15

1.9K 61 0
                                    

Lata berjalan dengan wajah datarnya tak lupa sebuah pistol ditangan kanannya. Aura dingin yang keluar dari nya membuat suasana menjadi mencekam. Beberapa orang yang melihat Lata langsung menundukan setengah badanya mencoba memberi hormat pada lata.

Lata terus berjalan hingga mencapai pintu berwarna hitam. Kedua orang yang berjaga disana langsung saja menunduk dan langsung membuka kan pintu untuk Lata. Lata masuk kedalam diikuti beberapa orang dibelakang nya.

Crassssss...
Crassssss.......
Crassssss...

Argggggggggggg..

" Jangan berhenti!!!! cambuk terus!!!!! Supaya dia bisa rasakan bagaimana Yang dirasakan oleh Queen kita"Ucap salah satu dari mereka. Lata yang melihat itu langsung menatap pistol ditanganya kemudian diremasnya pistol itu.

Flashback On

Crassssss....

"Argggggggggggg jangan sakit!! Kumohon Om jangan cambuk Lata hiks..."ucap Lata kecil dengan air mata yang terus keluar dari matanya.

Kedua orang yang bertugas untuk mencambuk lata kecil hanya terdiam dengan wajah garangnya.

"Cuihhhh. Dasar anak kecil. Kalau saja Tuan tidak bilang jangan membunuh kamu. Hari ini juga saya sudah membunuhmu!! Hahaha Elang harus melihat bagaimana kondisi Putri kesayangan nya ini. Biar dia tau bagaimana rasanya ketika Putrinya Disiksa seperti ini"ucap Orang itu dengan Lantang.

Crassssss..

"Argggggggggggg sakit Om hikss..."

Crassssss...
"Ayah hikss.. bunda hiks...."Lirih Lata kecil dengan pelan. Kemudian Lata kecil terjatuh dan pingsan.

Flashback of

"Ekhem!"Lata berdehem kemudian semua orang yang ada disana Menatapnya hingga mereka menundukan setengah badanya dengan hormat.

"Hormat Queen"ucap mereka semua serempak. Lata mengangguk kemudian berjalan kearah dua orang yang kedua tanganya diikat.

Lata tersenyum miring membuat semuanya terdiam. Mereka terdiam dan menatap apa yang akan dilakukan Lata kepada Kedua orang yang diikat itu.

Lata menaikan sebelah kakinya diatas kursi dan menatap satu persatu tahanannya.

Dia menatap pistol kesayangannya kemudian dia mencium pistol itu.

"Kalian masih ingat aku? Gadis kecil yang kalian siksa pas aku masih berumur 5 tahun. Kalian masih ingatkan?"ucap Lata dengan tenang dan dingin. Mendengar suaranya itu Membuat keadaan terlihat mencekam.

Kedua orang itu menatap Lata dengan pandangan tajam nya.

"Hei gadis bau kencur untuk apa aku mengingat masa masa kecilmu hah?! Aku tidak mengenal ataupun mengingat wajah gadis bau kencur seperti dirimu? Lagian aku tidak pernah menyiksa seorang anak kecil"Ucap Salah satu dari dua orang itu dengan wajah garangnya.

Mendengar perkataan orang wajah Lata langsung mengeras. Dia tersenyum menyeringai.

"Jadi kalian  tidak Mengingat ku? Hah! Sayang sekali. Kalau kalian mengingat nya aku pasti akan mengistirahatkan tubuh kalian hari ini. Tapi kalian tidak mengingatnya. Terpaksa kalian akan mendapatkan hadiah fantastik hari ini dari ku"ucapnya dengan Wajah Yang terlihat kecewa.

Lata memundurkan langkah kakinya dua kali kemudian dia menatap kedua orang yang memegang cambuk

"Lakukan apa yang akan kalian lakukan. Hari ini ku beri kalian hadiah. Hadiah yang akan membuat kalian merasa senang dan itu cukup membuat aku tenang"ucapnya kemudian berjalan meninggalkan tempat itu.

Semuanya menatap Lata hingga sebagian dari mereka mengikuti nya.

