Nayya baru saja keluar dari kamar mandi, cewek itu terlihat sudah lengkap dengan setelannya. Hingga suara ketukan pintu membuatnya mengalihkan pandangannya dari kaca dan berjalan menuju kearah pintu tersebut.
Dwi datang dengan wajah malasnya. Cewek itu hanya menatap Nayya datar.
"Lama banget sih, yang lain pada nungguin tuh dibawah" Ucap Dwi dan langsung berbalik meninggalkan Nayya.
"Gue kan gak minta ditunggu" Beo Nayya yang juga menatap punggung Dwi datar.
Beberapa menit kemudian, Nayya sudah sampai dicafe hotel tersebut. Dengan santai ia duduk dikursi tepat disamping kiri Alka. Satu hal yang membuatnya bingung, teman-temannya terlihat murung dengan keunikan raut wajahnya masing-masing. Mereka saling bungkam dan hanya memandangi makanannya.
"Lo pada kenapa?" Tanya Nayya yang tidak mendapat satupun jawaban dari mereka.
"Gue udah turun, kenapa masih belum dimakan?" Tanya Nayya lagi.
Merasa tidak mengerti dengan apa yang sedang terjadi, Nayya menoleh kearah Alka dan menatap cowok itu seakan meminta penjelasan.
Sama dengan yang lainnya. Alka hanya bungkam. Bedanya, cowok itu sempat menggidikkan bahunya pertanda ia juga tidak tahu.
"Gue sedih, Nay" Ucap Fitri tiba-tiba sambil mengaduk-aduk kuah sotonya.
"Besok udah mau balik, padahal gue masih pengen disini" Lanjut Fitri lagi.
Nayya mengernyitkan dahinya, cewek itu juga baru menyadari bahwa hari ini merupakan hari terakhir mereka di Bali. Tapi entah mengapa, rasanya waktu berjalan sangat cepat diibaratkan seperti mengedipkan mata dan merekapun belum sempat membuat momment kenang-kenangan disini.
"Yaudah, sih. Ntar kita kesini lagi" Ucap Nayya dengan menatap sahabatnya.
"Ini pertama kalinya gue kesini" Ucap Fitri yang masih murung.
"Ternyata, ngelepasin sesuatu yang pertama kali kita miliki atau apapun yang pertama dihidup kita itu sulit banget ya. Walaupun bisa kembali lagi, tapi itu semua pasti udah berbeda mommentnya. Karena waktu terus berjalan" Lanjutnya sendu.
Semua terdiam, bungkam dengan pikiran masing-masing. Begitupun Alka, cowok itu berusaha mencerna ucapan Fitri.
Yeah, udah beda momment. Batin Alka dengan hati bergemuruh.
"Yaudah, makan dulu kuy. Habis ini kita muter muter keliling disini sampe kita semua pegel" Timpal Dwi yang berusaha mengembalikan suasana ceria.
Semuanya mengangguk dan melahap makanannya masing masing.
...
Kesembilan remaja itu akan menyusuri berbagai macam wisata yang terkenal di Pulau Dewata tersebut. Tujuan pertama mereka adalah ke Desa Temukus untuk melihat hamparan permadani kuning atau sebuah desa yang dibuat menakjubkan karena dipenuhi dengan bunga-bunga berwarna kuning. Ditambah lagi suasana pagi yang sejuk, sangat mendukung untuk keindahan tempat tersebut.
"Ya lord! Indah banget yawloh sumpah gak bohong" Teriak Fitri sambil merentangkan kedua tangannya.
"AAaaaa! Cantik banget, bawa pulang boleh gak?!" Teriak Dwi lagi sambil menyentuh bunga-bunga tersebut.
Kaum adam hanya bisa memutar bola mata malas. Mereka sebenarnya keberatan untuk berkunjung kesini. Tapi mau bagaimana lagi, suara mereka kalah dibandingkan dengan kelima cewek tersebut.
"Nih, nih. Lo pada fotoin kita" Ucap Fitri sambil menyodorkan kamera pada Alfa.
Dengan malas, cowok itu mengambil kamera tersebut dan segera memotret kelima gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKANA [SUDAH TERBIT]
Ficção Adolescente[FOLLOW SEBELUM BACA, ADA BEBERAPA PART YG DI PRIVATE] Alka hanya perlu WAKTU. Dan Nayya hanya KECEWA. Sama halnya dengan Alka, Nayya juga memerlukan ruang. ------------//------------ Kisah kedua remaja yang menjadi korban dar...