Elang berdiri didepan kamarnya berniat ingin masuk kedalam kamar tetapi saat dia ingin berjalan tiba tiba kepalanya langsung terasa sakit. Dia memegang kepalanya pelan, kemudian dia meremasnya kencang. Menatap kedepan yang terlihat berputar putar. Akhir akhir ini dia merasa tubuhnya sangat lemas.
Dia memegang dinding didepannya dengan sangat kuat hingga beberapa bodyguard datang untuk membantu tuan besar mereka. Mengantar tuan besar mereka kedalam kamar dan menidurkan ya dengan pelan. Elang mulai tertidur dan mengistirahatkan tubuhnya yang terasa sangat sakit.
Saat Elang tertidur latapun datang dan terduduk disamping kasur sang ayah, memegang kening sang ayah dengan pelan. Rasa panas langsung menjalar ditanganya saat tanganya sudah ada disana. Ketika Lata ingin menjauhi tangan nya dari Sang ayah, elang langsung menanhanya.
"Vosa... Vosa.... Jangan tinggalin aku... Hikh... Aku rindu.. aku gk kuat hidup Tampa kamu Vosa..."lata menatap ayahnya lirih. Sebegitu rindunyakah ayahnya terhadap sang bunda?
"Ayah rindu bunda? Ini Lata bukan bunda... Ayah ingin kemakan bunda? Biar Lata antar"Ucap Lata pelan. Dia mengelus pelan kening ayahnya.
"Ayah jangan sakit ya. Kalau ayah sakit siapa yang jagain Lata sama Janson. Ayah tau, akhir akhir ini janson terlihat aneh. Lata takut mereka mengincar Janson sekarang. Lata takut hiks.. apa kita harus pindah dari sini dan mengulang semuanya dari awal. Apa yang sebenarnya terjadi dengan keluarga kita yah. Apa yang sebenarnya terjadi. Apa mereka ingin membunuh semua keluarga alinski? Tapi kenapa? Apa alasannya. Apa ayah? Hanya ayah yang bisa jawab semua ini. tapi kenapa ayah tidak pernah mau memberi tau semuanya. Lata bukannya menyalahkan ayah atas semua yang terjadi, tapi Lata hanya tak mengerti . Lata tak mengerti"Lata menundukan wajahnya kemudian setetes air mata pun jatuh.
Saat dia sedang menangis salah satu dari bodyguard nya datang dan saat itulah Lata mengusap air mata itu dengan kasar. Dia menatap Elang terlebih dahulu dan menoleh kearah sang bodyguard.
"Ada apa?"Tanya Lata dengan dingin. Bodyguard itu menunduk
"Ada yang ingin bertemu dengan tuan Elang Queen"Mendengar itu latapun menatap bodyguard dengan bingung.
"Siapa?"
"Saya juga tidak tau Queen. Lebih baik Queen bertemu mereka dahulu"Sebelum Lata menjawab dia menatap ayahnya dan mencium kening dan pipi Elang kemudian dia berdiri dan pergi menjauhi kamar sang ayah.
Lata berjalan kearah Ruang tamu. Dia jalan dengan santai hingga dia telah sampai ditempat tujuannya. Dia melihat tiga orang yang duduk disana. Langsung saja dia berjalan kearah sana dan berdiri sambil menyapa mereka.
"Maaf kalian ingin bertemu ayah?"ketiga orang yang ditanya pun menoleh kearahnya.
"Iya kami ingin bertemu dengan Elang. Apa benar ini rumahmya?Tanya Denar dengan ramah. Lata mengangguk kemudian dia menatap pria paruh baya yang beberapa hari kemarin dia tabrak.
"Kau yang kemarin? Yang saya tabrak itu"
Lata tersenyum dan mengangguk."Iya itu saya"
"Jadi benar kamu anaknya Elang dan Lavosa?"
"Iya Om benar. Kalian siapanya ayah dan bunda?"
"Saya temannya ayah dan bunda kamu. Nama saya Kenan dan ini istri saya, Denar kemudian gadis yang duduk disamping saya anak saya namanya Kinar"
"Iya"
"Dimana ayah kamu? Dan.... Bunda kamu?"Mendengar itu wajah Lata langsung sedih dan menunduk.
"Hey kamu kenapa?"Denar berdiri dan duduk disamping Lata. Dia memegang bahu Lata pelan, kemudian dia mengelus bahu itu.
"Ayah ada didalam kamar, Dia sakit terus bunda...... Bunda"Tampa sadar air mata Lata turun mengingat sang bunda. Dia menunduk kemudian Denar meraih kepal Lata dan menyimpannya di dada. Mengelus kepala itu pelan.
"Kenapa dengan bunda nak?"
"Bunda meninggal karena kecelakaan"
"Yaampun Lavosa"Ucap Denar kaget kemudian Kenan yang mendengar itu langsung menatap wajah Lata.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" Lata menaikan kedua bahunya tak mengerti kemudian dia menatap wajah gadis yang ada di pelukan pria paruh baya itu. Karin yang ditatap seperti itu menatap balik mata Lata.
"Dia Putri kalian?"Tanya Lata pelan.
"Ya dia Putri kami satu satunya namanya karin. Ya Karin"
||||•••||||
❣️
😉Angkasa terduduk terdiam menatap kedepan dengan kosong. Dia berada didalam kelasnya tidak tau mengapa hari ini dia tidak ingin melakukan apapun. Pikirannya masih terisi tentang latasya dan berbagai senjata tajam kemarin. Dia masih tak mengerti dengan itu semua, apa yang disembunyikan oleh Lata darinya selama ini. Dia begitu penasaran.
"Lo kenapa sa? Dari tadi diam aja lo. Bicara sama kita"Tanya Reza pada angkasa yang tiba tiba terdiam hari ini. Teman yang setiap harinya heboh sekarang malah diam kaya es batu yang dinginnya kelewatan.
Satria dan Deva yang melihat itu langsung mendekat dan terduduk didekat Angkasa dan Reza. Menatap wajah datar Angkasa dengan tatapan heran. Ada apa nih anak satu, gk biasanya kaya gini. Apa dia putus cinta? Putus dengan sang calon istri?
"Kenapa sih sa? Anak kesayangannya umi Zahra? Gk biasanya kaya gini. Diam diam bae bang"Ucapan teman temannya tidak digubris oleh angkasa membuat ketiganya saling menatap.
"Lo semua bisa diam gk sih? Gue gpp kok"
"Gpp apanya sih. Dari ta....."
||||•••||||
❣️
❣️
❣️
❣️
😉

KAMU SEDANG MEMBACA
LATASYA
Teen Fiction"Cup"Ucapan nya berhenti ketika angkasa mengecup bibir nya. Matanya terbelalak dengan tangan memegang bibirnya seraya membatin ' my firs kiss?' "ANGKASA!!!! FIRS KISS GUE. SIALAN MATI LO!!!!"Teriak Lata dengan kesal seraya mengejar cowok yang udah b...