SPECIAL CHAPTER: Main Bersama

2.1K 226 24
                                    


Siang ini Taehyung sudah dibuat kebingungan akan sikap adik perempuannya yang selalu menolak untuk diajak bermain bersama. Sejak pagi ketika Taehyung mengajak untuk pergi bermain di taman ia menolak, bermain puzzle ditolak lalu sekarang saat Taehyung hendak mengajaknya kembali untuk bermain lego Jisoo menolak lagi.

Taehyung bingung, mau berfikir untuk mencari solusi tapi kepalanya sudah cukup penat usai pelajaran menghitung kemarin di sekolah ditambah dengan pelajaran tambahan yang ia dapat dari guru Kim Namjoon aka kakak lelakinya sendiri.

"Jiii..." Panggilan itu mengudara tapi tidak mendapat jawaban, Jisoo kecil asik bermain boneka barbie di pojokkan, duduk membelakangi Taehyung. Taehyung bahkan baru tahu Jisoo suka bermain boneka dan sejak kapan ia punya boneka barbie?

"Jisoo-ya, ayo bermain bersama oppa," Taehyung melengkungan bibir ke bawah, sedih karna tidak ditanggapi tapi lelaki itu tidak hilang akal. Bocah lelaki yang beberapa bulan kemarin baru naik kelas dengan nilai yang membuat Seokjin mengelus dada tersebut meraih sebuah mobil mainan berwarna biru kesukaan Jisoo.

"Kita main mobil, Jisoo suka warna biru'kan? Jisoo boleh pakai warna biru dan oppa akan pakai warna lainnya." Jisoo melirik sekilas dan hal tersebut membuat Taehyung bersemangat, merasa bahwa ucapannya sedikit demi sedikit dapat membuat Jisoo berubah pikiran untuk bermain bersama dengannya. "Nanti kita buat lintasan yang besar, kita juga bisa membangun kota. Oh, atau Jisoo mau bermain air? Kemarin Namjoon-hyungie sudah memasang kolam kecil di halaman belakang, kita bisa berenang."

"Jisoo tidak bisa berenang."

"Oppa akan ajarin nanti."

"Taetae-oppa juga'kan tidak bisa berenang."

Oh iya, benar juga.

Walau begitu Taehyung tidak kehilangan akal, otaknya sudah menyiapkan banyak permainan yang mungkin bisa ia mainkan bersama adiknya. "Kita main bola bagaimana? Kemarin Jiminie meminjamkan bolanya."

Jimin lelaki manis dengan pipi gembul adalah teman main Taehyung di sekolah. Terlalu manis sampai saat bertemu Namjoon menjadi gemas dan mencubit pipinya kelewat kencang hingga bocah itu menangis dan tak mau bermain ke rumah lagi karna takut dengan Namjoon. "Aku tidak mau main ke rumah Taetae lagi, ada monster yang suka cubit pipi Jimin."

Baiklah, kembali ke situasi sekarang. Jisoo masih enggan untuk mengiyakan ajakan kakaknya, padahal gerak geriknya terlihat tertarik. Taehyung terus mencoba mengajak bermain ini dan itu tapi Jisoo masih diam tak menjawab membuat Taehyung murung.

"Jisoo-ya, ayo main bersama oppa. Main apa saja oppa mau." Taehyung berucap setengah merengek, ia enggan main sendirian menurutnya itu tidak menyenangkan.

Taehyung makin melengkungan bibir ke bawah, mukanya sudah sendu dan bocah itu sudah hendak bangkit dari duduknya dan berencana untuk menghampiri kakaknya yang lain untuk menangis karna tidak punya teman main, tapi suara Jisoo yang memanggil membuatnya terhenti.

"Main apa saja?" Detik itu Taehyung mengangguk kelewat cepat, dan itu sepertinya menjadi hal pertama yang membuatnya menyesal. Senyum Jisoo mengembang senang memancing senyum di wajah Taehyung juga tanpa tahu permainan apa yang akan ia mainkan.

⊱─━━━━✧━━━━─⊰

"Aku pulang." Seokjin memberi salam, setelah melepaskan sepatu dan meletakkannya di rak ia membaringkan tubuhnya di sofa, terlalu lelah usai kegiatan tambahan di sekolah.

Seokjin merengangkan kedua tangannya dan memijat leher, lepas itu ia memandang sekitar tumben sepi dan tenang, apa Taehyung dan Jisoo tidur? Biasanya saat sore begini duo bungsu itu akan duduk manis di depan televisi menonton kartun sementara Namjoon akan memanfaatkan hal itu untuk belajar sejenak, sebab kalau sudah sore menjelang malam nanti tugasnya akan banyak, bergelut dengan Taehyung di kamar mandi -karena bocah itu terkadang sulit disuruh mandi-, menemani belajar dan membawa mereka tidur.

My Little Wife[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang