Lost Without You

3K 428 27
                                    

Pagi-pagi sekali Yoongi sudah pergi dari rumah sakit menuju rumah, pemuda itu bahkan belum sempat berpamitan dengan Jisoo sebab si gadis masih asik bergelung dalam tidurnya. Ia tidak tega membangunkan. Oleh sebab itu, Yoongi memilih untuk pergi diam-diam, menitipkan Jisoo pada perawat serta mengirimkan pesan singkat pada Namjoon bahwa ia terpaksa harus pergi karna urusan kantor.

Siapa bilang punya jabatan tinggi dapat melakukan hal seenaknya? Buktinya Yoongi saja masih harus disibukkan dengan segala macam urusan kantor kendati jabatannya di kantor adalah yang paling tinggi saat ini, ada rapat dengan para kepala departemen yang tidak mungkin Yoongi batalkan. Mungkin sih, tapi Yoongi tidak mau mendapatkan cap 'Atasan tidak bertanggung jawab', ia masih tahu diri untuk tidak menempatkan masalah pribadi di atas segalanya, Yoongi masih sadar kalau dia punya tanggung jawab lainnya, selain Jisoo.

Berbicara mengenai Jisoo membuat Yoongi menghela nafas perlahan. Rasanya masih belum sepenuhnya lega. Rasa menganjal dalam hatinya belum benar-benar terlepas.

Ia memang sudah menceritakan semuanya kepada Jisoo, semuanya, tanpa ada yang disembunyikan dan ditutup-tutupi lagi. Berharap kalau Jisoo dapat memaafkan dan tidak melepaskan ikatan suci mereka, dan Jisoo memang mengiyakannya walau tidak secara terang-terangan mengatakannya, tapi yang terpenting Yoongi mengetahuinya.

Lalu di mana letak permasalahannya? Jisoo melontarkan sebuah pertanyaan yang Yoongi yakini menyimpan begitu banyak makna di baliknya,

"Coba kau tanyakan kembali pada hatimu, oppa. Apakah sekarang kau benar-benar mencintaiku layaknya pria kepada wanita dan melupakan Jaera?"

Pertanyaan yang hanya memerlukan jawaban berupa: Yes or No, tapi tentu saja tidak semudah itu untuk menjawabnya, ada beberapa pertimbangan yang berkecamuk dalam kepala.

Yoongi yakin jawaban atas pertanyaan pertama Jisoo adalah, iya. Yoongi yakin dirinya mencintai dan memandang Jisoo layaknya pria kepada wanita, tapi mengenai dirinya yang sudah melupakan Jaera? Yoongi tidak tahu. Hari yang terlewati bersama Jaera bukanlah sehari-dua hari, itu tidak singkat. Kalaupun Yoongi sudah melupakan Jaera apakah hal itu juga berlaku terhadap kenangan mereka? Apa Yoongi juga melupakan semua kenangan yang telah mereka ciptakan selama ini? Karna terkadang kau tidak merindukan sosok tersebut melainkan kenangannya.

Yoongi tersentak saat ketukan pelan di meja terdengar, berhasil membawanya dalam kesadaran, menoleh dan mendapati Hoseok menatapnya khawatir.

"Kau tidak fokus sedari tadi, Yoon. Ada apa?" Bisiknya di tengah-tengah presentasi salah satu kepala departemen.

Bukannya menjawab Yoongi justru memejamkan mata dan menunduk, membawa salah satu tangannya bertengker di antara hidung dan kedua matanya, sebuah tindakan yang berhasil menarik atensi beberapa penghuni ruangan rapat tersebut termasuk sang presentator hingga jalannya presentasi harus berhenti sejenak.

"Tuan, Anda baik-baik saja?" Pertanyaan itu terlontar dengan waspada, takut kalau ternyata dirinya membuat suatu kesalahan hingga sang bos bertingkah demikian.

Yoongi mengeleng, tersenyum tipis guna menunjukkan bahwa tak ada masalah tapi yang terjadi justru sebaliknya.

Bos jarang tersenyum sebelumnya dan tiba-tiba tersenyum, yakin 100% ada sesuatu yang salah.

Kira-kira begitu pikiran para kepala departemen di sana termasuk Hoseok juga, makanya ia buru-buru mengambil alih.

"Kurasa presentasinya kita tunda sementara, Tuan Min masih ada urusan yang harus diselesaikan." Hoseok memutar otak, berfikir bahwa rapat tidak akan berjalan dengan baik apabila Yoongi bersikap seperti ini. Satu persatu kepala departemen mengucapkan salam dan pergi meninggalkan ruangan, menyisakan hanya Yoongi dan Hoseok di sana.

My Little Wife[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang