Cemburu itu seperti sensasi menenggak soda, Dria. Setiap kali diteguk, kerongkonganmu terasa terbakar dan perutmu bakal sendawa setiap kali nyerinya. Ia tidak bikin mabuk, tidak membahayakan kewarasan asal masih dalam batasan. Pertanyaannya, bisakah hati makhluk sekecil kita dibatasi? Tentu tidak.
Sebab pada dasarnya, kitalah makhluk paling sombong di muka bumi; punya hati cuma sejengkal senti tapi mengaku mencintai sebanyak jarak langit ke bumi, sebanyak gerimis hujan jatuh di tanah kamu kaki.
Sprite nyatanya tidak menyegarkan, cemburu juga tidak. Tapi kalau kamu sedang panas menyaksikan kekasihmu jalan dengan lain manusia, coba saja minum satu botol; biar cemburu dan soda bercampur menjadi kompilasi yang mengasyikkan--meremas perutmu dan bikin cacing-cacingnya tenggelam dalam euforia paling mulas.
Setelahnya jangan menangis. Mainlah di luar rumah. Beri tahu bumi bahwa kamu manusia kuat yang tidak lemah oleh patah hati. Sengeri apapun cemburu mendekam di dadamu, kamu tidak boleh menyerah. Kamu tidak boleh mabuk soda sampai melayang nyawa. Tertawa saja seperti hari-hari sebelumnya. Cinta tidak boleh membakarmu menjadi cemburu yang marah. Sebab kamu bukan kayu bakar. Bukan sumbu sebuah api berasal.
Sprite bakal menyegarkan
Cemburu apalagi
Selama kamu paham takarannya....
*sedang mendengarkan lagu di atas*
KAMU SEDANG MEMBACA
Buku Baru Untuk Kekasih Lama
PoésieTidak ada yang selamat setelah "selamat tinggal." Rank 1 #poems 27/7/2019