Kemudian dua orang yang bertugas untuk mencambuk Tahanan itupun dengan cepat berjalan kearah keduanya

Wajahnya terlihat datar. Megan Menatap kedua orang itu dengan dingin kemudian dia menatap cambuknya dan...

Crassssss.......
Crassssss........

"Argggggggggggg..sialan apa yang kamu lakukan hah!!!"Teriak tahanan itu dengan marah. Megan tidak berniat untuk mendengar teriakan dari Kedua orang itu.

Crassssss.....

"Kenapa teriak teriak heh? Oh aku tau. Kau masih ingin dicambuk? Atau tadi masih kurang kencang?"

Crassssss....

"Sialan!!! Bedebah. Akan ku ingat wajah kalian semua ketika nanti aku keluar dari sini. Aku tidak main main sialan!!"

"Apa? Apa aku tidak salah dengar. Heh. Sebelum kau keluar dari tempat ini. Nyawa mu lah yang akan keluar dari jasadnya. Jadi percuma saja untuk mencoba keluar dari sini. Mulai sekarang kalian berdua akan tinggal di Neraka buatan kami. Dan bukan cuman kalian yang akan kami tahan disini tetapi semua teman kalian juga akan datang kesini. Jadi. Tunggu saja permainan dari Queen"Ucap Selfa dengan wajah Senangnya. Selfa dan Megan adalah saudara sepupu. Mereka sudah bekerja dengan Lata dari mereka masih kecil.

Keduanya mempunyai hobi yang sama yaitu membunuh. dan karena hal itulah Lata memberikan kedua tahanan itu pada Megan dan Selfa.

Crassssss...
"Kau tau tua Bangka? Membunuh adalah hobi kami. Jadi untuk kalian jangan sampai macam macam sama kita berdua. Atau kalian akan mendapat kematian yang... Tidak bisa orang lain bayangkan. Lihat bibir ini"Ucap Megan sambil mengelus bibir tahananya dengan pistol.

"Bibir yang berani teriak dengan kencang didepan kami. Lihat saja nanti akan aku hancurkan"ucap Megan kemudian berjalan meninggalkan kedua tahanan itu. Sedangkan Selfa berdiri sambil memandangi cambuk ditanganya kemudian dia menatap kedua tahanan itu dengan wajah kesalnya.

"Ck. Seharusnya aku tidak memakai cambuk untuk menghukum kalian. Tapi ini" menatap pistol ditanganya. Kemudian menatap lagi kedua tahanan itu.

"Pistol kesayangan aku. Pistol ini lah yang akan menghukum kalian nanti. Tunggu saja "ucap Selfa kemudian dia berjalan menjauh dari kedua tahanan itu.

~0o0~

Latasya menatap ponsel miliknya dengan wajah Dinginnya.

"Ta Lo mau pesan apa?"Mendengar itu latapun mendongak. Menatap ketiga temannya dengan kening mengkerut mencoba berpikir Tentang makanan apa yang akan dia Pesan

"Hmm gue pesan Bakso sama es teh"ucap Lata pelan. Ketiga teman latapun menatap Lata dengan kening mengkerut.

"Ta Lo kenapa sih. Akhir akhir ini Lo keliatan diam gitu. Lo kenapa cerita dong sama kita. Kita sahabatan kan?"mendengar Ucapan Abel Latapun mendongak menatap ketiga temanya.

"Gue gpp kok guys. Emang gue kaya gini kan setiap hari? Gk ada yang aneh ataupun berubah"ucap Lata pelan.

"Okay okay. Lo jangan marah okay? Kita cuman heran aja. Lagian Lo diam aja sih dari tadi"

Merekapun Berdiam diri dengan pikiran nya masing masing. Lata Terdiam sambil meminum Es teh miliknya.

"Gue bisa minta tolong gk?"Tanya Lata kepada ketiga temannya. Mereka yang mendengar itu langsung mendongak dan saling tatap kemudian mereka tersenyum lebar.

"Emang mau minta tolong apa?"tanya Abel dengan senyum jahilnya membuat Lata berdecak. Begini nih kalau minta tolong sama mereka.

"Gue mau minta tolong............."

~0o0~

LATASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang