Sinar matahari Kembali bersinar. Sinar kecil yang mencoba memasuki jendela kamar Lata hingga menusuk tepat kelopak mata Lata. Lata mengeluh pelan hingga dia terbangun dari tidur cantiknya. Dia terduduk sambil menatap kearah kanan tempat dimana adiknya tadi malam tidur. Tetapi sepertinya adiknya itu sudah balik kekamar nya melihat Gerald tidak ada disampingnya.
Dengan cepat Lata menatap jam diatas nakas tepar sekitar jam 05.30. jam masuk sekolah adalah jam 07.00 dengan cepat Lata turun dari kasur dan berjalan kearah kamar mandi. Dia terlebih dahulu mengambil handuk didalam lemari tak lupa mengeluarkan seragam sekolahnya dari sana.
Setelah itu Lata berjalan kearah kamar mandi dan langsung melakukan aktivitas nya. Setelah 10 menit berlalu Lata keluar dari kamar mandi dengan handuk yang tersampir ditubuhnya hingga handuk diatas kepala.
Dreettttttt.....
Ponsel Lata berbunyi sehingga dia harus berjalan kearah nakas dan melihat siapa yang menelponya.
Ketika melihat tidak ada namanya kening kata mengkerut sebentar dan menaikan kedua bahunya cuek. Dia berjalan kearah kasur dan mengambil seragam nya tetapi ponselnya lagi lagi berbunyi. Dengan kesal Lata mengangkatnya.
"Ck siapa sih. Gk tau orang lagi ganti pakaian apa? Apa dia gk sekolah. Ganggu orang aja. Sialan!"
Dia mengangkat telpon itu dan...
"Halo!"suara orang diseberang sana.
"-----------"Lata terdiam. Menunggu Lata kata yang akan keluar dari bibir orang itu.
"Halo Sweethear. Gue jemput ya? Gue udah mau jalan nih. Oh tidak tidak. Gue lagi makan hehehe. Lo udah makan belum Sweethear. Kalau belum Lo makan ya. Jaga kesehatan. Jangan sampai sakit. Ingat kesehatan lo juga kesehatan gue. Kalau Lo sakit raga dan jiwa gue juga bakal sakit"ucap orang diseberang sana. Lata yang mendengarnya mearasa sangat kesal. Ini cowok kok cerewet banget sih. Mengalahkan kecerewetan cewek. dasar cowok Sok perhatian!
"Halo! Sweethear. Halo. Ada orang__"Telpon nya terputus. Dengan sengaja Lata memutuskan telpon itu supaya suara arwah diseberang sana menghilang. Bikin pusing saja. Apa setiap hari harus seperti ini. Digangguin terus sama setan yang tidak tau diri.
Ingatkan Lata untuk berganti pakaian dengan cepat supaya cowok Gila itu tidak sampai bertemu denganya dan menjemput dirinya.
Setelah lata berganti pakaian. Dengan cepat dia berjalan kearah cermin riasnya. Dia mengambil bedak bayi dan memoleskan tipis saja di wajah putihnya. Tak lupa dengan lip balm berwarna Merah muda. Setelah selesai dia berjalan kearah kasur dan mengambil tas miliknya. Dia berjalan keluar dari kamar dan melewati setiap anak tangga dirumah nya itu.
Berjalan kearah meja makan dan mendapatkan keluarganya yang sedang mkan.
"Pagi semua"sapa Lata dengan senyum merekah sambil duduk disamping adiknya Janson.
"Pagi sayang" jawab Vosa dan Elang.
"Pagi kak"jawab Janson dan Gerald.Mereka makan dengan tenang hingga latapun selesai dengan acara sarapanya.
"Lata udh selesai. Lata pergi dulu ya yah Bun"
"Hati hati nak"
Lata mengangguk dan berjalan kearah tempat sepatu. Setelah selesai dengan sepatunya dia berjalan kearah supirnya dan langsung masuk kedalam mobil.
"Langsung jalan non?" Tanya pak supir pada Lata. Lata mengangguk dan pak supirpun hanya menghela nafas panjang. Sudah biasa seperti ini.
Mobilpun berjalan melewati setiap kendaraan diluar. Matanya terus menatap kearah luar hingga Matanya langsung menangkap sosok yang tidak dia inginkan hari ini. Siapa lagi kalau bukan cowok Gila yang Lata tidak tau namanya siapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
LATASYA
Teen Fiction"Cup"Ucapan nya berhenti ketika angkasa mengecup bibir nya. Matanya terbelalak dengan tangan memegang bibirnya seraya membatin ' my firs kiss?' "ANGKASA!!!! FIRS KISS GUE. SIALAN MATI LO!!!!"Teriak Lata dengan kesal seraya mengejar cowok yang udah b...