Awal Dari Sebuah Luka

3.8K 544 10
                                    

Flashback
8 tahun yang lalu

"Dari mana kamu? suami pulang bukannya di rumah malah keluyuran..."

Akhir-akhir ini perdebatan selalu saja terdengar, disetiap sore hari.

Ah, terkadang pagi haripun ada saja pertengkaran diantar keduanya.

Suasana hangat yang menenangkan sudah tak lagi terasa. Kini berubah menjadi dingin yang sangat mencekamkan. Seakan berada di sebuah gua pada malam hari.

"Bukan urusan kamu!"

Namjoon yang sedang memainkan laptopnya hanya bisa menghela nafas. Ia memilih untuk tidak peduli dengan pertengkaran kedua orangtuanya yang ada di depan mata.

"Kamu pergi keluar, sedangkan anak-anak ditinggal di rumah! Kamu lebih pentingin temen-temen kamu dari pada anak-anak?!" emosi Ayah Jaejoong mulai memuncak.

"Mereka udah pada gede!”

"Gede?! Mereka udah gede?! Terus kalo mereka udah gede, kamu gak perlu ngurus mereka lagi?!" Tanya ayah Jajeoong.

"Aku cuma pergi sebentar--"

"Sebentar itu dari pagi sampe malem?" sela Ayah Jaejoong cepat bertanya kepada istrinya. "Aku gak larang kamu mau pergi kemana, tapi aku mohon... tetap perhatikan anak-anak."

"Jadi kamu nuduh aku gak merhatiin anak-anak?"

Ayah Jaejoong menghela nafasnya, ia tak mau berdebat dan berkahir dengan pertengkaran.

"Bukan gitu..." kata Ayah Jaejoong berusaha mengatur emosinya.

"Kamu tau, semenjak menikah sama kamu... aku kehilangan kebebasanku..."

Ayah Jaejoong membulatkan matanya terkejut karena mendengar perkataan istrinya, sedangkan Namjoon yang juga masih mendengar percakapan keduanya hanya bisa memejamkan mata.

"Apa aku pernah larang kamu?! Aku kasih kamu kebebasan, kamu masih bisa pergi keluar. Aku bebaskan semua kegiatanmu. Yang aku pinta hanya satu, kamu tetap prioritaskan anak-anak."

"Kamu memang gak larang aku, tapi satu permainan kamu sudah cukup membuat aku kehilangan kebeb--KAKAK" Perkataan wanita tersebut langsung berubah menjadi pekikan terkejut saat melihat Namjoon melemparkan sebuah vas bunga hingga pecah berkeping-keping.

"Maaf karena telah membuat kebebasan anda hilang..." kata Namjoon pelan, terkesan dingin, dengan nafas memburu. Berusaha mengatur emosinya.

"Kakaaaak..." panggil panggil Wanita tersebut kepada Namjoon yang sudah berjalan menuju lantai dua. Menyusul Jennie dan Taehyung yang mengintip dari lantai 2.

"SEKARANG TERSERAH KAMU!! JIKA KAMU LEBIH MEMILIH KEBEBASAN KAMU... SILAHKAN!!" bentak Ayah Jaejoong yang sudah lagi tak bisa menahan emosinya.

Pengusaha muda beranak 4 itu pergi begitu saja, dan saat melewati sabuah guci besar, ia langsung menendangnya. Membuat guci mahal itu menjadi serpihan beling. Bersatu dengan vas bunga yang sebelumnya sudah pecah.

Rumah tangga yang sudah ada sejak 17 tahun lalu itu, kini ditimpa bencana.

Awalnya hanya sebuah guncangan kecil yang terasa sangat sering.

Tetapi siapa sangka, bahwa guncangan kecil itu kini berubah menjadi gempa besar yang sangat terasa Dahsyat.

💸

KIMrich✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang