Chapter 28

201K 8.1K 549
                                    

Di jam istirahat pertama ini, anak-anak OSIS sedang mondar-mandir dilapangan untuk mengurus properti pensi yang akan mereka gunakan.

"Nay!" Teriak Siska.

Cewek itu hanya menoleh dan menaikkan sebelah alisnya.

"Kantin gak?" Tanya Siska dan dibalas gelengan oleh Nayya.

"Nitip gak?" Tanya Siska lagi dan dibalas dengan gelengan yang sama.

Siska dan yang lainnya meninggalkan Nayya dilapangan dan berlalu kearah kantin.

"Janneth!" Panggil Nayya

Janneth adalah wakil ketua OSIS, cewek itu menoleh dan menghampiri Nayya.

"Ada apa bubos?"

"Mana yang lain?"

"Kantin kali" Janneth menggidikkan bahunya.

"John mana?" Tanya Nayya.

"John keluar kota, neneknya sakit"

"Kok baru bilang. Lusa kan acaranya mulai" Kesal Nayya.

"Dia baru chat gue tadi"

"Seksi keamanannya kurang dong"

"Iya, Nay. Mana lagi anak sekolah kita suka rusuh"

"Terus siapa gantinya, mereka pada sibuk sama tugas masing-masing"

"Gue tau" Janneth memetikkan jarinya.

"Hem"

"Lo minta Alka aja gantiin John"

Nayya membulatkan matanya.

"Gak. Gue gak mau"

"Ayolah, Nay. Kalau Alka yang tugas sebagai keamanan, pasti manjur deh. Secara dia itu disegani sama murid sini"

Nayya terdiam. Ucapan Janneth ada benarnya.

"Siapa yang bilang?" Tanya Nayya.

"Ya elo lah, masa gue. Adanya gue digibeng entar"

"Ck, gue usahain" Decak Nayya sebal.

Nayya meninggalkan Janneth dan berlajan kearah kumpulan cowok tampan yang sedang istirahat dikursi dekat lapangan basket. Nayya pikir mereka habis latihan.

"Ekhem" Deheman Nayya membuat mereka menoleh.

"Gue mau ngomong sama Alka"

Merasa paham, mereka beranjak dan meninggal Alka dan Nayya bedua.

"Sikat broh" Teriak Arren yang sudah agak jauh dari posisi mereka berdua.

Alka tidak menanggapi dan melemparkan pandangannya pada Nayya.

"Gue mau minta tolong" Ucap Nayya to the point

Alka menaikkan sebelah alisnya.

"Jadi seksi keamanan dipensi"

"Hah"

"Tuli banget"

Alka berdiri dari duduknya dan menatap Nayya tajam.

"Lo pikir gue satpam"

"Gue minta tolong bukan jadiin lo satpam"

"Kenapa gue?"

Nayya menghela nafas. Sebenarnya ia malas untuk mengatakan hal ini.

"Pamor lo berpengaruh disini. Jadi gue yakin mereka bakal nurutin perintah lo"

Alka tersenyum miring.

"Jadi gimana?" Tanya Nayya.

"Emang anak buah lo kemana?"

ALKANA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang