31

1.2K 67 12
                                    

Brakkkkkkk........Semua benda yang ada didepan angkasa terjatuh berhamburan. Kaca kaca yang berada didepannya pecah berkeping-keping. Angkasa berteriak marah. Rasa marahnya selalu saja datang disaat dia mengingat kejadian tadi. Dia marah ketika dia sendiri yang membuat gadis yang dia cintai menangis.

Satria, Reza dan Deva yang duduk diruang tamu langsung terkejut ketika mendengar suara pecahan dan teriakan seseorang. Mereka saling menatap kemudian langsung saja mereka berdiri dan berlari kearah kamar milik angkasa.

"Sa buka pintunya! Lo kenapa sih. Ada masalah"Teriak mereka bertiga mencoba memanggil angkasa. Pintu kamar terkunci sehingga membuat mereka mulai ingin mendobrak pintu itu.

"Lo berdua awas. Biar gue yang dobrak"Ucap Deva dan kedua temannya langsung mundur.

Deva mulai bersiap siap untuk mendobrak pintu hingga beberapa kali dia mendobrak akhirnya pintu terbuka dengan kencang. Saat itulah mereka melihat kamar angkasa yang terlijat berantakan. Mata mereka menatap angkasa yang berteriak tidak jelas. Mereka lari dan menarik angkasa supaya berhenti dengan kelakuannya.

"Angkasa Lo apa paan sih. Lo udah gila"Teriak Satria saat angkasa malah mendorong mereka menjauh.

"Lo semua bisa pergi gk sih! Gue mau sendiri"

"Ninggalin Lo sendiri disaat lo kaya gini. Lo gila atau bagaimana?! Kalau punya masalah cerita jangan kaya orang gila gini. Kita itu sahabat Lo sa. Lo bisa cerita sama kita dan kita bisa bantuin Lo mencari jalan keluar. Bukan kaya gini"

"Lo semua gk ngerti!"Teriak angkasa kencang.

"Kita gk ngerti karena Lo gk cerita bodoh! "Reza balik meneriaki angkasa dengan kencang. Mereka menatap wajah angkasa yang terlihat sangat berantakan. Angkasa terduduk dengan lemas sambil menundukan kepannya. Ketiga temannya ikut terduduk disamping angkasa.

"Gue gk tau harus cerita kaya gimana. Gue bingung"

"Lo cerita aja gk usah bingung kaya gitu. Ini tentang Lata kan?"Angkasa mengangguk dan ketiganya langsung saling menatap

"Kenapa?"

"Gue minta break sama Lata"

"Break? What!? Kenapa? Masalahnya apasih sa?"

"Hufh... Gue gk tau cerita kaya gimana. Gue juga bingung"

"Bingung kenapa lagi? Padahal Lo sama Lata bakal menikah beberapa bulan lagi dan Lo malah minta break sama Lata. Seharusnya kalau Lo sayang dan cinta sama lata. Lo harus percaya sama dia bukan malah ambil kesimpulan sendiri. Jadi kaya gini kan lo"

"Gue terlanjur kecewa"

"Apa yang membuat Lo kecewa?"Angkasa menatap ketiga temanya dan saat itulah dia mulai menceritakan semuanya. Mulai dari dia melihat beberapa bodyguard dirumah Lata hingga beberapa senjata tajam. Dia menceritakan semuanya tampa ada yang tersisa.

Ketiga temannya yang mendengar itu langsung menatap tak percaya pada angkasa.

"Mafia?"Angkasa mengangguk nganggukan kepalanya.

"Mungkin dia punya alasan kenapa lakuin itu. Semua orang yang punya masalah atau apa pasti punya alasan. Begitu juga dengan latasya. Lo mending bertanya dahulu sebelum mengambil keputusan sa"

"Kalaupun gue bertanya dia tidak akan pernah memberitahukan semuanya"

"Itu menurut lo!"

"Sekarang Lo balik kerumah Lata dan minta maaf pada Lata. Minta penjelasan dia sebelum semuanya terlambat"Ucap Satria sambil memegang bahu angkasa.

