"Teteh lo udah jadian sama tetangga gue ye, Gyu?" tanya Jungkook kepada Mingyu. Kali ini mereka sedang kumpul dengan beberapa teman geng mereka. Ubin Masjid.
Mingyu yang sedang fokus bermain PlayStation melawan Eunwoo hanya mengedikan bahunya saja.
"Tetangga lo, berarti tetangganya Eunha juga dong Kook?" saut Eunwoo yang ternyata ikut mendengar obrolan Jungkook dan Mingyu.
"Iye tetangganya Eunha juga. Emang di mata lo mah, penduduk Graper cuma ada Eunha..." balas Jungkook malas.
Bambam yang sedari-tadi sedang tiduran di atas kasur Jaehyun, hanya mendengarkan saja obrolan mereka yang tidak terlalu ia paham. "Mereka ngomin Graha Permai Utama ya, Jae?" tanya Bambam kepada Jaehyun yang sedang fokus pada ponselnya.
"Eh tapi Gyu, kalo hubungan Teh Jennie aja udah jelas sama Kak Taeyong. Masa lo masih terus gantung sama si Chaeyeon?" goda Jungkook mengingat sepupu dari kekasihnya itu masih terus bertahan dengan hubungan tanpa statusnya "betah amat di gantung."
"Jemuran kelamaan digantung aja ilang," saut Bambam dengan santainya.
Mingyu menghela nafasnya, hubungan ia dengan Chaeyeon memang terlihat sangat manis. Tapi, pada nyatanya itu semua jalan ditempat. Tidak maju, dan syukur saja tidur mundur.
"Gue punya ide--"
"AAAAAAA--" teriak Bambam heboh saat tiba-tiba mendengar suara Dokyeom yang sedari-tadi tidak ada di kamar Jaehyun "njing."
"Dateng tuh pake salam napa," komentar Eunwoo "permisi saya mau masuk... Dokyeom muncul kawan... atau apa kek, kaget gue tiba-tiba ada setan muncul."
Dokyeom hanya menggerakan bibirnya saja, memilih tak banyak peduli. Dan kini duduk bergabung bersama Jaehyun di pinggir ranjang.
"Gyu, mau gue kasih solusi ga biar kali ini tembakan lo ga meleset?" tanya Dokyeom sembari membuka salah satu botol minuman yang tadi ia bawa.
"Sebenernya gue ga yakin..." gumam Mingyu dan langsung mendapatkan lemparan tutup botol oleh Dokyeom.
"Lo belum pernah kena jurus singa laut dari gue ya?" balas Dokyeom yang sudah siap mengeluarkan jurus andalannya, beserta suara singa laut yang entah ia pelajari dari perguruan rendah mana.
"Seandainya ada Mingao, lo udah masuk panti rehabilitasi kali, Kyeom" komentar Jaehyun melihat kelakuan teman merangkap tetangganya itu.
"Mingao sudah tenang di alam sana..." saut Bambam "alam sutra," lanjutnya mengingat salah satu temannya itu tak bisa ikut karena sudah janji dengan sepupunya untuk menonton bioskop.
"Eh iya anjir, malem ini gue juga mau nonton sama Eunha--"
"Ayok double date sama gue," saut Jungkook kepada Eunwoo "setidaknya Dahyun dapet izin keluar malem kalo sama Eunha."
"Gengs, fokus sama temen kita yang lagi digantung dulu dooong..." kata Jaehyun berusaha meluruskan kembali topik pembicaraan mereka yang sudah melenceng keman-mana.
"Oh iya..." saut Dokyeom antusias, membuat semuanya memperhatikan ia "tadi gue mau ngomong apa?"
💸
"Bikin Chaeyeon cemburu... Selama ini dia terlalu merasa di atas angin karena lo gak mungkin berpaling dari dia. Coba bikin dia cemburu."
Mingyu mendengus, saran dari salah satu sahabatnya itu benar-benar tak berguna. Tetapi dengan bodohnya masih terngiang-ngiang di pikiran Mingyu.
Bahkan hingga detik ini.
Saat Mingyu sudah kembali ke rumah, belum lagi jarak dari rumah Jaehyun dan Mingyu yang berbeda kota. Selama perjalanan itu, suara Dokyeom dan saran gilanya terus berkeliaran dipikirkan Mingyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KIMrich✓
Fanfiction[KIMcheees Series] Uang bukan lagi segalanya Uang terlalu biasa bagi mereka Keluarga bahagia Kekayaan yang mereka inginkan Sesungguhnya