Pagi ini, Nayya sudah siap dengan seragam sekolahnya. Saat ia ingin berjalan menuju mobilnya, cewek itu diherankan dengan Fitri yang terduduk didepan teras rumahnya.
"Fit" Panggil Nayya.
Cewek itu menoleh dan lasung menubruk badan Nayya dengan pelukan erat.
"Lo kenapa?" Tanya Nayya.
Fitri hanya menggeleng sebagai jawaban. Nayya menangkup pipi sahabatnya itu, dilihatnya mata Fitri yang berkaca-kaca seakan ingin menangis.
"Siapa yang nyakitin lo?" Tanya Nayya lagi dan dibalas dengan gelengan yang sama.
"Gue takut" Ucap Fitri disela pelukannya.
"Takut apa" Tanya Nayya bingung.
"Takut sakit"
Nayya terdiam sejenak, tidak mengerti dengan apa yang dimaksud dengan cewek yang sedang memeluknya erat itu.
"Berangkat, yuk"
Tanpa menjawab, cewek bernama Fitri itu mengangguk dan mengekori Nayya dari belakang.
Lima belas menit berlalu, mereka sudah tiba di sekolah. Selama dikoridor, Nayya terus memperhatikan teman satu mobilnya itu dengan pikiran yang melayang kemana-mana.
"Tumben lo siang, Fit" Tanya Siska.
Tanpa menjawab, cewek itu berjalan kearah bangkunya.
"Kenapa" Bisik Dwi pada Nayya dan dibalas gidikan bahu dari Nayya.
"Lo kenapa?" Tanya Dwi langsung pada Fitri.
"Gue sakit perut, semalam ngerujak kebanyakan" Alibi Fitri.
Nayya memicingkan matanya, cewek itu bisa mendeteksi kebohongan seseorang. Apa lagi seorang Fitri, cewek yang tidak pandai berbohong, membuat Nayya dengan mudah mengetahuinya.
"Yaudah, UKS yuk. Kita anter" Ucap Siska dan dibalas anggukan dari yang lainnya.
"Gausah, gak mood jalan gue" Ucap Fitri tidak ingin menatap Siska.
"Rozak!" Panggil Siska pada teman sekelasnya yang berbadan seperti bakpao.
"Kenapa, Sis" Tanya Rozak
"Gendong Fitri ke UKS" Ucap Siska yang dibalas pelototan horror dari Fitri.
"Yaudah, sini" Rozak berjalan kearah bangku Fitri dan,
"Jangan!" Teriak Fitri histeris.
"Lo apa apaan sih" Kesal Fitri pada Siska.
"Katanya gak mood jalan, biar Rozak aja yang gendong" Kekeh Siska.
"Gak mau, pergi sana" Uris Fitri galak pada Rozak dan membuat cowok itu kembali ketempat awal ia duduk.
"Kalau kenapa napa cerita sama kita, Fit" Ucap Dwi.
"Gue gak kenapa napa, cuma lagi nahan kentut" Ucap Fitri asal.
"Jorok banget sih" Ucap Siska.
"Balik sana, mau gue kentutin disini" Kekeh Fitri yang berusaha kembali seperti Fitri yang selalu humoris.
"Awas lo kentutin gue, gue buang ke makam firaun lo" Ancam Dwi seraya terkekeh.
Nayya tetap diam dan kembali ke arah bangkunya. Cewek itu masih memikirkan hal yang sama.
...
"Arren! Sini kamu!" Teriak Pak Budi keras memanggil nama Arren.
"I--iya, ada apa, Pak" Tanya Arren yang ingin menuju kelasnya harus terhenti karena teriakan dahsyat gurunya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKANA [SUDAH TERBIT]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA, ADA BEBERAPA PART YG DI PRIVATE] Alka hanya perlu WAKTU. Dan Nayya hanya KECEWA. Sama halnya dengan Alka, Nayya juga memerlukan ruang. ------------//------------ Kisah kedua remaja yang menjadi korban dar...