Angkasa yang mendengar itu menatap kosong kedepan. Apa yang harus dia lakukan. Menemui Lata dan meminta penjelasan atau tetap terdiam dan menunggu Lata menjelaskannya sendiri. Dia bingung harus bagaimana.

||||•••||||
❣️
😉

Sebuah mobil ambulan yang ditumpangi oleh Lata berhenti tepat didepan sebuah Rumah sakit yang ada di Jakarta. Beberapa suster datang dan berlari sambil mendorong brankar yang diatasnya terdapat lata. Darah masih keluar sedikit dikit pada bagian luka di tubuhnya. Para suster itupun memasukan Lata disalah satu ruangan dan dokter pun datang untuk menangani Lata.

Tadi ketika Lata belum benar benar pingsan ada pasangan suami istri yang melihatnya dan langsung saja mereka menolong Lata dan memanggil ambulan dengan cepat dan sampailah mereka disalah satu rumah sakit. Pasangan suami istri itu melihat bagaimana Lata melawan beberapa pria berbadan besar dengan tubuh kecil miliknya. Mereka ingin membantu namun ketika melihat mereka membawa senjata tajam pasangan suami istri langsung takut untuk membantu dan ketika semuanya sudah kalah akhirnya mereka keluar dari tempat persembunyiannya dan membantu Lata.

Pasangan suami istri itupun saling menatap dan saling memeluk. Sang istri masih menangis ketika melihat Lata yang pingsan dengan banyaknya luka disetiap tubuhnya. Dia jadi teringat dengan sang putri yang sudah satu tahun ini pergi meninggalkan mereka dengan kesedihan yang mendalam. Umur mereka mungkin sama terlihat dari wajah Lata.

"Dokter bagaimana keadaan pasien?"

"Pasien kehilangan banyak darah dan dia harus dioperasi sekarang juga kalau tidak mungkin saja akan terjadi yang tidak diinginkan"

"Golongan darahnya apa dok?"

"AB"

"Saya dok. Ambil darah saya saja. Saya siap"Dia menatap sang istri dengan tatapan dalam dan meminta persetujuan. Sang istri mengangguk menyetujui dan akhirnya sang suami berjalan mengikuti sang dokter.

Sudah beberapa jam berlalu akhirnya operasi telah selesai . Para suster dan dokter pun keluar dari ruangan. Sepasang suami istri itu bertanya tentang Lata dan akhirnya dokter dan susterpun menjawabnya. Mereka pergi setelah menjawab semua pertanyaan dari sepasang suami istri itu.

||||•••||||
❣️
😉

Lata terbaring lemah diatas brankar rumah sakit. Sepasang suami istri masuk kedalam ruangan dan melihat keadaan Lata.

"Pah kapan dia bangun? Papah tau, mamah sudah anggap gadis ini seperti anak mamah sendiri. Mamah jadi rindu dengan Sesa"ucap wanita itu dengan sedih kemudian dia menatap wajah Lata dengan sayang "kenapa banyak sekali orang yang ingin membunuh mu nak? Apa kamu punya banyak musuh sampai mereka ingin sekali membunuhmu? Mamah mohon bangun. Walaupun kamu bukan anak kandung mamah. Mamah tetap akan terus menyayangi kamu"

"Dia pasti akan bangun sayang. Sudah jangan menangis"Ketika sepasang suami istri itu saling memeluk. Lata terbangun dan melenguh pelan sambil memegang kepalanya yang terasa sangat sakit. Sepasang suami istri itu langsung menatapnya dengan semangat. Wanita itu memegang pelan tangan Lata dan mengelus nya.

"Nghhh" Lata terbangun dan membuka matanya perlahan lahan. Awalnya buram namun lama kelamaan matanya langsung bisa melihat dengan jelas. Hingga dia melihat seorang wanita dan pria paruh baya.

"Kamu sudah bangun? Pah panggil dokter pah"saat pria itu ingin pergi memanggil dokter tangan Lata langsung memegang tangannya mencoba menahan pria paruh baya itu untuk tidak memanggil dokter.

Lata menggeleng Kan kepalanya.

"Angkasa..."Lirihnya pelan kemudian pingsan kembali.
Sepasang suami istri itu panik dan langsung memanggil dokter.

Wanita itu menatap Lata lama dan bergumam bertanya nama siapa yang diucapkan oleh Lata tadi.
"Angkasa? Siapa dia nak?"

❣️
❣️
❣️
❣️
😉

Buat yang sudah menunggu lanjutannya makasih banget ya.....tetap terus baca walaupun tidak di kasih vote atau comment gk papa kok yang penting kalian baca Sampai Anding.

Maaf banget baru bisa Up karena akhir akhir ini banyak sekali tugas...

LATASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang