15

1.6K 218 10
                                    

Jam dinding di ruang VVIP kamar jungkook menunjukan jam 11 malam dan sudah hampir 1 jam lamanya sohyun duduk disamping ranjang jungkook masih dengan baju yang penuh noda darah dan berantakan dan jangan lupankan juga luka sayat di lengan sohyun yang belum di obati, sohyun sungguh bersyukur peluru yang bersarang di dada jungkook bisa dikeluarkan dan untungnya peluru itu tidak mengenai organ vital jungkook.

Melihat jungkook yang terlihat damai dalam tidurnya karena efek obat bius saat operasi dan juga keadaan jungkook yang jauh lebih stabil dapat membuat sohyun sedikit lega. "Nona  sebaiknya anda mengganti pakaian anda dulu dan mengobati lengan anda. Bos pasti akan marah jika melihat nona seperti ini" -saran jisung sambil menyerahkan sebuah paper bag yang berisi baju ganti sohyun.

Sohyun menoleh kearah jisung dan menerima paper bag yang diberikan jisung lalu tersenyum."Terima kasih jisung-aah... bisakah kau menjaga jungkook sebentar aku mau mengganti bajuku, dan mengobati lukaku sekaligus menemui dokter yang mengoperasi jungkook tadi?!" -jisung mengangguk mengiyakan.

Sohyun menyusuri lorong rumah sakit berjalan dengan menenteng paper bag dari jisung menuju ke ruanganya.

Kenapa ke ruanganya?? Bukankah sohyun berpamitan pada jisung bahwa dia akan menemui dokter yang mengoperasi jungkook?!! Iyah... sohyun berbohong!! Meskipun tidak sepenuhnya. Sohyun memang berniat menemui seseorang tapi bukanlah dokter yang merawat jungkook melainkan.....

"Apa kau tidak apa-apa??? Kau terluka??? Kenapa bajumu penuh dengan darah???" -cerca seorang pria yang dari tadi menunggu sohyun diruangnya.

"Oh... ini darah jungkook, aku tidak kenapa-napa!" -jelas sohyun berbohong dan menaruh paper bag pemberian jisung diatas meja kerjanya.

"Kau yakin?!" -sohyun hanya mengangguk.

"Tapi aku merasa kau sedang berbohong?!" -tebak jimin yang menyadari sirat kekhawtiran di wajah sohyun. "Maksudmu???" -tanya sohyun yang tidak paham maksud jimin.

"Kau sepertinya khawatir dengan apa yang menimpa jungkook?! Apa kau menyukainya??? Kau tahu kan hyun, kau tidak boleh jatuh cinta pada jungkook karena bagaimanapun jungkook hanya alat bagi kita untuk menemukan pembunuh hyunji" -jelas jimin, sohyun hanya diam dan memandang jimin dengan tatapan yang tak dapat jimin pahami.

Jimin pun memilih meninggalkan sohyun diruanganya, sedangakan sohyun hanya berdiri mematung sambil mengepalkan tanganya kuat-kuat. Ucapan jimin seakan menamparnya dan membuatnya sadar bahwa mungkin sohyun sudah terjatuh dalam pesona seorang jeon jungkook.

Keesokan harinya,

Jungkook mulai membuka kedua matanya perlahan, dia berkedip beberapa kali menyesuaikan cahaya kamarnya. "Hyun.." -lirih jungkook sambil mengedarkan pandanganya ke sekeliling ruanganya.

Jisung yang memang bertugas menjaga jungkook selama sohyun bertugas menjalankan tugasnya sebagai dokter, langsung saja menghampiri jungkook. "Tuan.. anda sudah bangun?! Saya akan memanggil dokter" -saat jisung hendak beranjak karena memanggil dokter tiba-tiba saja jungkook berucap. "Aku mau dokterku! Bukan dokter yang lain" -jisung pun mengangguk paham akan maksud jungkook.

Setelah beberapa saat jungkook menunggu, pintu kamarnya akhirnya terbuka dan memperlihatkan sosok yang selama ini selalu memenuhi pikiranya. Mata jungkook menilisik dengan teliti tiap detail pada sosok yang masih berdiri di dekat pintu masuk ruang rawat jungkook.

Kening jungkook berkerut tidak suka saat melihat lengan sohyun dibalut perban. "Sayang kenapa kau berdiri disitu?! Kemarilah aku ingin memelukmu" -ucap jungkook.

Sedangkan sosok yang ssbelumnya jungkook panggil sebagai dokterku, masih saja beediri didekat pintu ruangan jungkook dan memandang jungkook dengan tatapan sedih dan air mata yang mulai menggenang.

Kill Me Or Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang