"Halo, lama ya tidak bertukar kabar. Rasanya seperti putar balik dan mati di halaman pertama; kita sepenuhnya manusia asing yang tak bersuara--begitu hening setelah jatuh jutaan bening.
Kudengar kabarmu baik. Dan tetaplah baik semoga. Jangan sampai jatuh yaa. Jangan terluka. Saya, sudah kehabisan obatnya. Saya, sudah terlalu babak belur buat menyambut dan menyembuhkan.
Tapi meski memar-memar saya amat sakit sampai bikin tidur berantakan dan bantal kuyup tangisan, Dria, meski kangen saya gegap gempita menusuk-nusuk dada serta kepala, saya berjanji bakal sudah. Saya berjanji bakal cukup dengan kata pernah.
Maaf ya sudah mencintaimu terlalu buas. Maaf sebab jatuh cinta saya rupanya terlalu mengancam."
Saya mestinya tekan tombol send biar kolom chat kita terisi dan naik ke permukaan. Tapi belum sempat nyali saya penuh, saya lebih dulu tenggelam. Jatuh ke dasar;
Terbentur.
Terbentur.
Terbentur.
Saya mundur.
Saya terus lari dan tidur.

KAMU SEDANG MEMBACA
Buku Baru Untuk Kekasih Lama
PuisiTidak ada yang selamat setelah "selamat tinggal." Rank 1 #poems 27/7/2019