28

1.2K 45 9
                                    

Seorang pria paruh baya duduk sambil menatap sebuah foto yang menampilkan fotonya bersama seorang wanita. Dia mengelus foto itu dan tersenyum dengan pelan. Mengingat bagaimana dia dan sang kekasih ketika sekolah. Bagaimana dia dan sang kekasih amat sangat saling mencintai. Bagaimana dia dan kekasihnya dulu. dia mengingat semua itu, seandainya kejadian dulu tidak pernah terjadi mungkin saja dia dan sang kekasih sudah menikah dan memiliki anak yang sudah besar. Tapi sayang, karena kenakalannya semua itu tidak akan pernah terjadi.

"Apa kamu baik baik saja Vos? Aku merindukanmu. Sangat merindukan mu. Kau tau? Walaupun aku sudah menikah dan sekarang sudah mempunyai anak yang sudah besar, rasa cinta dan sayang aku tidak akan pernah pudar. Kau akan tetap menjadi yang pertama dalam hidupku vos. Entah dimana kamu sekarang. Aku merindukan mu. Oh iya apa kamu tau. Tadi aku tak sengaja menabrak seorang gadis dan namanya itu adalah latasya alinski. Apa dia anakmu? Hum?? Pantas saja wajahnya mirip dengan Elang"memeluk foto itu dan berbicara dengan benda mati di pelukannya.

Ceklek...

Pintu kamar terbuka dan menampilkan sosok cantik istrinya. Denar, nama wanita itu. Wanita kedua yang dia cintai dalam hidupnya. Denar berjalan mendekati suaminya dan terduduk di samping sang suami tak lupa memeluk tubuh tegap itu dengan kencang.

"Apa mas memikirkannya lagi?"tanya denar dengan lirih. Pria paruh baya itu menatap istrinya dengan pandangan sedih dan menyesal.

"Maafkan aku"Denar menatap Suaminya dan tersenyum.

"Tidak apa apa mas. Oh ya kan kita ada di Indonesia bukan? Bagaimana kalau kita pergi kerumah Lavosa. Aku ingin bertemu denganya"

"Denar. Aku tidak ingin membuat kamu kecewa. Aku memang masih mencintai Lavosa, tapi aku juga masih mencintaimu sayang. Lavosa hanya masa lalu dan kamu adalah masa ku sekarang. Jadi tolong jangan pernah meminta untuk bertemu dengan Lavosa karena aku tidak akan pernah setuju"

"Aku mohon. Entah kenapa aku memiliki firasat buruk dengan keluarga itu"

"Maksud kmu?"

"Aku memiliki firasat mas, firasat yang buruk tetapi aku tidak tau firasat apa, yang jelas bisakan mas kita kesana dan menemui Lavosa? Ayolah mas, jangan diam saja"Denar mencoba merayu suaminya dengan cara memeluk pria itu dengan kencang. Pria itu menatap Denar dan menghela nafas panjang

"Baiklah kalau itu maumu, tapi ingat. Ketika kita pergi kesana jangan pernah air mata ini keluar. Aku tidak suka kamu menangis ketika aku bertemu dengan Lavosa nanti. Kamu mengerti kan sayang"

"Iya aku mengerti mas dan kita akan membawa Karin bersama kita"

"Baiklah apapun maumu"

*****

Salah satu kening angkasa naik ketika melihat banyaknya bodyguard yang berjaga didepan Mension megah milik keluarga kekasihnya.

Baru saja angkasa pulang dari sekolah dan langsung berangkat menuju rumah latasya. Dia khawatir kenapa latasya tidak datang sekolah hari ini, dia ingin tau ada apa dan kenapa latasya tidak datang sekolah. Sesampainya dia didepan Mension megah itu, Matanya langsung dihadiahi dengan pandangan para pria kekar berseragam hitam dengan salah satu tangan memegang sebuah pistol.

Halaman Mension yang terlihat sangat luas itu terlihat sangat ramai sekali.  Apa yang telah terjadi?

Dia berdiri didepan pagar tinggi berwarna hitam yang didepanya terdapat logo Harimau berwarna emas dengan tulisan Alinski.

Angkasa langsung masuk kedalam setelah selesai berbicara kepada salah satu Bodyguard yang berjaga didepan pagar tinggi itu. Dia langsung masuk kedalam Mension dan mencari dimana latasya berada.

Sesampainya disana dia tidak melihat Lata melainkan melihat para Bodyguard dan beberapa orang Memakai Hoodie berwarna hitam dengan terdapat logo Harimau disana. Dia berpikir ada apa sebenarnya. Apa yang telah terjadi.

Akhir akhir ini angkasa selalu melihat latasya yang bersikap aneh. Dia ingin bertanya tapi tidak pernah kesampaian.

Beberapa orang yang memakai Hoodie berwarna hitam itu menoleh kearah angkasa dan berjalan mendekatinya. Angkasa terdiam menatap kedepan dengan kosong.

"Hey kau siapa?"mendengar pertanyaan itu angkasa langsung tersadar dan menoleh kearah suara. Keningnya mengkerut.

"Seharusnya aku yang bertanya siapa kalian dan kenapa kalian ada disini dan para Bodyguard itu mereka siapa?"Tanya angkasa bertubi tubi. Dia ingin tau siapa mereka dan dari mana asalnya. Bisa saja bukan mereka orang jahat yang tak menyukai keluarga dari Kekasihnya. Dia hanya khawatir, itu saja.

"Kau tidak perlu tau kami siapa yang jelas kami bukan orang jahat"

"Dimana Lata?"

"Aku tak tau dimana dia. Dia hanya menyuruh kami berjaga disini sesuai perintahnya, Oh ya apa kamu angkasa? Kekasih Queen?"Tanya seorang gadis didepannya. Alis angkasa naik sebelah ketika mendengar kata Queen.

Queen? Dia sudah dua kali mendengar kata itu, entah kenapa dia penasaran dengan panggilan itu, siapa sebenarnya kekasihnya ini? Kenapa beberapa orang ini selalu memanggilnya Queen. Apa sebegitu berpengaruh nya Lata sehingga mereka semua memanggilnya dengan sebutan Queen?

Angkasa hanya terdiam dan berjalan dengan pelan mengacuhkan seorang gadis dengan seragam hitam misteriusnya. Seragam dengan berlogo harimau berwarna emas. Dia ingin berjalan kearah kamar milik latasya, dia ingin mengetahui tentang latasya. Apa sebegitu belum percayanya Lata hingga dia tidak menceritakan apa masalahnya?

Menceritakan semuanya?.

Dia tersenyum dengan sedih ketika kakinya sudah masuk kedalam kamar bernuansa abu abu putih. Dia masuk dan berjalan mengelilingi setiap sudut hingga dia berhenti tepat didepan sebuah lemari yang isinya hanya terlihat buku buku. Kening Angkasa naik sebelah sejak kapan dikamar ini ada lemari seperti ini? Apakah lemari ini sudah lama?

Dia menatap buku buku disana dan membaca salah satunya. Judul buku yang tidak bisa dia baca karena sepertinya buku itu dengan bahasa Spanyol. Dia segera mengambil buku itu karena terlalu penasaran hingga tanganya sudah berada dibuku itu. Saat tanganya disana tiba tiba sesuatu terdengar membuat dia terkejut.

Langsung saja matanya dia arahkan disamping dan betapa heran dan terkejutnya sebuah lemari kecil bergerak dengan pelan sehingga pintu yang berada dibelakangnya terlihat sebuah ruangan yang tak pernah angkasa duga.

Angkasa terdiam dan langsung masuk kedalam, didalam sana terlihat sangat gelap sekali sehingga dia harus menyalakan lampu yang ada di ponselnya dan mencari saklar lampu hingga akhirnya dia menemukan apa yang dicarinya.

Lampu menyala memperlihatkan sebuah ruangan yang sangat besar dengan disertai beberapa lemari lemari besar hingga beberapa meja didepannya.

Dia berjalan dengan pelan mengelilingi setiap meja dan lemari, kening angkasa naik sebelah ketika matanya menangkap beberapa pistol dan beberapa senjata tajam?

"What?! Apa ini. Kenapa banyak sekali senjata tajam?"Angkasa merasa heran dengan semua ini.

Pertama tentang sifat Lata yang terlihat aneh akhir akhir ini.
Kemudian para Bodyguard dan beberapa orang berseragam hitam dengan logo Harimau berwarna emas.
Kemudian ini!! Beberapa senjata tajam berada didalam ruangan tersembunyi didalam kamar milik latasya.

Beberapa itu sudah menunjukan kalau seseorang itu adalah seorang MAFIA!!.

Apa latasya seorang mafia yang berkedok sebagai siswi berwajah datar?

Angkasa tersenyum gusar.

Apa ini yang membuat Latasya aneh akhir akhir ini?

Saat angkasa menatap kedepan dinding tiba tiba matanya langsung melihat beberapa foto seseorang. Foto yang ditempel di sebuah Mading kecil berwarna hitam dan beberapa foto itu sudah disilangkan dengan spidol berwarna merah. Apa ini maksudnya?

Apa mereka sudah menjadi tahanan atau mereka sudah dibunuh oleh perempuan yang sebentar lagi akan menjadi istrinya?

Latasya!! Apa yang telah kamu sembunyikan dariku?

Apa sebegitu tidak percayanya kamu terhadap calon suamimu ini.

Dia harus mencari tau semuanya. Ya harus!!

*****

LATASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang