Chapter 46

185K 8.4K 115
                                    

Semakin lama kaki mereka melangkah, semakin sore pula hari terakhir mereka.

Mitha dengan nafas tersengal-sengal langsung memeluk Arren untuk menopang tubuhnya.

"Gilak. Gue harus banget" Ucap Mitha sambil meneguk salivanya.

"Iya. Lo pada ngajak ke bukit begituan. Mana panas naudzubillah" Sahut Siska dengan suara tercekik dilehernya.

"Yaudah, lanjut jalan sambil cari tempat istirahat yang enak" Ucap Andra yang juga merasa kehausan.

Disela perjalanan mereka, Dwi melihat sebuah cafe yang unik dengan tempat duduk menyerupai sebuah ayunan disebelah kiri mereka.

"Guys, stop deh" Ucap Dwi tiba-tiba membuat mereka semua menoleh.

"Liat itu, kesitu aja yuk" Tunjuk Dwi pada cafe yang sudah memikat hatinya.

Mereka semua melemparkan pandangan kearah jari Dwi menunjuk. Tanpa berpikir panjang, mereka langsung mengangguk untuk menyetujui ajakan tersebut dan melangkahkan kakinya menuju cafe itu.

Saat Andra ingin melintas di hadapan Dwi, cewek itu sudah lebih dulu mencekal tangan Andra.

"An" Panggil Dwi.

Andra tidak bersuara, cowok itu hanya mengangkat sebelah alisnya.

"Gue punya ide" Ucap Dwi lagi.

"Ide apa" Tanya Andra yang penasaran.

Dwi mendekatkan bibirnya kearah telinga cowok itu. Ia membisikkan sesuatu yang membuat Andra tersenyum miring.

"Gimana?" Tanya Dwi sambil menaik turunkan kedua alisnya secara bergantian.

"Bagus" Tercetak jelas senyum manis dibibir Andra.

Keduanya lalu bertos ria dan langsung berjalan untuk menyusul teman-temannya.

"Yaelah, ini mah harus berduaan duduknya" Ucap Arren yang melihat kearah meja di cafe tersebut.

Dwi dan Andra saling pandang. Keduanga sama-sama tersenyum miring.

"Mit, pesen minuman lagi dong. Serah lo deh, mau pesen apaan" Ucap Dwi yang langsung mendapat anggukan dari gadis itu.

"Al, Nay" Panggil Andra yang membuat mereka berdua menoleh.

"Lo berdua duduk sini" Ucap Andra.

"Gak" Tolak Nayya mentah-mentah

"Terus mau duduk dimana?" Tanya Andra tenang.

"Gue duduk sendiri aja" Jawab Nayya datar.

"Gak bisa, Nay. Meja disini itu udah penuh. Jadi kita cuma dapet empat meja"

"Yaudah, gue sama temen gue aja" Ketus Nayya.

"Gak bisa juga, Nay. Cewek cewek udah ada pasangannya" Ucap Andra lagi.

"Yaudah, gue pindah cafe lain aja" Sahut Alka tiba-tiba.

"Gak bisa ganteng. Kita udah bayar biaya masuk, enak aja lo main keluar" Ucap Andra sambil merangkul bahu Dwi.

"Gue ganti duitnya" Ucap Alka santai.

"Gue tau lo banyak duit. Tapi ada baiknya kalau kita gak mubazir"

Alka menghela nafas kasar. Cowok itu curiga pada Andra yang seakan berusaha menahannya untuk keluar.

"Udah deh, mending nganut. Hari udah mau sore, ntar gak sempet ke waterboom kita" Ucap Dwi yang sejak tadi bungkam.

Alka dan Nayya dengan malas-malasan duduk dimeja yang sudah diperintahkan oleh Andra. Kedua makhluk ciptaan Tuhan yang sempurna itu hanya saling menatap datar.

ALKANA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang