Family

4.6K 593 14
                                    

"Rohee kalo sama Pak Namjoon gak akan rewel ko pak," kata Jeongyeon "jadi kalo saya gak ikut juga-"

"Kamu tetep ikut," potong Ayah Jaejoong tegas "pesen 4 tiket pesawat, buat saya, Namjoon, Rohee dan kamu."

"Saya harus stay di sini Pak," kata Jeongyeon berusaha agar tidak ikut ke acara keluarga Namjoon "selama Pak Namjoon cuti, saya yang harus han-"

"Saya udah acc pengajuan cuti kamu sama Namjoon." lagi-lagi ayah Jaejoong menyela, "Cari penerbangan yang malam hari, untuk 4 orang. Ingat, E.M.P.A.T orang, termasuk kamu. Malam ini"

Sekarang Jaeongyeon tahu, darimana asal keras kepalanya Namjoon itu.

Karena tidak mau berurusan panjang dengan ayah dari bosnya itu, Jeongyeon pun segera memesan 4 tiket sesuai dengan yang diperintahkan ayah dari Namjoon tersebut.

Dan saat sedang fokus-fokusnya mencari tiket pesawat, pintu ruangan Namjoon tiba-tiba terbuka, dan disusul oleh Namjoon yang keluar tergesa-gesa.

"Bapak mau kemana?" tanya Jeongyeon reflek saat melihat Namjoon yang terlihat bergegas.

"Bentar," jawan Namjoon yang sudah berlari menju lift. Sedangkan Jeongyeon memilih tidak peduli dan kembali fokus pada pemesanan tiket peswat.

💸

"MAMAAAAAA" teriakan seorang anak kecil yang terdengar menyedihkan membuat Jeongyeon langsung berdiri dari posisi duduknya, ia langsung berjalan dan mendekat pada gadis kecil tersebut "Mah.. maa.. sa... kepala bo..neka aku patah la..giiii"

Jeongyeon langsung menggendong Rohee yang mulai menangis dengan tangan memegang sebuah boneka yang kepalanya terpisah. Dan tanpa perlu melakukan dugaan, Namjoon sudah pasti yang menjadi pelakunya.

Kadang Jeongyeon itu kasian sama Rohee, semua mainannya gak akan pernah aman kalo disentuh sama Namjoon. Rumah-rumahan yang ada dikamarnya saja berakhir rubuh oleh Namjoon.

Beruntung Namjoon dengan rela hati memebelikan yang baru.

Walaupun berakhir dengan rusak kembali karena ulah Namjoon pula.

Namjoon berjalan mendekati Jeongyeon dan Rohee, mengambil alih Rohee kedalam gendongannya "Maaf ya sayang, tadi papah ga sengaja." kata Namjoon dengan wajah sudah terlihat sedih "janji deh, nanti papah beliin yang baru. Rohee yang pilih."

Jeongyeon langsung mendengus saat mendengar janji yang dibuat Namjoon pada Rohee.

Namjoon selalu memanjakan Rohee dengan uang, segala yang Rohee mau pasti dituruti dalam sekejap. Dan ia tidak suka anaknya dididik seperti itu.

"Mamah, kita mau jalan-jalan?" tanya Rohee membuat lamunan Jeongyeon hilang, "mamah kenapa?" tanya gadis cilik itu lagi, saat melihat mamahnya menatap ia bingung.

"Mamah lagi ga fokus itu," kata Namjoon "belum makan siang. Rohee udah makan belum?"

Rohee mengengguk "Udah, tadi disekolah." jelas Rohee "Tapi lapel lagi" lanjutnya sembari menyengir.

"Anak mamah mau makan apa?" tanya Jeongyeon yang berjalan mengikuti Namjoon memasuki ruangan kantor Namjoon.

Rohee diam sejenak, "Bento.." jawabnya semangat dan dijawab anggukan setuju Namjoon.

"Mau kemana?" tanya Namjoon saat melihat Jeongyeon kembali beranjak dari posisi duduknya.

"Ke bawah," jawab Jeongyeon "beli bento,"

KIMrich✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang