Chapter 41

193K 8.9K 119
                                    

"Dari mana aja lo berdua" Tanya Arren memicingkan matanya.

"Pacaran ya" Goda Siska.

"Cielah, buketos sama kakang Alka lagi pacaran ternyata" Andra juga ikut menggoda.

Nayya mengeluarkan tatapan menghunus untuk para sahabatnya. Mata Nayya memang bisa menatap tajam seperti itu, tapi semburat merah dikedua pipinya juga bisa muncul disaat dirinya tengah gugup dengan dada berdetak kencang seperti saat ini.

Entah debaran apa yang jantungnya berikan saat mendengar nama Alka. Namun saat ini, ia merasakan ada kupu-kupu yang berterbangan sedang menggelitiki perutnya.

Nayya tidak menjawab. Cewek itu berusah duduk disamping Siska dengan gerakan tertatih karena luka ditelapak kakinya.

Atas tindakannya tersebut, sontak membuat mereka menoleh dan bertanya-tanya.

"Lo kenapa?" Tanya Siska sambil memperhatikan kaki Nayya yang diperban.

"Lo luka?" Tanya Dwi dan dibalas anggukan singkat dari Nayya.

"Wah, kita nyuruh lo jemput bukan nyuruh untuk ngebegal Nayya. Lo apain dia sampe luka" Tanya Fitri galak pada Alka.

"Ketusuk ranting" Jawab Alka malas.

"Kok bisa" Bingung Andra.

"Gak pake sendal" Jawab Alka lagi.

Mereka yang berada disitu lagi-lagi melihat kearah Nayya dan memperhatikan penampilannya dari atas sampai bawah. Cewek itu hanya menggunakan setelan baju tidur berlengan panjang dan kaki tanpa alas.

"Lo habis tidur atau habis ngegembel sih, Nay" Tanya Siska gemas.

"Habis merampok" Ketus Nayya.

"Yaudah, makan nih" Alfa memberikan jagung bakar kepada Nayya.

Mereka semua menikmati makanan dari acara barbeque yang mereka buat. Saat Nayya ingin mengambil air minum didepannya, seseorang juga ingin mengambil air minum tersebut dan keduanya sama-sama terkejut saat tangan mereka saling bersentuhan.

Nayya kali ini menundukkan wajahnya, ia tahu betul siapa pemilik tangan tersebut. Ia tidak ingin kembali terperangkap dan berimajinasi saat melihat mata elang cowok itu yang bisa membuatnya mendadak kehilangan akal.

Sebenernya gue kenapa sih. Batin Nayya sambil terus berpikir akan segala keanehan yang baru-baru ini ia rasakan.

Kembali sadar akan situasi, Nayya langsung menarik tangannya. Cewek itu hanya bungkam tanpa suara.

"Cielah, pegang-pegangan bae" Ucap Andra dengan menaik-turunkan kedua alisnya secara bergantian.

"Hush! Jangan ganggu" Bisik Mitha seraya terkekeh.

Nayya menatap malas teman-temannya yang kembali mengodanya. Karena kesal, ia beranjak dan berjalan-jalan ditepi pantai yang tidak jauh dari mereka.

Setelah kepergin Nayya, kini giliran Alka yang meninggalkan teman-temannya. Cowok itu terus berjalan kearah berlawanan dari Nayya.

"Al, kemana lo" Teriak Alfa.

"Cari minum" Sahut Alka yang belum terlalu jauh dari mereka.

"Gue nitip" Teriak Alfa lagi.

"Yang banyak" Fitri juga ikut berteriak namun keduanya tidak mendapatkan respon dari Alka.

Nayya yang melihat itu, hanya memperhatikan punggung Alka yang perlahan menjauh dan menghilang ditelan kegelapan.

"Gue benci, tapi kenapa makin kesini makin aneh perasaan gue" Beo Nayya.

"Gue masih terlalu bodoh buat mengertiin hal ini" Monolognya lagi.

ALKANA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang