Chapter 36

184K 9.1K 95
                                    

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, Alka dkk dan Nayya dkk sedang menuju kearah parkiran bersamaan. Hal tersebut, sontak menjadi pusat perhatian murid-murid yang juga searah dengan mereka.

"Sumpah dah, mereka cocok banget"

"Couple goals"

"Tuh cewek pengkhianat ngerusak pemandangan aja"

"Iya, mata gue perih jadinya kalau ngeliat dia"

Mitha menatap nyalang para adik kelas yang membicarakannya. Tapi tetap saja tak membuat mereka berhenti bersuara.

Tiba saatnya mereka sudah diparkiran. Kini ekspresi Siska mendadak kesal.

"Gue gak mau" Ucap Siska tiba-tiba.

Dwi menoleh, "Gak mau apa zeyenk?"

"Gak mau duduk dibelakang" Ucap Siska menatap sinis Mitha dan Arren.

"Lo nebeng, tapi bawel banget" Sahut Mitha juga menatap Siska sinis.

"Pokoknya gue gak mau tau, gue gak mau dibelakang" Keukeuh Siska.

Dwi nampak berpikir, kemudian ia memetikkan jarinya saat menemukan sebuah ide.

"Sini masuk" Dwi menggiring Mitha kearah jok depan.

"Lo juga" Ucap Dwi pada Arren dan membukakan pintu jok belakang padanya.

Mereka berdua mematuhi perintah Dwi tanpa komentar sedikitpun.

"Lah gue" Tanya Siska lagi.

"Lo yang nyetir" Dwi mengedipkan sebelah matanya.

Siska berpikir sejenak, kemudian menggangguk dan tersenyum misterius.

"Buru, pegel gue" Ucap Alka dingin dan membuat semua orang langsung masuk kemobil mereka masing-masing.

"Heem, keren juga mobil lo" Ucap Siska pada Mitha saat sudah berada didalam mobilnya.

"Iyalah, secara gue holkay" Bangga Mitha.

"Berarti bisa dong beli lagi kalau ini rusak" Tanya Siska sambil menaikkan sebelah alisnya.

Arren dan Mitha saling pandang tidak mengerti. Saat keduanya ingin bersuara, Siska sudah lebih dulu mengurungkan niat mereka dengan menginjak pedal gas kencang mobilnya dan mengeremnya lagi secara mendadak, membuat Arren dan Mitha terjungkal kebelakang dan terhuyung kedepan.

CITTT!

Decitan ban mobil terdengar jelas ditelinga mereka bertiga.

"Busat dah. Lo bisa nyetir gak" Bentak Mitha.

"Gak" Ucap Siska santai dan kembali menginjak pedal gasnya kuat lalu tersenyum miring.

"Pedalnya di injek pelan pelan bego!" Teriak Mitha.

"Kalau lo nyetir kaya gitu, bunuh kita gau gak!" Suhut Arren dibelakang panik.

Siska tidak mengindahkan ucapan keduanya. Cewek dengan rambut sebahu itu mengendarai mobil dengan kecepatan penuh dan ugal-ugalan.

"Gila lo, bosen idup atau gimana" Panik Mitha dengan melototkan matanya.

"Sekali lagi lo bedua berisik, gue tabrakin nih mobil" Ucap Siska tajam.

Perjalanan yang seharusnya ditempuh kurang lebih dua puluh menit, namun Siska, Mitha, dan Arren sudah tiba di Pontera Cafe hanya dengan waktu tujuh menit, itu karena jalan dari sekolah kearah Cafe tidak ada perempatan, dan hal tersebut membuat Siska sesuka hatinya berkendara.

"Hosh... Hosh..." Mitha turun dari mobil dengan gemetar.

Arren terlihat beberapa kali mengelus dadanya dan menggeleng-gelengkan kepala.

ALKANA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang