SPECIAL CHAPTER: Rencana Kabur Bersama

2.6K 347 51
                                    


"Sana ihh, jangan ganggu TaeTae lagi!" Suara pintu berdebum keras bersamaan dengan teriakan terakhir Taehyung, tangan kecilnya bergerak memutar kunci hingga kamar kedua bungsu Kim itu kini dalam keadaan terkunci.

Teriakan samar-samar Namjoon yang terdengar berhasil menarik atensi Jisoo yang tengah asik mewarnai gambar yang telah Taehyung ciptakan sebelumnya di dinding, bocah cilik dengan rambut panjang yang terurai berantakan itu mengerjapkan matanya bingung.

"Namjoon-oppa kenapa teriak-teriak?" Jisoo berjalan menghampiri Taehyung yang kini duduk di bibir ranjang miliknya dengan tangan bersidekap di dada, mulutnya manyun salah satu tanda bahwa ia sedang kesal.

"Tidak tahu." Sinisnya.

Jisoo kembali menoleh saat suara Namjoon terdengar memanggil nama adik lelakinya, membuat Jisoo berinisiatif untuk membuka'kan pintu tapi suara Taehyung mencegah, "Jangan di buka, biarkan saja."

"Seokjin-oppa bilang tidak sopan
kalau ada yang panggil tapi kita tidak jawab." Taehyung mendengus lalu memilih beranjak dari kasurnya tapi bukan untuk membukakan pintu melainkan menuju lemari pakaiannya, bocah itu mengeluarkan sebuah tas ransel kesayangannya yang berwarna hijau, melemparnya di lantai dengan kesal membuat Jisoo mengerutkan kening makin bingung.

"Taehyung-ah?" Ketukkan terakhir terdengar bersamaan dengan helaan nafas Namjoon dan setelahnya pemuda itu memilih menjauh dari pintu, berfikir untuk membiarkan sejenak adiknya itu.

"Taetae-oppa kenapa?" Pertanyaan sang adik tidak diindahkan dan Taehyung tiba-tiba malah menangis membuat Jisoo buru-buru menghampiri. Jisoo berjongkok lalu menundukkan kepalanya agar dapat melihat wajah Taehyung yang sedang menatap lantai, "Taetae-oppa kenapa menangis? Nanti Jisoo ikutan menangis juga."

Melihat mata kecil adiknya yang sudah berkaca-kaca membuat Taehyung menghentikan tangisnya, menarik nafas keras agar cairan di hidung tidak meluncur ke bawah, bocah cilik itu membawa tubuhnya sejajar dengan Jisoo.

"Aku mau pergi, Namjoon-hyung jahat."

"Namjoon-oppa baik kok," Taehyung memberengut tidak setuju, "Kau mau pergi kemana? Jisoo boleh ikut?"

Taehyung terdiam, berfikir sejenak lalu mengangguk. "Tentu boleh, sekarang kita harus berkemas dulu."

"Kenapa harus berkemas?"

"Karna biasanya kalau mau pergi pasti berkemas." Taehyung menjawab berdasarkan hasil pengamatannya selama menonton film kartun lewat televisi. Bocah itu lantas mengeluarkan tas serupa tetapi berbeda warna dan menaruhnya di samping miliknya.

"Apa yang dimasukkan ke dalam tas?"

"Kira-kira apa ya yang kita perlu kalau mau berpergian?"

"Tidak tahu, tapi biasanya Seokjin-oppa akan memasukkan baju-baju hangat." Taehyung otomatis bangkit, menarik asal sweater dan beberapa kaos berlengan panjang miliknya dan milik Jisoo lalu melemparkan ke lantai, lepas itu Taehyung membawa kaki kecilnya menuju kotak berisi mainan di sudut kamar dan mengambil seraup mainan asal dan melemparkan di lantai kembali.

"Kalau di jalan bosan, kita bisa main." Taehyung menjelaskan, matanya menilik sekitar lalu melangkah kembali menuju arah lain, mengambil krayon bekas mewarnai Jisoo, dan biskuit cokelat di bawah tempat tidur yang kemarin ia curi diam-diam dari kulkas. Setelahnya, Taehyung membawa dirinya duduk bersila di samping adiknya dan mulai memasukkan barang-barang tersebut asal ke dalam tas.

"Taetae-oppa benar-benar mau pergi?"

Taehyung mengangguk kelewat cepat hingga poninya yang mulai memanjang ikut bergoyang.

My Little Wife[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang