"Maaf, Sis. Gue sama Arren ud--"
"Kita udah pacaran" Potong Arren cepat sambil memegang tangan Mitha.
"APA?!" Teriak Siska shock
"Bener itu, Mit?!" Tanya Siska dengan nada tinggi.
Mitha hanya mengangguk.
"Gilak! Lo itu temen apa, hah?!" Bentak Siska sambil menahan air matanya.
"Lo bukannya udah ta--"
"Siska!" Teriak Alfa memotong ucapan Siska
"Lo ngapain disini dan... kenapa lo nangis" Tanya Alfa bingung.
Siska tidak menjawab dan terus menatap kedua sejoli berwajah evil itu dengan tajam.
Alfa mengikuti arah pandang Siska. Sontak ia terkejut dengan apa yang dilihatnya.
"Arren!" Ucap Alfa terkejut.
Arren juga tidak menjawab, tapi cowok itu malah menatap Alfa tajam.
"Kita pulang" Ucap Siska langsung menarik Alfa keluar dari Cafe tersebut.
Banyak pasang mata yang memperhatikan bahkan membicarakan mereka. Tapi, telinga Siska lebih panas saat mendengar pengakuan Arren dari pada omongan pengunjung cafe.
Alfa dan Siska sudah berada didalam mobil, mereka sedang menuju kearah pulang.
"Sis, tenangin diri lo" Ucap Alfa kesekian kalinya.
"Gue gak nyangka sama Mitha. Pantes aja dia sering tanyain Arren ke gue, ternyata ini, hiks hiks" Ucap Siska yang sesenggukan.
"Belajar terima, Sis"
"Enak kalo ngomong, Al. Lo gak tau gimana sakitnya gue. Apalagi itu temen gue sendiri yang berulah" Siska masih terus menangis.
"Gue ada kok buat lo. Jangan sedih lagi, gue gak mau liat lo nangis" Alfa mengusap lembut tangan Siska, seakan menyalurkan kekuatan pada cewek itu.
"Makasih, Al" Siska berusaha tersenyum.
"Good girl" Alfa menepuk pelan pucuk kepala Siska.
...
Seorang siswi dari kelas sebelah mendatangi Nayya dkk.
"Sis! Hosh! Hosh!" Ucap Laura si siswi tersebut dengan nafas yang tersengal-sengal.
"Apaan" Tanya Fitri mengernyit bingung.
"Nih minum" Dwi menyodorkan air mineralnya.
Dengan cepat, Laura menenguk air tersebut hingga tandas.
"Buset dah, aer gue!" Histeris Dwi.
Tanpa perduli, Laura mengalihkan pandangannya kearah Siska.
"Sis, itu... gawat" Ucap Laura heboh.
"Apaan dah, gak jelas" Kesal Siska.
"Itu Arren lagi berantem" Ucap Laura yang berhasil membuat mereka semua terkejut.
Sedetik kemudian, Siska menetralkan wajahnya. Menahan diri untuk tidak perduli.
"Terus?" Cuek Siska.
Pernyataannya tersebut berhasil membuat mereka mengernyit heran.
"Lo gak kaget?" Heran Dwi.
"B aja" Cuek Siska.
"Yaudah sana, info lo salah orang" Usir Siska yang enggan menatap berbagai pandangan yang tertuju padanya.
"Sama Alfa" Lanjut Laura lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKANA [SUDAH TERBIT]
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM BACA, ADA BEBERAPA PART YG DI PRIVATE] Alka hanya perlu WAKTU. Dan Nayya hanya KECEWA. Sama halnya dengan Alka, Nayya juga memerlukan ruang. ------------//------------ Kisah kedua remaja yang menjadi korban dar...