Nayya menuruni tangga rumahnya. Ia melihat Kai yang baru datang dengan senyum yang mengembang diwajahnya.
"Malem cantik" Ucap Kai sambil menoel dagu Nayya.
"Kenapa lo?" Tanya Nayya datar.
"Nay, bantu gue dong" Ucap Kai tersenyum malu.
"Males" Cuek Nayya dan berlalu kearah dapur.
"Jahat banget dah, sama abang sendiri gak boleh pelit" Kai mengerucutkan bibirnya dan berjalan mengekori Nayya.
"Apaan?" Ucap Nayya sambil memasukkan seragam milik Alka kedalam mesin cuci.
"Baju siapa tuh? Pacar lo ya?" Tanya Kai mendekat kearah Nayya.
"Mau dibantuin gak?" Ucap Nayya datar.
"Iya, sensi amat" Kesal Kai.
"Emm... Nay, bagi nomer manager lo dong" Lanjutnya dengan ekspresi malu.
"Jessi?" Tanya Nayya
"Oh, Jessi namanya" Kai menganggukkan kepala.
"Buat apa?"
"Gue kayaknya... Suka sama dia" Ucap Kai sambil melihat atap-atap rumahnya.
"Ambil sendiri di ponsel gue" Ucap Nayya cuek.
"Thanks" Dengan cepat, Kai langsung menyambar ponsel Nayya yang terletak diatas nakas.
Tidak peduli dengan tindakan abangnya, cewek itu masih bergelut dengan seragam Alka.
"Susah banget ilangnya" Kesal Nayya yang sedang mengucek noda diseragam tersebut.
Saat tangannya menyentuh dibagian saku, cewek itu merasakan ada sesuatu yang berada didalamnya. Karena Nayya takut hal tersebut merupakan barang penting, akhirnya Nayya merogoh barang itu dan mengeluarkannya dari saku baju yang sudah basah tersebut.
Nayya mengernyitkan dahinya. Terlihat dua buah foto yang sengaja ditempelkan jadi satu pada bagian belakangnya dengan tulisan 'hate'diatas masing-masing foto tersebut.
"Orang ini kaya pernah liat" Nayya mencermati wajah pria paruh baya disalah satu fotonya.
Lagi-lagi dahinya kembali mengernyit saat membalikkan foto tersebut yang terlihat seorang cewek tetapi dengan wajah yang dicoret-coret dengan spidol dan alhasil wajah cewek itu tidak terlihat.
"Nay, makasih ya!" Teriak Kai dan berlari menuju tangga.
Nayya menoleh cepat dan meletakkan foto tersebut di atas nakasnya dan kembali membilas lalu mengeringkan baju Alka.
...
Pagi ini, Nayya tidak langsung kekelasnya. Dia membelokkan badannya dan masuk kesebuah kelas yang bertuliskan XI IPA 1.
Bruuuk!
"Ini baju lo" Nayya meletakkan kasar paperbag yang berisikan seragam Alka diatas meja sang pemilik.
Alka tidak menjawab, cowok itu hanya menatap Nayya malas.
"Pergi sana" Usir Alka
"Gak tau terima kasih"
"Ngarep banget"
"Serah. Tapi inget, hari ini kita latihan"
"Ogah, gue sibuk" Alka memalingkan wajahnya.
"Oke, gak pa pa. Pokoknya asal ada masalah, itu karena lo" Nayya tersenyum sinis.
"Pulang sekolah" Cuek Alka.
Tanpa menjawab ucapan Alka, Nayya sudah melengos pergi meninggalkan kelas tersebut.
Nayya melangkahkan kakinya menuju kelasnya dan langkahnya terhenti saat melihat pemandangan tidak enak didepannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKANA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA, ADA BEBERAPA PART YG DI PRIVATE] Alka hanya perlu WAKTU. Dan Nayya hanya KECEWA. Sama halnya dengan Alka, Nayya juga memerlukan ruang. ------------//------------ Kisah kedua remaja yang menjadi korban dar...