dalam hati mengadu, karna dirinya sedang dalam keadaan tidak mau menggunakan otak untuk berfikir,

"Iya, tanya apa?" Tapi akhirnya kalimat setujunya keluar.

"Hmm, Jaera itu siapa sebenarnya?" Aneh rasanya karna Yoongi entah kenapa tidak merasa kaget saat pertanyaan itu keluar, ia sudah menduga kalau Jisoo pasti akan bertanya perihal gadis itu. Butuh beberapa sekon untuk membuat Yoongi membuka mulut,

"Ia mantan kekasihku."

"Kalian putus?"

"Ia meninggalkanku, yang kuasumsikan berarti putus."

"Kenapa?" Yoongi terdiam kembali, sebuah memori membawanya mundur, mengenang kejadian sekitar setahun yang lalu, kejadian yang membuatnya mengerti arti kehilangan.

"Aku mengajaknya menikah." Jawaban jujur itu membuat dada Jisoo berdenyut, dalam hati berfikir bahwa ia bukanlah satu-satunya gadis yang diajak menikah oleh Yoongi. Sudah pernah ada gadis lain sebelumnya.

Diamnya Jisoo membuat Yoongi merengangkan pelukan, mengecek raut wajah sang istri yang coba untuk disembunyikan, "Ada apa?"

"Tidak apa."

"Aku tidak bisa membaca pikiranmu, loh. Coba katakan ada apa?" Jisoo menghela nafas perlahan, menimbang apakah ia akan menanyakan hal ini, apakah pantas ditanyakan?

"Kau sudah tidak menyukai Jaera'kan?" Beberapa detik terlewati dengan Yoongi yang mengatup rapat mulutnya, membuat Jisoo hanya bisa tersenyum kecut.

My Little Wife[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang