8

2.2K 82 0
                                    

Lata Duduk terdiam didepan TV yang menyala. Duduk seorang diri. Tidak ada yang menemaninya. Kedua orang tua telah pergi ke luar kota untuk melakukan bisnis perusahaan mereka. Kedua orang tuanya mengikut sertakan adik bungsunya. Sebenarnya gerald tidak diperbolehkan untuk ikut karena dia harus sekolah. Tetapi karena kekerasan kepalaan dari adiknyalah yang membuat Kedua orang tuanya mengajak adiknya.

Sedangkan Janson adik pertamanya itu berada di dalam kamarnya. Sekarang sudah sekitar jam 18.00 lata belum makan. Bukan karena dia tidak mau makan tetapi dia tidak laper.

"Kak!" Mendengar seseorang yang memanggilnya latapun menoleh dan mendapati adik nya Janson menatapnya.

"Mau kemana?"tanya Lata kepada adiknya heran. Dia menatap Janson dengan pandangan yang tidak bisa dijelaskan.

"Gue mau keluar . Gk pp kan lo sendirian dirumah"Ucap Janson Tampa embel embel kakak lagi. Janson sudah terlalu terbiasa memanggil kakaknya dengan sebutan Lo gue. Kadang Lata sering marah karena adiknya itu berlaku tidak sopan padanya. Tetapi lambat laun dia jadi terbiasa dengan panggilan adiknya itu.

Kadang juga ketika Janson memanggilnya kakak dia merasa sangat geli. Tidak tau mengapa. Apa ini karena faktor terbiasa atau apa. Yang pasti dia tidak tau.

"Emang mau keluar kemana? Jangan bilang mau balapan. Kakak gk setuju ya kalau kamu balapan. Kamu tau kan apa yang bakal terjadi kalau kamu balapan?"ucap Lata mencoba menasehati adiknya

"Hm iya iya. Gue gk bakal balapan kok. Tapi kalau cuman liatin boleh kan?"Ucapan Janson membuat Lata menatapnya tajam. "Kak. Please dong cuman liatin doang. Gue gk balapan. Suer" sambungnya menatap kakaknya dengan tatapan lelahnya.

"Hufh... Yaudah cuman liatin ya dek. Jangan sampai balapan"

"Okay sipppp. Yaudah gue keluar. Gue pulang lama ya kak. Lo jangan nungguin gue pulang"Teriaknya sambil berjalan menjauh dari kakaknya itu.

Lata menatap adiknya dengan pandangan khawatirnya. Dia sangat menyayangi adik nya itu. Dia takut adiknya kenapa kenapa. Jadi dia sebagai kakak harus ngejagain adik kan?

Melihat Janson sudah menjauh dengan cepat Lata berlari kearah kamar nya. Jujur saja dia sangat takut sekarang. Tidak ada orang sama sekali di rumah. Para pembantu nya meliburkan diri. Sedangkan para satpam sudah meliburkan diri juga. Jadi dia disini hanya sendirian.

Sesampainya dia didepan pintu kamar dengan cepat dia berlari kearah kasur dan menidurkan dirinya disana. Mencoba menutup semua tubuhnya dengan selimut.  Jujur dia sangat takut sekarang. Dia salah satu dari sekian banyak orang yang takut dengan hantu.

Apalagi dia sedang sendirian. Tidak ada orang sama sekali. Ingin mencoba mengajak teman temanya Nginap tetapi teman temanya sedang pada sibuk semua. Jadi dia harus ngajak siapa di rumah.

Apa dia harus ngajak si angkasa buat datang kerumah?

Tapi tidak. Itu sangat memalukan. Biar saja dia disini seorang diri. Menutup tubuh dengan selimut dan jangan matikan lampu.

~0o0~

Janson menaiki motor sport nya dan menjalankannya dengan kencang. Menatap kedepan dengan pandangan seriusnya. Mengarahkan motornya kearah tempat balapan. Sebelum ke tempat balapan Janson lebih dulu pergi untuk menjemput seseorang. Sesampainya dia disana. Seorang perempuan terlihat sedang berdiri didepan gerbang rumah.

Janson memberhentikan motornya sejenak.

"Yuk"cewek itu menatap Janson.

"Kita mau kemana?"

"Tempat balapan"

"Bukanya kakak Lo gk suruh Lo balapan?"

LATASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang