Bel pulang sekolah pun berbunyi. Dan Lata dengan cepat memasukan buku dan pulpen nya kedalam tas. Teman temanya pun sama. Sama sama memasukan buku dan pulpen kedalam tas.
"Oh ya guys. Gue harus pulang duluan nih. Biasa ada janji sama orang rumah"ucap tea sambil terkekeh pelan. Tanganya dia arahkan ke teman temannya mencoba Bertos ria ala mereka.
"Hati hati Lo"ucap ketiganya ketika melihat tea mulai berjalan keluar.
"Yoi"
Ketiganya pun dengan cepat berjalan menjauhi kelas. "Lo semua bawa kendaraan?"tanya abel kearah Lata dan ifa.
"Gue gk bawa nih. Gk ada yang jemput juga"ucap dia menatap Abel sedih.
"Yaudah biar gue aja yang antar. Kalau Lo ta? Lo pulang bareng siapa? Langit mendung"ucap Abel sambil menatap langit diatas" kayanya mau hujan bentar lagi" sambungnya.
"Gue dijemput"ucap Lata singkat.
"Oh yaudah kalau gitu. Kita berangkat bareng ke parkiran yuk"
"Eh. Kalian berdua aja. Gue mau ke toilet dulu bentar"ucap Lata
"Mau kita tungguin gk?"
"Gk usah. Kalian duluan aja. Gue bisa sendiri kok"
"Yaudah deh kalau gitu. Hati hati Lo"ucap ifa seraya berjalan menjauh dari Lata. Lata hanya mengangguk dan mulai berjalan kearah toilet. Dia tidak kebelet tapi cuman ingin membasuh wajahnya yang menurutnya sangat lengket.
Ketika berjalan dia menatap kanan dan kiri koridor sekolah. Disini udah keliatan sepi karena waktu sekolah sudah selesai. Tapi masih ada murid yang belum pulang karena masih ada kerjaan. Sesampainya didepan toilet langsung saja Lata masuk dan membasuh wajahnya.
Dia menatap wajahnya dengan pandangan yang tidak bisa dijelaskan.
"Hufh. Biasa aja. Gk ada cantiknya sama sekali. Mata warna biru laut. Bibir pink. Hidung sedikit mancung. Alis sedikit tebal. Bulu mata yang lentik. Wajah seputih susu. Dan rambut pirang kecoklatan"ucapnya pelan. Menurutnya wajahnya hanya biasa biasa saja. Wajah Blasteran mirip ayahnya. Kalau diliat liat ayahnya memang sangat tampan. Tapi kalau diliat liat juga wajah gue sedikit cantik. Ah apasih Lata. Kok malah mikirin cantik.
Dengan cepat Lata membasuh wajahnya dan sedikit mengambil detol yang memang disediakan disana. Setelah selesai dia langsung berjalan kearah pintu dan langsung membukanya.
"Akhhhhhhh...."Lata teriak ketika matanya melihat wajah cowok Gila yang beberapa hari ini mengagunya. Tiba tiba saja cowok itu ada dan berdiri didepan pintu yang membuatnya tampak terkejut ketika membukanya. Untung saja Lata tidak mempunyai penyakit jantung.
"Ih bikin kaget tau gk!"ucapnya dengan kesal seraya tangan kanan memukul kencang lengan angkasa. Angkasa hanya terkekeh menatap wajah cantik dan lucu didepanya.
"Gk usah ketawa deh! Gk ada yang lucu"ucapnya dengan ketus seraya berjalan meninggalkan angkasa.
"Hey mau kemana?"tanya angkasa mencoba meraih tangan putih didepanya.
"Bukan urusan Lo!"ucap Lata dengan ketus tak lupa tangan yang menghempaskan tangan angkasa.
"Siapa yang bilang bukan urusan gue? Urusan Lo urusan gue juga. Urusan gue urusan Lo juga. Jadi kemana pun Lo mau pergi harus pergi sama gue"
"Emang Lo siapa ha! Seenaknya aja"
"Lah. Lo gk ingat? Gue kan calon suami Lo. Calon masa depan Lo. Masa Lo gk ingat sih"
"Eh. Kuntilanak! Jangan sembarangan bicara Lo ya! Calon suami? Iyyyyyuuuuuuuuuuuuu. Mending gue gk usah ada aja kalau Lo calon suami gue. Kalau Lo benaran calon suami gue. Yang ada gue malah ikut ikutan gila karena Lo!"ucapnya dengan jari telunjuk yang menunjuk wajah angkasa. Angkasa mencoba meraih tangan putih itu dengan pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
LATASYA
Teen Fiction"Cup"Ucapan nya berhenti ketika angkasa mengecup bibir nya. Matanya terbelalak dengan tangan memegang bibirnya seraya membatin ' my firs kiss?' "ANGKASA!!!! FIRS KISS GUE. SIALAN MATI LO!!!!"Teriak Lata dengan kesal seraya mengejar cowok yang udah b...