Dengan datangnya surat ini, saya--manusia paling biasa--berniat untuk mengisi kekosongan pada sudut kecil hatimu. Semoga setelah tidak dengan saya di lalu masa, hatimu tetap kosong seperti sedia kala. Kalaupun tidak, sisakanlah satu titik terkecil dalam hatimu untuk wadah perasaan saya berdebar. Biar ia tidak mati sia-sia. Biar ia tidak hidup percuma.
Berikut, saya lampirkan seluruh sanggup saya untuk bisa menempati posisi yang barangkali ada. Besar harapan saya bahwa surat ini tidaklah berhenti selesai matamu membaca, melainkan akan bersinambung ke kepala serta jantung. Biar seluruh kenanganmu akan saya, berdenyut hebat dalam otak. Dan kamu terpaksa membiarkannya terputar kembali daripada mati luluh lantak.
Tapi maaf, saya tidak punya bakat apa-apa kecuali bertahan sesanggupnya. Saya tidak menjaminkan kamu bakal dikepung euforia jatuh cinta serupa saya. Tapi saya jaminkan satu hal; bahwa hati saya selalu mampu bekerja sendirian. Untuk tetap berkarya, ia tidak melulu butuh berdua. Kelebihannya adalah kamu bisa leluasa memilih manusia lain yang sekiranya sanggup memberikan segala butuhmu.
Dan saya tetap mendukungmu dari belakang; persis seperti seorang pegawai dengan loyalitas maha luas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Buku Baru Untuk Kekasih Lama
PoetryTidak ada yang selamat setelah "selamat tinggal." Rank 1 #poems 27/7/2019