Chapter 70

151K 7.2K 487
                                    

Amanda berjalan santai menuju kelasnya. Walaupun semalam ia merasa kesal, namun ia harus pandai menyembunyikannya. Beda hari, beda aksi bukan? Itulah yang cewek itu pikirkan.

Setiba dikelas, Amanda melihat Nayya yang sedang berdiri tengah memasang struktur kelas yang baru, cewek itu berjalan mendekat dengan seringai andalannya.

"Hey, gimana kabar lo?" Bisik Amanda tepat dibelakang Nayya.

Nayya, cewek itu melihat Amanda dengan ekor matanya. Dirinya diam tanpa menggubris pertanyaan membingungkan Amanda.

Karena tidak mendapatkan respon, Amanda berlalu kembali melanjutkan langkahnya menuju tempat dimana ia duduk.

Mempersingkat waktu, istirahat pertama kini sudah datang. Terlihat Nayya yang sedang duduk sambil menopang dagunya dengan tatapan sendu.

Apa Alka masih marah sama gue? Tanya Batin Nayya sambil terus melihat kearah pintu kelas.

"Nay! Tumben Alka gak kesini?" Tanya Siska tiba-tiba seraya memegang pundak Nayya.

Tanpa ingin bersuara, Nayya hanya menggidikkan bahunya.

Para sahabat Nayya saling pandang, lalu satu persatu dari mereka mendekat.

"Lo ada masalah sama Alka?" Tanya Dwi hati-hati.

Nayya diam, masih dengan gerakan yang sama.

"Lo berangkat sekolah sama siapa?" Tanya Siska yang tepat disamping Nayya.

"Bang Kai" Jawab Nayya singkat.

"Emm... Lo udah ngomong soal itu dengan Alka? Terus gimana responnya?" Tanya Dwi lagi, kali ini ia tidak peduli jika sepupunya itu akan marah atau bahkan membentaknya.

Nayya mengangguk lemah.

"Serius? Terus gimana?" Tanya Fitri cepat.

"Seperti yang kalian liat, gue gak tau" Ucap Nayya dingin dan beranjak meninggalkan kelas.

Kepergian Nayya meninggalkan banyak pertanyaan dibenak para sahabatnya. Namun apa daya, tidak mungkin jika meraka akan melanjutkan pertanyaannya.

Saat Nayya ingin menuju toilet, langkahnya harus terhenti karena dirinya melihat Alka dan Amanda dari kejauhan yang sedang menaiki tangga rooftop dengan posisi tangan Amanda yang mencekal lengan Alka.

Sesak-pun menyerang. Nayya menekan dadanya kuat. Mata cewek itu belum lepas dari keduanya.

Jadi lo gak nemuin gue karna sama dia. Batin Nayya dengan perasaan campur aduk.

...

Disinilah, Alka dan Amanda berada. Mereka sedang duduk di sofa lusuh milik rooftop tersebut. Sejak mula, Alka sudah sangat geram dengan Amanda. Cewek itu memaksanya untuk ikut dengannya menuju rooftop sekolah, dengan mengatakan ada sesuatu yang ingin ia bicarakan.

"Apa?" Tanya Alka datar.

"Gue heran sama lo, ngakunya pacar Nayya, tapi tuh cewek dianter cowok laen" Sindir Amanda yang membuat Alka menatapnya garang.

"Apa maksud lo?" Tanya Alka tajam.

"Gue kira, hubungan dia berhenti saat jadian sama lo, tapi nyata nggak" Kekeh Amanda.

"Lo ngomong apa? Gak usah basa basi, bisa?!"

"Gue basa basi biar lo siap siap. Gue takut, ginjal lo retak habis ngeliat ini" Ucap Amanda yang masih dengan kekehannya seraya menggoyangkan ponsel dengan layar yang masih mengarah ke dirinya.

ALKANA [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang