Lata mengerutkan keningnya ketika menatap bangunan megah didepan mata miliknya. Dia menatap angkasa yang sedang berbicara dengan beberapa satpam dirumah itu.
"Apa ini rumah pacar angkasa?"Gumam Lata dengan sedih. Dia merasa sangat cemburu ketika mendengar Angkasa yang berbicara tentang seorang perempuan.
Seorang perempuan yang menjadi cinta pertama dalam hidup angkasa. Apa dia harus merasa kecewa ketika laki laki yang dia sukai sudah dimiliki orang lain?
Bisa dikatakan kalau sekarang latasya sedang menaruh hati pada seorang Angkasa. Ya dia memang sudah menyukai angkasa beberapa hari ini.
Angkasa menatap Lata yang terdiam disampingnya.
"Lata. Ayo kita masuk"ucap angkasa membuat lamunan latasya berhenti.
Lata mengikuti angkasa disamping laki laki itu. Hingga mereka pun sampai didepan pintu megah rumah bak istanah itu.
"Latasya. Lo duduk disini dulu. Gue mau panggil seseorang dulu diatas" Ucap angkasa. Lata menoleh dan mengangguk nganggukan kepalanya.
Lata Menatap setiap tempat dalam diam.
"Yaampun angkasa jangan tutup mata ummi kaya gitu dong. Ummi gk bisa lihat nih"Suara rengekan seseorang membuat lamunan Lata berhenti. Dia menoleh kebelakang hingga Matanya menangkap angkasa yang sedang menutup mata seorang wanita setengah baya.
Kening Lata mengkerut. Hingga angkasa dan umminya pun sampai didepan Lata. Lata terdiam sedangkan angkasa tersenyum kearah nya.
Lata Menatap angkasa dan kemudian menatap wanita setengah baya itu dengan kening mengkerut.
"Angkasa. Kamu itu ya sudah ummi bilangin gk boleh tutup mata ummi kaya gi_"ucapan Zahra berhenti ketika matanya langsung dibuka oleh angkasa. Kemudian Zahra menatap gadis yang berdiri didepan nya.
Zahra menatap putranya yang sedang tersenyum menatap nya. Terus Zahra menatap Lata lagi. Dia tersenyum sangat lebar sambil menatap wajah Lata.
Zahra mencubit kedua pipi Lata dengan gemas.
"Yaampun angkasa. Dia....Dia latasya?"tanya Zahra pada putranya. Angkasa mengangguk nganggukan kepalanya hingga Zahra pun tersenyum sangat lebar. Sedangkan latasya tampak sangat bingung. Ini maksudnya apa?
"Jadi Nama kamu latasya?"tanya Zahra pada Lata sambil membawa Lata kearah sofa dekat televisi. Latasya mengikuti walaupun dia masih tak mengerti.
"Iya Tante"ucap Lata sambil menatap wanita berpakaian hijab itu.
"Mulai sekarang jangan panggil tante. Ummi gk suka. Panggil ummi dengan sebutan ummi. Angkasa sama saudaranya juga panggil begitu"ucap Zahra " Oh iya kamu pasti bingung kan siapa ummi? Saya adalah ibu dari angkasa. Kamu tau? Ummi yang minta angkasa buat bawa kamu kesini. Dari pada kamu sendirian dirumah mending kamu disini kan?"ucap Zahra dengan lembut.
"Hm. I...iya ummi"Zahra tersenyum sambil menarik pelan tangan latasya. Dia membawa Lata kedalam kamar yang sudah disiapkan Zahra sebelum Lata datang.
"Nah disini kamar kamu. Terus disebelah sana kamar angkasa. Sebelah kamar angkasa ada kamar zahdan. Kakaknya angkasa. Mulai hari ini kamar ini akan menjadi milik kamu seutuhnya"ucap Zahra dengan senyuman lebar miliknya. Dia sangat senang ketika Lata datang kerumahnya.
Sudah dari dulu dia menyiapkan kamar perempuan diatas dekat kamar Putra putranya. Seandainya zahra punya anak perempuan dia pasti akan memanjakan anaknya itu dengan kasih sayang berlimpah.
Namun dia tidak mempunyai anak perempuan. Dia mempunyai 3 anak. Tetapi ketiga anaknya semuanya laki laki.
Melihat kedatangan latasya kerumahnya membuat dia merasa senang. Dari pertama menatap Lata dia sudah mengklaim Lata menjadi Putri angkatnya. Putri yang akan dia dandani sampai dia secantik mungkin. Tetapi ketika melihat wajah Lata pertama kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LATASYA
Fiksi Remaja"Cup"Ucapan nya berhenti ketika angkasa mengecup bibir nya. Matanya terbelalak dengan tangan memegang bibirnya seraya membatin ' my firs kiss?' "ANGKASA!!!! FIRS KISS GUE. SIALAN MATI LO!!!!"Teriak Lata dengan kesal seraya mengejar cowok yang udah b...