Chapter 5

274K 10.4K 766
                                    

Hari ini adalah hari Minggu, sesuai dengan kesepakatan, Siska, Fitri dan Dwi akan datang kerumah Nayya. Sekarang, mereka sudah berkumpul di kamar cewek yang pelit senyum itu. Tidak bisa dielak lagi kalau mereka sudah datang, kamar Nayya tidak jauh beda dengan kapal pecah. Berantakan!

Sejak kedatangan ketiga teman-temannya, Nayya belum ada bicara. Pertanyaan mereka hanya di jawab dengan anggukan, gelengan dan deheman. Nayya terus salah fokus, seperti sedang memikirkan sesuatu. Fitri yang melihat itu juga mengingat sesuatu.

"Nay, sorry ya. Semalem gue ninggalin lo" Ucap Fitri menyesal atas kejadian mereka di Mall semalam.

"Hm"

"Lo gak marah kan sama kita" Tanya Siska tidak enak pada Nayya.

Nayya menggeleng.

Merasa tidak cukup dengan jawaban Nayya, Fitri kembali menjelaskan, "Sebenernya, kita gak maksud buat ninggalin lo. Tapi karna udah mau malem jadi gue buru buru pulang sama Siska" Sesal Fitri

Nayya menghela nafas, "Gak pa pa kali, gue gak marah" Ucap Nayya sedikit tersenyum pada Fitri yang terlihat cemberut.

"Serius?" Tanya keduanya.

"Iya, Yaudah gue kebawah dulu"

"Jangan lupa bawa jus mangga ya, Nay" Teriak Fitri kepada Nayya yang dibalas dengan anggukan.

Dwi yang memperhatikan itu merasa ada yang aneh. Tidak mungkin hanya karena ditinggal pulang sampai membuat seorang Annayya sedih bahkan salfok? HELLAW! Itu bukan dia. Nayya tidak punya waktu untuk itu.

"Guys, kayaknya Nayya ngelamun dari tadi bukan karna masalah di Mall deh" Ucap Dwi setelah sekian lama bungkam.

Siska dan Fitri mengerutkan dahinya, bingung.

Melihat respon kedua sahabatnya, membuat Dwi gemas, "Sebenarnya, Nayya itu emang gak marah sama kalian. Tapi sesuatu yang lain yang membuat Nayya kayak tadi"

"Iya ya, gue juga mikir gitu" Timpal Siska membenarkan ucapan Dwi.

"Kalo iya, terus apa ya?" Tanya Fitri menatap kedua sahabatnya.

Siska dan Dwi hanya menggidikkan bahu mereka, tidak tahu.

Belum ada beberapa menit mereka selesai bicara, Nayya sudah tiba di kamarnya. Melihat teman-temannya yang terus menatapnya curiga, mau tidak mau membuat Nayya bertanya.

"Kenapa?"

"Lo aneh" Jawab Dwi.

Nayya menaikkan sebelah alisnya, "Maksud lo?"

"Lo ada masalah, Nay?" Tanya Fitri hati-hati takut pertanyaannya salah.

"Gak ada" Jawab Nayya datar.

"Lo serius?" Siska kembali bertanya.

"Hmm"

Ketiga sahabat Nayya saling berpandangan dan menghela nafas.

"Yaudah, kalo lo udah siap cerita. Kita dengerin kok" Dwi tersenyum tulus.

Nayya mengangguk, "Yaudah, minum dulu" Ucap Nayya kepada tiga sahabatnya dan dibalas anggukan oleh mereka.

"Eh, Sis. Lo masih jadian sama Arren?" Tanya Dwi tiba-tiba.

"Uhuk-uhuk, apaan si lo, kepo!" Siska terdesak jusnya.

"Kita kan nanya wajar, gitu aja gaboleh" Gerutu Dwi.

Siska tidak menjawab, gadis itu malah sedih dan cemberut. Merek yang melihat pun bingung.

ALKANA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang