Kai berjalan keluar kamarnya, cowok dengan setelan casual itu kini berjalan kearah kamar Nayya untuk mencari sesuatu.
"Mana dah lotion-nya" Ucap Kai sambil celingukan kesana-kemari.
"Emm... Dibawa kayaknya" Ucapnya lagi dangan raut wajah sedih.
Cowok pemilik senyum manis itu berjalan kearah pintu, namun gerakannya terhenti saat melihat sesuatu diatas meja belajar Nayya. Dengan pelan, Kai mengambil benda tersebut dan menatapnya dengan raut wajah terkejut.
"Ini kan orang itu" Beo Kai sambil memegang foto yang Nayya temukan tempo lalu di saku seragam Alka.
"Kok bisa disini, Nayya dapat dari mana" Ucap Kai masih terus berpikir.
Hingga sebuah dering ponselnya berbunyi yaitu pertanda ada sebuah panggilan masuk, cowok itu kembali meletakkan foto tersebut ditempatnya semula lalu pergi meninggalkan kamar Nayya.
...
Semakin hari, jarak antara Andra dan Dwi kini semakin menipis, keduanya lebih terlihat akrab dan mereka sekarang sedang menghabiskan waktu berdua di kedai es cream dekat penginapannnya.
"Emm, Wi" Panggil Andra terlihat gugup.
Cewek itu hanya menoleh.
"Gue pengen jujur sama lo" Ucap Andra lagi.
"Mau ngomong apa?" Tanya Dwi santai.
"Gu--gue... Aduh... Gimana ya" Ucap Andra menggaruk tekuk lehernya untuk melampiaskan rasa gugup dihatinya.
"Ngomong apa sih" Ucap Dwi tak sabaran.
"Gu--gue itu se-sebenarnya... Suka sama lo" Ucap Andra yang masih dilanda kegugupan.
Dwi terdiam terdiam sejenak. Pikirannya berusaha menyakinkan dirinya bahwa ini kenyataan. Perasaan yang sejak dulu ia rasakan, akhirnya terbalaskan tanpa ia duga.
Dwi tersenyum bahagia dengan mata berkaca-kaca. Sontak membuat Andra kebingungan.
"Emm... Wi, kalau lo gak mau juga gak pa pa. Mungkin emang nasib gue jomblo aja. Lo gak usah nangis, gue gak akan balas dendam kok" Cerocos Andra panjang lebar.
"Gak mau apa, An?" Tanya Dwi dengan menaikkan sebelah alisnya.
"Untuk jadi pacar gue"
"Emang lo tadi nempak gue?" Tanya Dwi lagi, tapi kali ini terlihat semburat merah dikedua pipinya.
Andra terlihat berpikir. Cowok itu kemudian menepuk pelan dahinya saat mengingat sesuatu.
"Oh iya, lupa" Ucap Andra cengengesan.
"Tes! Tes! Ekhem" Andra mengetes suaranya seakan ia ingin memulai pidato.
"Dwi, yang gue gak tau siapa nama legkapnya. Sebelumnya gue minta maaf udah lancang suka sama lo dan gue juga minta maaf gak sepenuhnya tau tentang lo. Cuma yang harus lo tau, gue suka sama lo. So, apa lo mau jadiin gue sebagai seseorang yang istimewa dihidup lo?" Ucap Andra menatap lekat mata cewek didepannya itu.
"Ish gak romantis banget" Ucap Dwi sambil mengerucutkan bibirnya.
"Gue bukan playboy, jadi gak tau cara gombalin cewek" Ucap Andra dengan percaya dirinya.
"So, gimana?" Tanya Andra dengan raut wajah serius.
Dwi tersenyum hangat. Lagi-lagi matanya berkaca-kaca.
"Gue mau jadiin lo sebagai orang teristimewa dihidup gue" Ucap Dwi lalu memeluk Andra.
"Sekarang kita resmi jadiankan?" Tanya Andra yang dibalas anggukan singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKANA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA, ADA BEBERAPA PART YG DI PRIVATE] Alka hanya perlu WAKTU. Dan Nayya hanya KECEWA. Sama halnya dengan Alka, Nayya juga memerlukan ruang. ------------//------------ Kisah kedua remaja yang menjadi korban dar...