Jisoo mengerjapkan mata, mencoba membiasakan sinar yang masuk ke dalam indera pengheliatan, dirinya sudah hendak kembali ke alam mimpi karena terbuai dengan empuknya kasur, tapi matanya tiba-tiba membulat sempurna saat menyadari ia berada di tempat berbeda.
"Sudah bangun?" Suara itu berhasil membuat Jisoo menghela nafas pelan, pikiran buruk mengenai dirinya yang diculik sirna sudah saat melihat Yoongi dengan piyama berjalan ke arah sisi kasur yang berlawanan.
"Bagaimana aku bisa ada di rumah? Tadi masih di kantor'kan? Oppa yang membawaku?" Yoongi tidak langsung menjawab, ia menenguk isi gelas berisi kopi yang di bawa sebelumnya. Membuat Jisoo lagi-lagi mengajukan pertanyaan saat menyadari dirinya sudah terbalut piyama.
"Satu-satu bertanyanya. Aku mengendongmu pulang dan kalau kau bertanya perihal pakaianmu, aku juga yang mengantikannya." Demi otak pelit Tuan Crab kenapa wajahnya terlihat biasa saja?
"Kenapa di gantikan?!" Yoongi menoleh cepat, terkejut menyadari suara istrinya yang meninggi, "Kenapa tidak bangun'kan aku saja? Aku bisa menggantinya sendiri."
"Memangnya kenapa?" Kalau tidak ingat rentang umur Yoongi dengan dirinya yang jauh mungkin bantal sudah dilemparkan sekarang. Tidak lihat Jisoo ketar-ketir begini? Padahal kalau Jisoo tahu, Yoongi juga tidak jauh berbeda, ia setengah mati menahan rasa malu dan gejolak dalam dada saat menggantikan bajunya tadi.
Jisoo mendengus sebal, harus ya bertanya? "A-aku malu." Merasa pipinya memanas, Jisoo buru-buru mengalihkan pandangan secepat kilat dan bersembunyi di balik selimut. Astaga, ia benar-benar malu sekarang. Bagaimana bisa Yoongi mengganti bajunya? Berarti Yoongi melihat tubuh Jisoo dong?
Yoongi terkekeh gemas, "Aku hanya tidak ingin membangunkanmu. Kau terlihat mengantuk sekali tadi." Bohong sekali, padahal Jisoo sendiri yang tidur seperti orang mati. Sudah dibangunkan berkali-kali tapi malah bergumam tidak jelas.
Tidak mendapat respon dari istrinya, Yoongi mengeser tubuhnya mendekat dan mengusap ujung kepala yang terlihat menyembul dari balik selimut, "Mau makan tidak? Kau pasti belum makan."
Niat hati menolak karena masih malu tapi perutnya tidak bisa diajak kompromi kalau soal makanan. Jadi, ia memutuskan mengintip dari balik selimut,
"Makan apa?"
⊱─━━━━✧━━━━─⊰
Tidak ada istilah makan sedikit kalau sudah diatas jam 7 malam dalam kamus seorang Jisoo, karena nyatanya ia makan bagai tidak ada hari esok. Berulang kali menyedokkan masuk nasi ke dalam mulutnya, melihat Jisoo lahap makan begini mengingatkan Yoongi akan masa-masa kuliah dulu di mana ia sering menghabiskan waktu di kantin bersama Seokjin. Jangan buruk sangka, kalau tidak terpaksa juga Yoongi sebenarnya malas menemani Seokjin yang kalau makan tidak ada habisnya.
"Maaf ya aku hanya bisa menyediakan ini, kupikir tadi kita akan makan di luar." Jisoo mengeleng, hendak bicara tapi mulutnya masih penuh dengan makanan, "Telan dulu."
"Hehe, tidak apa-apa. Justru aku yang minta maaf, karena aku ketiduran kita jadi batal dinner."
Senyum terbit di wajah Yoongi kala melihat Jisoo mengerucutkan bibirnya, kenapa istrinya lebih terlihat seperti anak kecil sih? Ah, berbicara tentang istri, "Kenapa saat di kantor tadi kau tidak langsung naik ke ruanganku?"
"Resepsionisnya tidak mengijinkan sembarangan orang masuk, jadi kupikir aku lebih baik menunggu di lobi saja."
"Kau sudah bilang kalau kau istriku?" Jisoo menelan ludah samar, otaknya hendak memutar alasan saat suara Yoongi terdengar kembali, "Pasti belum. Kenapa tidak katakan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Wife[✔]
Short Story❛❛Aku tahu kau pasti merasa ragu, tapi biarkan aku membuktikan kalau aku memang menyayangimu. Menikah denganku ya.❜❜ ©Dera Start: 29 July 2019 End: 11 Sept 2020 Impressive ranking: #1 btsworld 26/5/2020 #1 kimfamily 27/10/2020 #1 kimtaehyung 02/11/2...