-aku akan menjadi perisaimu, dan mengurungmu dalam kuasaku- kth
-jangan tanyakan tentang hatiku, karena hatiku telah hilang tanpa aku sadari- ksh
-aku memujamu seperti seorang hamba yang tunduk pada tuanya - jjk
Start : 11 Juli 2019
End : 15 Juli...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seorang pria berpakaian serba hitam berdiri disalah satu roof top pusat perbelanjaan dan sedang meregangkan otot-ototnya tubuhnya, sebelum menjalankan misinya sambil menikmati pemandangan seoul sore hari.
"Apa yang akan kau lakukan setelah ini??" -terdengar suara seorang laki-laki dari earphone kecil yang dipasang ditelinga pria berbaju hitam.
Sambil memasang peralatan yang dia bawa dalam tasnya pria berbaju hitam itu tersenyum menyeringai. "Seperti biasanya" -jawab pria berbaju hitam.
"Apa kau tidak bosan menjadi seorang stalker seperti itu??"
Sekali lagi pria berbaju serba hitam itu tersenyum menyeringai. "Aku akan selalu mengikutinya sampai kapanpun" -jawab pria berbaju hitam itu.
"Dasar bucin..." -cibir pria diseberang.
"Hadiahku sudah datang?" -tanya pria berpakaian serba hitam.
"Hadiahmu datang mendekat, arah jam 4. Selamat berpesta V" -ucap pria diseberang
"Thanks J" -sahut pria berpakaian serba hitam yang dipanggil V
Pria berbaju serba hitam yang dipanggil V itu mefokuskan pandangannya, tangannya mencengkram senjata yang sudah dia siapkan tadi dan.....
Dor....
Pria yang berdiri di seberang pusat perbelanjaan itu seketika tergeletak dan bersimbah darah. "Pesta sudah selesai" -ucap V.
"Good joob V, uangnya sudah ditransfer" -sahut J diseberang.
__________________
Seorang gadis cantik dengan jas dokternya sedang berjalan di lorong salah satu rumah sakit terbesar di seoul, senyum manis menghias wajah dokter muda itu sambil menyapa beberapa pasien dan suster yang berada di lorong itu
"Dokter kim" -panggil seorang wanita yang sudah berumur yang merupakan keluarga salah satu pasien, gadis cantik yang sedang berjalan dilorong itupun menghentikan langkahnya. "Iyah" -jawab dokter cantik itu sambil menoleh ke asal suara.
"Ini..." -ucap wanita berumur itu sambil memberikan sekantong buah-buahan.
"Bibi song.. apa ini?? Kenapa bibi song repot-repot begini" -ucap wanita muda yang dipanggil dokter kim itu.
"Saya tidak repot dokter! Anggap saja ini ucapan terima kasih saya karena dokter sudah menyelamatkan putraku"
"Bibi ini bicara apa, itu memang sudah tugasku bi"
Setelah berbincang sebentar dengan keluarga pasien dokter muda itu kembali berjalan menyusuri lorong rumah sakit menuju ke ruanganya.
Masuk kedalam ruanganya dokter kim menaruh kantong yang berisi buah-buahan itu diatas mejanya, dia mendudukan dirinya dikursi kerjanya sambil menghembuskan nafasnya lelah.