11

2K 75 0
                                    

Lata Menatap angkasa yang berjalan kearah Kulkas. Jujur Lata sekarang merasa sangat gugup. Dia tidak tau kenapa dia merasa sangat gugup ketika berduaan bersama angkasa. Cowok dengan paras tampan. Dengan tinggi 187 cm. Kulit Kuning langsat. Hidung mancung. Mata setajam mata Elang berwarna coklat. Jujur Lata setiap berduaan dengan angkasa dia selalu menatap mata indah itu. Tak hanya itu dia selalu menatap bibir angkasa yang tampak sangat cocok untuk nya.

Angkasa berjalan kearah Kulkas dan membuka kulkas itu dengan pelan. Menatap semua minuman yang ada didalam kulkas. Keningnya mengkerut ketika melihat banyak nya minuman bersoda dan beralkohol. Dia berpikir apa Lata suka minum minuman bersoda dan beralkohol?

Angkasa menoleh kearah Lata menatap wajah cantik didepanya. Lata yang ditatap seperti itu langsung saja merasa gugup. Angkasa menatap nya dengan dalam membuat dia tampak sangat gugup. Jantung nya berdegup kencang.

"A...ada apa?"tanyanya dengan gugup. Angkasa tersenyum ketika melihat pipi Lata yang mudah sekali memerah. Angkasa berjalan kearah lata dan hal itu membuat Lata semakin gugup. Sesampainya didepan Lata angkasa berhenti.

Menatap dalam mata biru laut milik lata. Lata juga menatap mata coklat milik angkasa hingga mereka pun saling menatap dalam diam.

"Kenapa pipi ini mudah sekali memerah hm?"Tanya angkasa dengan lembut. Mencova mengelus pipi halus milik lata. Lata gugup. Membuat angkasa tersenyum.

"Hehehe tuh kan merah lagi. Sebenarnya pipi ini terbuat dari apa sih?"Tanya angkasa membuat Lata tersenyum.

"Lata"

"Apa?"tanya Lata Bingung.

"Sini ikut gue"Angkasa menarik tangan Lata dengan pelan hingga Lata ikut kemana angkasa pergi. Hingga mereka pun sampai didepan kulkas.

Kening Lata mengkerut. Ini maksudnya apa?

"Kita ngapain disini?"Mendengar itu angkasa pun membuka kulkas membuat minuman bersoda dan beralkohol itu terlihat. Angkasa mengambil satu dan memberi Lata minuman itu.

"Ini buat Lo"Kening Lata mengkerut sambil menerima minuman itu. Lata Menatap minuman itu.

"Ayo kita minum"melihat Lata yang terdiam membuat angkasa harus menyuruh Lata untuk meminum nya lagi.

"Angkasa!!! Gue gk minum minuman bersoda!!. Ngapain sih ngasih gue minuman begini"ucapan lata membuat angkasa menatap nya.

"Loh terus semua minuman yang ada didalam kulkas itu punya siapa? Gk mungkin kan punya tetangga?"

"Ini bukan punya gue. Tapi punya janson"

"What! Janson?"

"Iya. Kenapa?"

"Janson itu pacar Lo?"ucap angkasa dengan pelan " Oh gara gara Janson ini Lo gk pernah suka kalau gue dekat dekat sama Lo? Ternyata Lo udah punya pacar. Gue kira Lo gk punya pacar makanya gue Sellau nekat dekatin lo"ucap angkasa pelan. Sedangkan Lata tampak sangat gugup sekarang. Keningnya mengkerut.

"Hm. Jan"

"Gue minta maaf karena sering dekatin lo Lat. Mungkin Lo gk suka karena Lo gk mau pacar Lo CEMBURU? hah"

"Angkasa Lo ngomong apasih?"

"Gue ngomongin pacar Lo ta. Siapa lagi"

"Dia bukan pacar gue sa"ucapan Lata membuat angkasa dengan cepat menoleh kearah Lata. Keningnya mengkerut.

"Terus kalau bukan pacar Janson itu siapa?"Lata tersenyum.

"Dia adik gue. Namanya Janson alinski. Adik pertama Gue"

"Hufh. Yaampun kirain"Angkasa menatap wajah Lata. Angkasa tersenyum sambil mencubit pipi Lata dengan gemas.

"Lo tau? Pas gue pikir Janson itu adalah pacar Lo. Gue sakit hati dan gue juga cemburu. Gue cemburu kalau memang Lo benar benar udh punya pacar"ucap angkasa. Dia meraih kedua bahu Lata hingga Lata menghadap kearahnya. "Cinta gue ke Lo itu gk bisa dibandingin sama apapun. Cinta gue hanya untuk Lo ta. Ini bukan cinta abal abal. Tapi ini murni dari hati gue yang didalam. Jadi kalau Lo berkepikiran untuk pacaran sama orang lain. Tunggu aja hari dimana gue masuk rumah sakit"

"Sa. Lo bicara apasih? Jangan aneh aneh deh"angkasa menatap Lata. Dan bahunya dinaikan.

"Oh ya. Lo ikut gue gk?"

"Kemana?"

"Rahasia dong"ucapnya sambil senyum.

Lata mencubit pinggang angkasa pelan
"Udah bisa rahasia rahasiakan ya?"

"Aw. Aw. Sakit ta. Lo jangan cubit keras keras dong"ucap angkasa sambil mengelus punggungnya yang sakit.

Hingga angkasa membawa Lata kedalam pelukanya. Angkasa menaruh kepalanya di bahu putih milik lata.

Lata yang terikut suasana pun membalas pelukan itu dengan nyaman.

" Gue mau antar Lo kerumah dimana ada seorang perempuan yang menjadi cinta pertama dalam hidup gue. Seorang perempuan yang begitu menyayanginya gue dan saudara gue dengan begitu besar. Gue cinta sama perempuan itu. Saking cintanya apapun yang dia minta akan gue lakukan. Walaupun nyawa taruhannya. Lo harus kenalan denganya Lat"ucapnya angkasa membuat pelukan Lata mengendur.

Angkasa mengkerut melihat Lata terdiam.

"Kenpa?"

"Gpp"

"Gue salah? Ada ucapan gue yang membuat Lo sedih?"

"Gk kok sa. Gue gpp"

"Benar?"

"Iya gue gpp"

Angkasa mengangguk nganggukan kepalanya.

Sedangkan Lata. Dia merasa sangat sedih mendengar ucapan angkasa tadi.

Kening Lata mengkerut. Kenapa dia jadi sedih. Dia kan bukan pacar angkasa. Buat apa coba dia seperti ini. Bikin malu saja!

~0o0~

LATASYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang